JEJAKLANGKAHKU – Aktivitas water sport yang bisa kita lakukan di Teluk Kiluan Lampung disamping kegiatan mengejar lumba-lumba hidung botol, adalah snorkeling. Jika petualangan mengejar lumba-lumba dimulai pagi hari sekitar jam 6 pagi, maka kita dapat memanfaatkan waktu yang tersisa setelah kegiatan ini dengan mampir disisi pantai sepanjang Teluk Kiluan untuk mengintip keindahan bawah lautnya.
Menurut info guide kami, terdapat 3 spot snorkeling di sekitar Teluk Kiluan ini dimana 2 diantaranya berlokasi disepanjang sisi pantai Teluk Kiluan sedangkan 1 spot lagi berada di Pulau Kiluan (Pulau Kelapa). Namun berhubung ombak di sekitar Pulau Kiluan saat itu cukup besar, maka kamipun hanya mengunjungi 2 spot snorkeling yang berada di sepanjang sisi pantai Teluk Kilaun.
Lokasi snorkeling ini tidak jauh dari tempat kami menginap dan cukup menempuh perjalanan menggunakan kapal jukung (ketinting) sekitar 5 menit. Sisi tepi pantai disekitarnya bervariasi, mulai dari pantai berpasir putih dengan kontur pantai yang landai hingga tebing-tebing berbatuan dimana ombak memecah dengan indahnya di tebing tersebut. Sempat ragu juga saat akan terjun ke lautnya karena melihat pecahan ombak di tebing bebatuan yang cukup keras menandakan arusnya juga pasti cukup besar, namun setelah diberitahu oleh guide kami bahwa kondisi arusnya aman, maka sayapun berani untuk terjun.
Setelah sampai di spot snorkelingnya, nampak dengan sangat jelas underwater disekitarnya karena memang air lautnya sangat bersih dan jernih. Saat siap memakai semua perlengkapan snorkeling dan siap terjun, guide saya menyarankan untuk melalui 2 spot snorkeling ini sekaligus, karena ternyata memang tidak terlalu jauh jaraknya antara spot 1 dengan spot 2. Ia menyarankan saya untuk berenang bebas dari spot 1 ke spot 2, menyisir sepanjang tepi pantai Teluk Kiluan dengan jarak kurang lebih 1 km dan akan menjemput saya di tepi pantai berjarak 1 km dari spot saya turun pertama kali. Sempat ragu juga sih sebenarnya, karena ternyata cuma saya sendiri yang snorkeling saat itu disebabkan wisatawan lainnya masih sibuk mengejar lumba-lumba. Namun setelah dipikir-pikir, lumayan juga olahraga renang sepanjang 1 km dengan catatan kapal jukungnya tetap berada tidak jauh dari tempat saya snorkeling dan berjalan beriringan terus, akhirnya sayapun sepakat dan pertualangan snorkeling pun dimulai.
Secara umum, kondisi underwaternya masih lumayan bagus karena masih banyak coral dan terumbu karangnya yang terawat dengan baik disisi lautnya yang cukup dalam (berkisar 2 s.d 4 meter). Namun, saat sempat snorkeling ke arah pantainya yang cukup dangkal (1 s.d 2 meter), banyak juga terumbu dan coralnya yang sudah rusak dan patah-patah. Tapi lumayanlah masih banyak juga terumbunya yang cantik-cantik dan tertangkap kamera underwater saya, termasuk diantaranya adalah sebuah benda yang mirip tangki bahan bakar dan telah ditumbuhi terumbu karang di atasnya.
Nah gimana rasanya snorkeling disini? yang jelas arusnya saat itu lumayan gede sehingga jika snorkeling dilakukan tanpa pelampung (saya memang lebih suka tanpa pelampung karena bisa bebas freedive ke dasar lautnya), maka cukup berdiam diri berenang di permukaan laut dan merasakan tubuh terombang-ambing oleh ombak kesana kemari sembari memotret underwaternya. Oiya, tetap waspada memperhatikan gerak gerik kapal pendamping kita termasuk supir kapal jukung yang merangkap guidenya, perhatikan setiap arahan dan infonya supaya lebih aman.
Setelah asik berenang sambil snorkeling dan memotret semua sisi underwaternya, maka tidak terasa waktu telah berlalu sekitar 1 jam dan akhirnya saya tiba disisi pantai pasir putihnya untuk kembali naik ke kapal jukung yang sudah siap merapat ke tepian menjemput saya.
– Teluk Kiluan, Lampung – Mei 2015 –
– I Love The Blue of Indonesia –
– Visit Indonesia –
Artiket Terkait :
1. Rasakan Nuansa Berenang di Kolam Renang Alami : Laguna Gayau Teluk Kiluan
2. Mengejar Lumba-Lumba Hidung Botol hingga ke Lautan Luas di Teluk Kiluan Lampung
3. Mau ke Teluk Kiluan Lampung? Yuk simak ulasan situasi & kondisi di sekitarnya !