JEJAKLANGKAHKU – Meski diberondong suhu udara musim dingin yang berada di bawah nol derajat Celcius, namun tekad kami untuk melakukan ibadah di hari Minggu menjelang Natal tersebut tidak terhalangi. Berbekal googling dan browsing informasi Gereja Protestan yang ada di Seoul ini, maka kamipun memutuskan untuk beribadah di Gereja Yoido Full Gospel, yang menurut informasi beberapa sumber, termasuk dalam deretan Gereja besar di dunia dengan kapasitas mencapai 26.000 pengunjung.
Yang masih teringat dalam benak saya, untuk dapat sampai ke Gereja Yoido ini maka cara terbaik adalah menggunakan subway dan turun di stasiun Yeouido, dan selanjutnya tinggal berjalan kaki sekitar 15 menit. Oiya, pastikan kalau bisa menggunakan google map atau membawa peta untuk dapat sampai tepat di Gereja ini, karena setelah keluar dari stasiunnya gak ada petunjuk arah ke Gereja ini, kamipun hanya mengandalkan map saat itu.
Saat melihat Gereja ini dari kejauhan, tampaknya sih biasa saja, tidak terlihat sesuatu yang menarik perhatian kecuali sebuah hiasan pohon Natal yang sangat besar hingga hampir menyamai tinggi bangunan Gerejanya. Yang ada dalam hati kami masing-masing saat itu adalah kami bersyukur bisa sampai di Gereja ini dan siap untuk beribadah, sehingga hal-hal lainnya tidak menjadi perhatian khusus bagi kami. Namun ternyata setelah memasuki gedung Gereja ini, barulah tampak kemegahan dan besar serta luasnya Gereja ini.
Kamipun disambut oleh para pengerja Gereja yang bertugas di pintu masuk, dan berhubung kami langsung menyapa dalam bahasa Inggris, merekapun secara otomatis mengarahkan kami ke tempat khusus yang diperuntukkan bagi orang asing (turis dan lainnya). Lokasi tempat duduk khusus bagi kami adalah di balkon bagian atas gereja, sepertinya balkonnya pun ada beberapa tingkat dan kami berada ditingkat pertama, tepat di atas pemain musik dan paduan suara berada. Awalnya kami bingung kenapa harus duduk di kursi balkon bagian atas tersebut, ternyata setelah duduk beberapa menit, kamipun diberikan semacam alat yang dilengkapi dengan headphone yang ternyata merupakan alat penerjemah dari bahasa Korea yang digunakan sebagai bahasa pengantar saat itu. Alat penerjemah tersebut menyediakan beberapa bahasa yang dapat kita pilih diantaranya bahasa Inggris, Cina, Jepang, Rusia, Spanyol dan Perancis. Selama proses ibadah berjalan, memang tidak semua ucapan pemimpin ibadah diterjemahkan oleh alat tersebut, tapi paling tidak inti dari ibadah tersebut yaitu khotbah, diterjemahkan secara lengkap dan utuh. Selebihnya, ya mengalir saja, saat menyanyi, kalau kebetulan lagunya kami ketahui maka kamipun menyanyi dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, karena terjemahan teks lagunya yang ditayangkan di 4 (empat) buah layar besar yang terpampang rapi di atas mimbar gereja adalah dalam bahasa Korea dan Inggris.
Berhubung saat itu adalah bulan Desember minggu ke-2 maka lagu-lagu Natalpun sudah mulai dikumandangkan dan puncaknya adalah penampilan paduan suara yang menyanyikan beberapa lagu Natal (dalam bahasa Korea) dengan sangat merdu yang diiringi musik konser gereja, sangat memukau dan memberikan rasa kangen akan suasana Natal di tanah air.
Terima kasih Tuhan karena sudah memberikan kesempatan ibadah di rumahMu yang besar ini yang merupakan pengalaman pertama saya beribadah di gereja terbesar di dunia. Amien.
– Yoido Full Gospel Church, Seoul – South Korea – Des 2013 –
– My Trip My Happiness –
BU, saya mau tanya jadwal ibadah di gereja ini jam brp saja ya?
Wah mba gak sempat nyatet waktu itu, cuma googling aja dan nemu yg jadwalnya sekitar jam 9an pagi…
Selamat siang. Bila Bapak/ Ibu ingin bergabung dalam Ibadah bahasa Indonesia di Gereja Yoido Full Gospel Church, bisa bergabung bersama kami setiap hari Minggu jam 11 siang di 2nd Education Building lantai 10 ruang 1007. Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi 010-9675 5908. Tuhan Yesus memberkati.
wah seru ya mbak pastinya menjelang natal