Hening, Sepi, ditemani Desiran Angin di Kampung Berua Rammang-Rammang, Maros Makassar (part 2)

JEJAKLANGKAHKU – Bagaikan berada di sepenggal bagian bumi yang terpencil, hening, sepi, disambut desiran angin, saat perahu kami merapat di tepian Sungai Pute, tepatnya di Dermaga Kampung Berua Maros, sebuah perkampungan yang dikelilingi gunung-gunung karst yang sangat unik menjulang tinggi dengan hutan tropis di sekelilingnya. Konon kabarnya, daerah ini merupakan tempat persembunyian para pejuang bangsa yang berada di sekitar Maros & Pangkep takkala mereka sudah terdesak oleh tentara Belanda, mereka kemudian bersembunyi di balik pegunungan karst ini dan pada akhirnya, setelah kemerdekaan mereka mendirikan perkampungan Berua tersebut.

rammang rammang kampung berua 0
Welcome to Kampung Berua, Rammang-Rammang Maros

Nah bagaimana perjalanan kita selanjutnya di Kampung Berua ini ? yang jelas beda banget sama trip sebelumnya menyusuri Sungai Pute yang bisa duduk santai di atas perahu dan menikmati keindahan sungai maupun bukit-bukit karst disekitarnya. Perjalanan sekarang membutuhkan sedikit energi dan kekuatan fisik ya gaes, karena untuk menjelajah seluruh spot alami di Kampung Berua ini, maka harus dilakukan dengan jalan kaki alias trekking. So, jangan lupa siapkan sandal gunung atau sepatu ketsmu, siapkan topi atau syal pelindung kepala dan tentunya sesuaikan kostum atau baju yang nyaman di tubuh, karena kita segera akan menyusuri pematang sawah, tambak-tambak ikan, dan yang paling seru adalah naik turun bukit berbatu yang cukup tajam.

rammang rammang kampung berua 2
Welcome to Kampung Berua, Rammang-Rammang Maros

Oiya, saat turun dari perahu dan akan memasuki kawasan ini maka kita kudu bayar tiket masuk ya bro sis, murah koq cuma Rp 2.000 per orang. Selain itu juga tersedia jasa guide yang bisa kita sewa untuk mengantar berkeliling di Kampung Berua ini, hanya saja saat kedatangan lalu, kami tidak kepikiran untuk menyewa guide karena merasa pasti bisa jalan sendiri, jadinya ya gitu, jalan sendiri sih, tapi muter muter muter gak karuan, nanya kiri kanan, baru bisa ketemu spot yang dituju….wkwkw…gak pa pa lah, habis juga energi trekkingnya, itung-itung bakar energi biar sehat…. hihihihi !

rammang rammang kampung berua 1
Situs bersejarah di sekitar Kampung Berua, Rammang-Rammang Maros

Apa saja hal menarik yang bisa kita jumpai di sekitar Kampung Berua, Rammang-Rammang ini ?

rammang rammang kampung berua 4
Trekking menuju Padang Ammarung, Rammang-Rammang Maros
  1. Telaga atau Taman Bidadari : lokasinya berada di tengah bukit kapur dimana sumber airnya berasal dari celah bebatuan kapur. Untuk dapat sampai ke spot ini maka diperlukan sedikit perjuangan ya gaes karena kudu sedikit mendaki bukit kapur, trekking di jalan setapaknya yang penuh dengan pecahan batu-batu kapur. Waspada dengan ketajaman batunya karena bisa melukai kaki jika sampai terbentur. Oiya, karena air di Telaga ini yang sangat jernih maka penduduk setempat menjadikannya sebagai salah satu sumber mata air tawar untuk kebutuhan sehari-hari. Menurut mitos rakyat setempat, Telaga ini dinamakan Taman Bidadari karena dulunya merupakan tempat berkumpulnya para Bidadari untuk mandi, wew !
  2. Gua Telapak Tangan : katanya gua ini sangatlah bagus, tapi berhubung lokasinya yang cukup jauh dan gue udah kehabisan tenaga karena trekkingnya di siang bolong, jadinya gak sempat mampir gaes. Tapi, kabarnya Gua ini merupakan salah satu situs pra sejarah dimana terdapat gambar cap tangan manusia purba serta gambar lainnya yang kabarnya merupakan hasil lukisan manusia purba. Selain itu, di dalam gua ini juga terdapat telaga/danau air tawar yang juga menjadi sumber mata air penduduk setempat, hanya saja diperlukan sedikit perjuangan untuk sampai ke spot telaga ini karena jalannya yang cukup licin dan terjal. Oiya, jangan kaget juga kita sempat berhadapan dengan satwa-satwa khas gua ya gaes, ada laba-laba, kaki seribu, jangkrik, dan sebagainya.
  3. Padang Ammarung : sebuah spot di atas bukit dimana kita bisa melihat view Kampung Berua dari atas ketinggian tertentu yang menyajikan pemandangan sangat indah dari atas bukit. Nah untuk sampai ke sini juga lumayan jauh tuh jalannya, tapi kalo nanya sama penduduk setempat mereka pasti bilangnya, oh deket koq, tinggal jalan lurus aja menyusuri pematang sawah dan tambak-tambak ikan, kemudian menyeberang jembatan kayu di atas aliran sungai Pute, memanjat bukkit-bukit berbatu keabu-abuan, hingga tiba di puncak bukitnya. Jauh kaleeee bro sis… wkwkwkkw….tapi karena memang diniat’in ya sampe juga meski dengan ngos-ngos’an. Ok, kita foto dulu di bawah bendera Merah Putih !
  4. Spot lainnya adalah Goa Kelelawar, Situs Pasaung, Situs Karama dan lain sebagainya. Silahkan dieksplore atau tanya ke guidenya ya bro sis, karena sejujurnya saya belum sempat sampe ke spot-spot itu berhubung hanya punya waktu setengah hari dan kudu langsung ke airport untuk balik ke Jakarta, hufff nantikan kehadiranku next time deh !
rammang rammang kampung berua 5
Pemandangan alam di Kampung Berua, Rammang-Rammang Maros

Amazingnya, banyak sekali turis asing yang mampir di tempat ini, gak nyangka gue kalo mayoritas pengunjung yang ada di Kampung Berua saat kunjungan lalu, malahan adalah turis asing, wew, mantap dah, Indonesia Keren kan ! Satu hal menarik yang mungkin bisa membuat mereka betah berada di Kampung Berua ini selain karena pemandangannya yang memang unik dan indah adalah, mereka dapat menginap di rumah-rumah khas penduduk Bugis-Makassar yang ada di perkampungan ini, ya sebuah desain rumah panggung tradisional yang bisa memberikan pengalaman menarik buatmu untuk mencoba tinggal dan menjadi bagian kecil dari budaya masyarakat setempat. Nah bisa ditanya sama penduduk lokalnya ya gaes, rumah mana yang bisa kita sewa jika ingin menginap, bahkan di atas Padang Ammarung terdapat semacam bale-bale dari kayu, yang menurut pemiliknya yang juga menjual berbagai makanan dan minuman ringan di tempat tersebut, bale-bale ini juga disewakan dan bisa dipakai menginap jika ingin merasakan nuansa alami tidur di atas Padang Ammarung tersebut, wuuiihhh keren deh kayanya, menyatu dengan alam !

rammang rammang kampung berua 3
Di atas Padang Ammarung, Rammang-Rammang Maros

Oiya, buat kamu yang gak doyan trekking dan hanya ingin bersantai-santai, maka tepat di depan Dermaga Sunga Pute saat turun dari perahu, terdapat beberapa warung makan yang bisa menjadi tempat persinggahanmu atau tempat bersantaimu, sembari menikmati makanan ringan seperti, indomie, mie bakso, pisang goreng, ngupi-ngupi, nge-teh, minuman botol dingin, maupun jajanan snack-snack ringan. Dan, jika kamu beruntung, bisa memesan udang galah yang langsung dipanen dari tambak-tambak ikan dan udang yang ada di Kampung Berua ini. Bisa coba ditanya sama orang-orang yang ada disana ya gaes, seperti saat kunjungan lalu dimana bertepatan dengan panen udangnya, dan tau gak saya sukses membawa 10 ekor udang galah sebesar setengah lengan tangan dengan harga Rp 15.000 per ekornya, langsung direbus setengah matang, dibungkus rapi dan siap masuk bagasi koper hingga tiba dengan sukses di Jakarta. Hore…saatnya menikmati udang bakar ! Terima kasih Rammang-Rammang, Indah Desa-mu, Nikmat Kulinermu !

rammang rammang kampung berua 6
Warung Makan tempat bersantai di Kampung Berua, Rammang-Rammang Maros

– Rammang-Rammang, Maros – Makassar – Agustus 2016 –

– My Trip My Happiness –

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.