JEJAKLANGKAHKU – Jika sedang traveling seorang diri dan harus memilih hotel dengan harga murah, maka penginapan dengan tipe dormitory (asrama) bisa menjadi alternatif pilihan menginapmu, tentunya dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harus membeli kamar hotel yang private, karena penginapan dengan tipe dormitory atau asrama ini konsepnya adalah sharing bersama semua fasilitas yang ada di hotel atau penginapan tersebut.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan sebagainya, maka tarif sewa kamar hotel di Singapura termasuk yang cukup mahal untuk ukuran kantong Rupiah orang Indonesia. Dari beberapa alternatif hotel yang sempat saya googling, rata-rata tarif per kamar per malamnya berkisar Rp 500 ribu ke atas, untuk ukuran 1 (satu) buah kamar private dengan kapasitas 2 (dua) orang dan tentunya dengan pilihan lokasi hotel atau penginapan yang strategis dekat dengan tempat-tempat keramaian atau wisata pada umumnya. Jadi jika perjalananmu adalah berdua atau lebih dengan teman atau kerabat lainnya, maka pilihan menginap di hotel dengan harga tersebut masih termasuk worth it lah, karena bisa sharing cost sekamar. Tapi jika perjalananmu adalah seorang diri atau solo traveler seperti saya, maka tentunya saya akan lebih memilih tipe hotel atau penginapan dormitory yang tarifnya bisa hanya mencapai 17 dollar Singapura (sekitar Rp 160 ribu) per orang per malam saat weekday, hingga 30 dollar Singapura (sekitar Rp 285 ribu) per orang per malam saat weekend atau holiday. Hotel dengan harga tersebut yang sempat saya inapi adalah Hotel 5footwayinn yang berlokasi di area wisata cukup terkenal di Singapura yaitu di China Town.
Oiya, kapasitas orang dalam satu kamar dormitory juga bervariasi ya gaes, ada yang sekamar 4 orang, 6 orang, 8 orang, 10 orang, 12 orang, dan bahkan 18 orang juga ada. Kenapa jumlahnya genap? karena umumnya dormitory menggunakan tempat tidur bertingkat, jadi pastinya kelipatan 2 orang lah dalam satu kamarnya. Ada yang sekamar khusus wanita semua, ada yang khusus pria semua dan ada juga yang campur wanita dan pria. Biasanya harga per orang untuk kamar campur (mix dormitory) lebih murah dibanding yang sekamar khusus wanita atau pria saja. Mungkin dari sisi hotelnya akan lebih mudah optimalisasi kamarnya jika isinya nyampur aja karena agak susah juga memprediksi jumlah tamu hotel apakah lebih banyak wanita atau pria. Nah berhubung saya lebih mementingkan harganya dibanding jenis kamarnya, maka saat beli voucher hotel di Agoda lalu saya hanya fokus di harga termurah yang ditawarkan dan tanpa memperhatikan jenis kamarnya. Dan ternyata saat check in, baru sadar kalo harga murah tersebut ternyata untuk kamar dormitory yang campuran wanita dan pria…dhuarrrr, jadi nginepnya sekamar ama cowo nih ? wkwkkwkw….baiklah….enjoy aja dah !
Saat kunjungan ke Singapura hari Sabtu hingga Senin lalu, tarif sewa kamar per orangnya adalah 30 dollar Singapura untuk kapasitas 4 orang per kamar (mix dormitory). Jadi satu kamar terdiri dari 2 tempat tidur bertingkat, 4 buah loker penyimpanan barang dengan kunci loker elektronik yang sama dengan kunci kamar dormitory nya (kunci kamar juga sebagai kunci lemari loker), satu buah meja bersama, dan empat buah gantungan baju yang sudah tergantung handuk masing-masing (handuk dari hotelnya). Di setiap tempat tidur juga ada colokan listirknya (kaki 3) dan sebuah lampu baca. Sedangkan kamar mandi dan toiletnya berada di lokasi yang berbeda karena sistemnya sharing kamar mandi dan toilet. Untuk kamar mandi dan toilet, dipisah antara wanita dan pria, masing-masing terdiri dari sekitar 8 kamar mandi dan 2 toilet. Kemudian di dekat area kamar mandi juga tersedia sebuah meja setrika lengkap dengan setrikanya dan sebuah hair dryer untuk dipakai bersama secara bergantian. Karena konsepnya sharing bersama, jadi pandai-pandailah mengatur waktu penggunaannya ya bro sis, karena akan ada waktu-waktu tertentu yang pasti ramai penggunanya dalam waktu bersamaan, misalnya saat bangun pagi atau malam menjelang tidur tuh yang namanya kamar mandi bisa sampe antri bow ! Makanya upayakan bisa bangun lebih pagi sebelum jam-jam sibuk, dan kamu bisa bebas menggunakan toilet, kamar mandi, setrikaan dan sebagainya tanpa harus antri.
Oiya, untuk sarapan dan keperluan lainnya terkait dapur, maka disediakan juga ruangan khusus menyerupai pantry untuk sarapan atau tempat kongkow sekedar minum kopi, teh maupun bikin mie instant, yang dilengkapi dengan fasilitas dapur seperti gelas, piring, sendok, garpu, air panas, kulkas, dan sebagainya. Namun, perlu diingat peraturan utama di sini adalah, harus mencuci sendiri semua peralatan dapur yang kamu pake ya, kudu cuci bersih, sabun cuci dan lapnya sudah disediakan di wastafelnya, silahkan dicuci semua setelah kamu gunakan dan letakkan di rak piring yang sudah tersedia. Wew, praktis sekali ya, pantes aja murah meriah, gak pake pelayan lagi sih, semua self service !
Jenis sarapannya juga termasuk sederhana, hanya terdiri dari roti tawar yang bisa kamu panggang, dilengkapi mentega, aneka selai buah dan selai kacang, susu dan sereal, buah apel, teh, kopi yang bisa kamu ambil dari mesin coffee makernya, air putih, air panas, dan sebagainya. Tapi berhubung tidak satupun jenis sarapan yang menjadi andalanku, jadinya saya cuma menikmati secangkir kopi panas dan semangkuk mie instant (beli sendiri di 7 Eleven). Oiya, sarapan secukupnya ya gaes, jangan maen ambil makanan banyak tapi tidak dihabiskan atau jangan seperti beberapa backpacker yang duduknya pas di depan gue, dah makannya semangkuk penuh sereal, eeh pake dibungkus lagi, karena ternyata dari balik ranselnya sudah disiapin plastik-plastik kecil buat bungkusan wkwkkwkw, kreatif apa doyan ya ?
Nah kalo fasilitas kamar mandinya menurut gue sih bagus dan bersih ya, sebenarnya samalah dengan ukuran kamar mandi di dalam kamar hotel private, hanya bedanya disini dipake bersama. Kamar mandinya ada showernya, ada sabun cairnya juga dan lengkap air panas dan dingin. Kalo toiletnya sih standar luar negri gitu deh, jenis toilet kering, tanpa air, jadi kalo sudah terbiasa cebok dengan air, ya kudu siap-siap bawa aqua dah hahahha, atau kalo mau kreatif kaya gue, tinggal pindah aja, dari toilet tinggal lari nyebrang ke kamar depannya yang adalah kamar mandi wkwkkw, isinya cewe semua ini, banyakan ABG malahan, cuek bebek ajah !
Oiya, waktu check in nya adalah jam 3 siang (lama amat ya), tapi jangan kawatir jika kamu datengnya kecepatan, bisa nitip koper dulu, trus lanjut aja jalan-jalan disekitarnya, karena tepat di depan hotel ini adalah area wisata China Town Street Market yang pasti akan bisa bikin habis waktumu berkeliling tanpa terasa. Saat akan check in pun mereka akan minta deposit 20 dollar sebagai jaminan dan bisa diambil kembali saat check out. Di lobby hotelnya juga sangat nyaman, banyak sofa-sofa tempat bersantai, juga ada 2 (dua) buah komputer PC MAC Apple buat kamu bebas menggunakannya, serta ada vending machine khusus minuman botol. Nah yang bikin rada stress adalah, lokasi kamarnya yang berada di tingkat atas, tapi tanpa dilengkapi lift, jadi kudu naik tangga gitu gaes, dhuarrrr…secara gue bawa koper gede, untung isinya masih kosong karena memang sengaja dikosongkan untuk dipenuhi nanti wkwkkww. Jadi saat check in sih gak masalah, ringan ini naik tangganya, tapi….saat check out, kudu kreatif ya, mau tau caranya? gampang ! Pertama, kosongkan koper saat masih di dalam kamar, kemudian turunkan koper kosongnya dulu, taro di lobby hotel, baru kemudian naik ke kamar lagi dan angkat satu per satu barang belanjaan isian kopermu ke lobby dan packinglah saat sudah di lobby hahahaha….gampang kan ? daripada ngangkat koper berat dari atas !
Nah mau tau siapa ternyata teman sekamarku saat itu ? cowo semuanya gaes….wkwkkwkw ! Saat masuk kamar sekitar jam 11 malam, sudah ada satu cowo bule ABG yang sedang baca buku dibalik selimutnya ditempat tidur atas, gue sapa dong….haiii…dibales senyum…cieh ! Gitu doang, habis itu sunyi senyap silent ! Trus gue mandi dan balik kamar lagi, langsung naik tempat tidur dan sekitar 3 menit kemudian si bule turun dari tempat tidurnya dan langsung mencet lampu kamar alias dimatiin semua….huaaaa gelap kaleeeee, untung gue terbiasa tidur gelap jadi it’s ok lah ! Nah cowo satu lagi masuknya sekitar subuh jam 2 an gitu, mendadak bruk brak berisik, pintu kamar terbuka dan sesosok cowo tampak masuk ke kamar, yah cowo lagi nih ! Tapi anehnya, mereka tuh sangat toleransi ya, mungkin karena mereka turis asing yang memang lebih tau adat istiadat kali ya, jadinya si cowo yang baru masuk kamar ini, tau gak, gak berani nyala’in lampu kamar. Kebayang dong gelap gulita gitu dan dia berusaha tidak berisik dan hanya menyalakan handphonenya sebagai lampu penerangannya. Trus dia nyimpen tasnya di loker dan langsung naik ke tempat tidurnya, wow keren ! Maka tidurlah kami ber-3 malam itu dengan tenang dan damai hingga tiba saatnya jam 7 pagi gue sudah terbangun disaat mereka semua masih tertidur lelap, dan kini saatnya gantian gue yang berisik, mandiiii, sarapan and let’s go expore Singapore !
Fyi, lokasi dormitory ini berada dekat dengan stasiun MRT China Town, exit A Pagoda. Saat keluar dari exit A Pagoda, berjalanlah lurus disepanjang street market China Town, hingga mentok di ujung jalan raya, kemudian menyeberanglah, dan dormitory ini tepat berada disebelah kirinya.
– Singapura – Februari 2017 –
– My Trip My Happiness –