Tips Jalan-Jalan Ala Solo Traveler ke Australia saat Liburan Akhir Tahun

JEJAKLANGKAHKU – Kenapa gue milih ke Aussie saat liburan akhir tahun ? pertama, karena saat akhir tahun Aussie punya iklim yang maknyos alias summer gitu loh, gak bakalan mimisan & menderita kedinginan gue wkwkkw, selain itu adalah saat yang tepat buat gue menghabiskan cuti karena ada cuti bersamanya, jadi bisa liburan 2 (dua) minggu dengan sisa cuti 6 hari, horeeey.

Meski demikian, liburan ala solo traveler ke Australia saat akhir tahun pastinya bikin dompetmu sedikit berteriak, karena dari hasil perbandingan perhitungan biaya yang gue bikin sebelum berangkat, bisa jadi kenaikan biayanya mencapai 20% s.d 30% lebih mahal dibandingkan jika kamu perginya bukan saat liburan akhir tahun (peak season), dan kenaikan biaya ini didominasi oleh biaya akomodasi tiket pesawat dan hotel, selebihnya sih biayanya relatif sama dengan saat bukan peak season. Tapi ya itu, demi mendapatkan suasana & experience yang berbeda dengan suasana biasanya dimana saat akhir tahun kita bisa menikmati sensasi Natal & Tahun Baru di tempat yang baru dan unik, maka tanpa pikir panjang dan hasil kompor dari beberapa temen gue (ambil aja !, jalan aja !, lha cuma 30% !, ude gak usah mikir panjang ! wkwkkw), membuat gue memutuskan untuk menjejakkan langkah ke 5 (lima) kota di negri kanguru ini, tareeeek mang !

Merry Christmas from Melbourne

Berikut beberapa tips menurut pengalaman gue saat solo traveling ke Australia akhir Desember 2018 ke 5 (lima) kota di Australia, start dari Jakarta transit Kualalumpur dan tiba di kota-1 di Melbourne, kemudian melanjutkan perjalanan ke kota-2 di Adelaide, kota-3 di Sydney, kota-4 di Gold Coast, dan berakhir di kota-5 di Brisbane sebelum akhirnya pulang via Denpasar ke Jakarta. Berikut tips nya :

  1. Transportasi.
    • Karena rute gue adalah ke-5 kota di Australia, maka gue berusaha untuk start tiba di kota-1 dan berakhir pulang ke Indonesia dari kota-5 dengan maksud supaya gak bolak-balik ke kota yang sama lagi, jadi bisa hemat waktu dan nambah experience di kota lainnya.
    • Pesawat dari Indonesia bisa kalian pilih dan sesuaikan dengan budget ya gaes, apakah mau start langsung dari Jakarta, atau transit di Kualalumpur, Bali dsb, semua tergantung kemampuan kamu berburu tiket promo, termasuk halnya dengan bagasi, apakah kalian akan membeli bagasi atau tidak. Kalo gue biasanya karena memang sedikit rada doyan shopping, apalagi so pasti nemu Year End Sale, jadi khusus untuk rute balik ke Indo, gue pasti akan beli bagasi minimal 20kg, daripada gak bisa tidur karena gak blanja wkwkw. Supaya ngirit, biasanya saat datang, dari Jakarta ke Melbourne (kota-1) gue cuma beli bagasi 10 kg, dan kemudian berangsur membesar jatah bagasinya saat berpindah ke kota lainnya dan puncaknya belilah bagasi terberat saat sudah akan balik dari kota akhir ke Indonesia (puncak berat-beratnya koper wkwkkw).

      Penerbangan dari Melbourne ke Adelaide, view nya ciamik ! banyak lubang-lubangnya hahaha
    • Terdapat beragam transportasi antar kota di Australia, kamu bisa pindah kota dengan naik bus, kereta api, mobil shuttle ataupun pesawat. Nah berhubung saat mencoba membeli tiket online sebelum berangkat ke Australia, baik itu tiket bus antar kota maupun train, yang ternyata entah mengapa gue gagal maning beli onlinenya karena harus memasukkan data no telepon lokal di Australia (lha gue kan belum tau nomor HP lokal saat ganti sim card di Aussie nanti brapa ? dan gak bisa pake data no HP kita yang di Indonesia), jadinya gue memutuskan untuk naik pesawat saja antar kotanya. Lebih mahal sih (dibanding bukan saat peak season), selisihnya bisa sampe 400 s.d 500 an ribu dibanding pake bus atau train, tapi ya ada untungnya juga, gue gak capek dan bisa lebih hemat waktu. Tapi kalian tentu saja bisa mencobanya ya bro sis, apalagi kalo kedatanganmu bukan peak season, harusnya bisa langsung beli tiket bus atau train nya on the spot saat sudah tiba di kota tujuan, jadi gak perlu beli online yang ribet data-datanya. Sedangkan untuk transportasi antar kota yang berjarak dekat, seperti dari kota Gold Coast menuju Brisbane yang hanya ditempuh sekitar 1 jam naik bus, maka gue memilih naik Bus Greyhund, selain juga bisa menggunakan Tram dilanjut dengan Train (tapi lebih ribet karena bawa koper dan harus ganti moda transportasi dari Tram ke Train dan keluar masuk stasiun wkwkw)

      Tram di Adelaide, keren dah !
    • Untuk transportasi di dalam kotanya, kalian bisa menggunakan bus kota, tram, train ataupun taksi ya gaes, semuanya lengkap ada di semua kota di Australia, mulai dari yang paling mahal taksi sampe yang paling murah bus. Tipsnya adalah, rata-rata di semua kota pasti ada rute free charge nya alias gratis bisa naik tram atau bus atau train ke beberapa terminal atau stop point tertentu, khususnya untuk lokasi di pusat keramaian kota yang biasanya jadi pusat para turis ataupun pusat spot-spot penting di tengah kota. Jadi ada baiknya sebelum jalan, kalian nanya dulu atau membaca rambu-rambu yang ada di terminal stop bus atau tram atau train, kemana aja rute free of chargenya, jangan sampai kebablasan naik di terminal yang free of charge tapi turunnya di terminal yang berbayar, bisa diplototin drivernya nanti hehe (etapi gak ketahuan juga dink wkwkw, entah ya klo ada cameranya).

      Perhatikan rambu-rambu Free Tram Zonenya biar bisa naik Tram gratessss !
    • Yang menarik dari cara pembayaran transportasi di dalam kotanya, ternyata ada beberapa tipe atau cara pembayarannya ya gaes, dan blas ini bikin gue pusing, karena bisa berbeda cara membeli atau membayar tiket nya (bus, tram, train) di kota-kota tertentu. Misal, cara paling gampang adalah membeli kartu isi ulang yang berlaku di kota itu, karena setiap kota punya kartu yang berbeda, misal kartu MYKI di Melbourne gak bisa kamu pake saat di Sydney (harus beli kartu OPAL di Sydney), dst. Dengan kartu tersebut kamu tinggal tap on dan tap off saat naik dan turun. Tapi ada juga yang bisa dengan cara beli tiket sekali jalan, ada yang belinya di terminal stop, ada yang belinya di Vending Machine di terminal stopnya, ada yang belinya di atas bus (di dalam bus) disamping drivernya (ada mesin kecil untuk membayar tiket), sampe bahkan ada yang belinya di atas tram atau train (di dalam tram atau train) pake Vending Mesin yang ada didalamnya wkwkkw, suer mumet deh gue, beda-beda sih, cara tap tiketnya juga beda-beda, ada yang cuma ditap dengan cara ditempel ke mesin tap nya, ada tiket yang harus dimasukkan ke dalam mesin kecil kemudian tiketnya keluar lagi dan diambil lagi, dan sebagainya…. huaaaa indahnya perbedaaan wkwkwkkw !!! (berhubung ini ceritanya panjang, nanti gue bahas di artikel tersendiri ya bro sis).

      Ini tiket trainnya yang ribet banget, kudu keluar masuk mesin tap nya, hadew !
  2. Hotel atau Penginapan.
    • Untuk akomodasi penginapan, gue lebih prefer memilih tipe penginapan hostel atau dorm, pertama karena pastinya lebih murah, kedua biar ada temennya sekamar biar bisa dapet info lebih lengkap dan gak spooky tidur sendirian wkkw, dan ketiga karena lebih berasa di rumah, ada dapurnya bisa masak-masak, kamar mandi dan toilet bersama (jadi gak takut saat harus mandi malam-malam sendirian, karena pasti rame), ada ruang santai bersamanya, ada loker tempat nitip koper (berbayar), terkadang juga ada ruangan khusus untuk nitip koper gratis, bisa booking aneka paket wisata day trip di hostel juga, ada vending machine minuman dan snacknya, sering ngada’in acara kumpul bareng sesama penghuni hostel dan satu lagi rata-rata lokasi mereka juga berada di tempat-tempat strategis jadi lebih mudah kemana-mana.

      Bule-Bule pada sibuk masak-masak, gue makan pop mie aja
    • Pilihlah hotel, hostel, dorm atau penginapan yang lokasinya berada di pusat kota ya gaes, kalo perlu deketan sama stasiun kereta atau bus, biar gampang transportasinya kemana-mana. Banyak koq yang lokasinya strategis seperti itu dengan harga yang menurut gue masih bersahabat di kantong meski saat itu harga kamarnya semuanya naik sampe 300% gegara Natalan dan Tahun Baruan, hikss.
    • Khusus untuk traveling saat liburan akhir tahun gini, sudah pasti gue gak dapat kamar dong saat malam tahun baru, lha kamar paling murah harganya Rp 2 jt (di Sydney), kecuali hotel yang ada di luar kota (jauh kaleeeee). Jadi gak usah dipaksain harus dapet kamar saat malam Tahun Baru ya gaes, karena kamu kan sudah pasti akan berada di luar hotel untuk merayakan Tahun Baru, jadi cara paling gampang adalah, masukkan semua barang bawaan koper dll ke dalam loker (biaya sekitar 11 AUD (Rp 120 rb dari jam 10 pagi s.d jam 3 subuh, daripada kudu bayar Rp 2 jt ? :p), bisa pilih loker di hostel tempat kamu menginap sebelumnya, atau langsung nitip di loker stasiun kereta atau bus (kalo ada, harap dicek terlebih dahulu ya), dan kemudian setelah merayakan Tahun Baru sekitar jam 1 atau jam 2 pagi, baru lah kamu pulang ke hostel atau langsung ke stasiun untuk mengambil barang titipan mu di loker, dan menunggulah di hostel atau stasiun kereta hingga pagi hari dan silahkan melanjutkan aktivitas selanjutnya, apakah akan cek in lagi di hotel lain, atau langsung ke bandara atau naik kereta/bus ke kota tujuan selanjutnya. Nah cerdas kan gue wkwkwkw, tenang aja banyakkkkkk banget temennya yang kaya gitu, jalanan bakal rame koq, dan semua pada selonjoran tiduran dan duduk menanti fajar di emperan stasiun kereta/bus dan bahkan di lobby hostel juga pada nunggu sampe subuh, termasuk gue, gak tidur seharian dong sampe mata merah (siapkan fisik ya, banyak minum vitamin dan suplemen wkwkkww).

      Suasana stasiun kereta Central di Sydney sesaat setelah New Year, pada tiduran nunggu kereta wkwkw
  3. Paket Wisata Day Tour.
    • Berhubung gue nge tripnya saat peak season, maka daripada gue mati gaya gak bisa kemana-mana karena paket day tripnya full booked saat gue mau booking on the spot, maka ada baiknya kamu sudah booking semua paket day trip saat masi di Indonesia. Gue aja nyaris gak dapet seat disalah satu paket day tour padahal saat itu masih 2 (dua) bulan menjelang akhir tahun dan sudah nyaris full booked. Jadi jangan lupa booking online aja dari Indonesia ya gaes, harganya malah relatif lebih murah dibanding beli on the spot (dan untung klo masi dapet seat). Saat traveling lalu gue belinya online, salah satunya di web ini : www. sightseeingtoursaustralia.com.au based on rekomendasi dari tripadvisor sih, dan terbukti layanannya memang bagus koq, kamu pasti dijemput tanpa perlu konfirmasi lagi saat sudah tiba di kota tersebut (cerita versi lengkapnya nyusul ya gaes)
    • Harga day tour di Australia ini relatif lumayan mahal dibanding saat gue ngetrip ke belahan negara lainnya, rata-rata yang paling murah bisa mencapai 1 jt sekali trip seharian, bahkan ada yang sampe 3 juta sekali trip, dhuarrrrrrr ! Tapi ya mo gimana lagi, kecuali kamu sewa mobil dan nyetir sendiri, pasti bisa lebih menghemat biaya, tapi ya namanya gue solo traveling, garing lah nyetir sendirian ke luar kota pulak, sunyi sepi, blum lagi pake acara nyasar wkwkwk. Jadi, pandai-pandailah memilih paket tour yang kamu sukai dan sesuaikan dengan budgetmu ya gaes.
    • Kalo mau mengirit biaya, kamu juga bisa hanya menikmati jalan-jalan gratis aja, misal dengan cara city tour aja keliling-keliling kota mencari spot-spot menarik, bisa pake bus hop on hop off (bayar sih, tapi bisa naik berkali-kali dalam selang waktu 24 jam), atau cari rute bus/tram/train yang gratisan di dalam kotanya. Kalo mau ke luar kota kalian bisa mencari info transportasi publik yang bisa mencapai tempat-tempat wisata yang lumayan jauh dari pusat kota, tapi kalian perginya sendiri aja, tanpa harus joint paket day tour, hanya harus dipastikan ada transportasinya ya gaes, karena pada beberapa spot wisata day tour, jaraknya tuh jauh-jauh dari pusat kota, bisa sampe 2 jam perjalanan bus dari pusat kota, masuk ke pelosok-pelosok bukit, peternakan hingga ke tepian pantai dan tebing, yang sepanjang mata gue memandang kaga ada jalur kereta ataupun publik bus nya yang lewat, so kudu nanya dulu ya gaes.

      Suasana pusat kota Adelaide saat Christmas, liburan kabeh, jalanan sepinya pol !
  4. Kebutuhan Sehari-Hari.
    • Fasilitas toko, café, restoran, supermarket hingga toko 24 jam, sudah pasti banyak tersedia di seantero Australia, jadi jangan takut bakal kelaparan dan kehausan, tinggal nyiapin dollar yang banyak hehe. Secara umum harga makanan dan minumannya kalo dikurs-kan ke rupiah sih rodo mahal ya gaes, beli aqua sebotol aja bisa sampe 25 rb, hiks, makanya mending bawa botol dan isi refil dengan water saat di hostel atau di tempat-tempat umum yang disediakan. Harga makanannya juga gitu, kisaran 8 s.d 12 dollar dan porsinya ya ampyun banyaknyaaaa, bisa 3x makan gue kali wkwkkw. Jadi supaya irit, gue biasanya beli makanan take away, dikotak’in ama dia trus dikasi sendok dong, nah itu bisa gue makan 2x lah, porsinya gede gitu, jadi aku bawa aja pulang, makan sambil jalan, sisanya masuk tas buat dimakan malam lagi, cerdas dan ngirit kan? 😀 atau bisa juga kamu belanja bahan makanan (roti, telur dll) di supermarket Coles (paling terkenal dan harganya lumayan murah) kemudian masak-masak yang simple aja di dapur hostel (perabotan masaknya super lengkap semua ada), banyak koq yang super sibuk masak-memasak. Klo gue sih milih yang siap saji aja ya soale gak ada tenaga dan waktu lagi buat masak hihihi, masaknya sih gampang, nyuci-nyuci perabotan masak dan makannya setelah masak itu loh yang bikin males karena syarat make peralatan masak di hostel ya itu, kudu nyuci sendiri.

      Coles Supermarket, my fav !
    • Untuk mata uang Dollar Australia, kamu bisa tukar langsung saat di Indonesia, dan selebihnya bisa tarik tunai di ATM (berlogo Visa dan Master), ataupun menyiapkan cadangan USD untuk ditukar langsung di money changer saat berada di Australia. Jangan lupa juga aktifkan kartu kredit untuk transaksi roaming di Australia, buat jaga-jaga mana tau kepepet dan harus pake kartu kredit.

      Welcome to Adelaide International Airport Australia, bandaranya keren, berasa di Stadion 😀
  5. Hari Raya Natal & Tahun Baru.
    • Berhubung mayoritas penduduk Australia merayakan Natal dan Tahun Baru maka sudah pasti saat akhir tahun adalah masa-masa liburan panjang di Australia, jadi jangan heran kalo pas tepat di hari Natal tgl 25 Desember, pusat-pusat kota dan keramaian bakal jadi sunyi senyap, bagaikan kota mati. Sebenarnya mirip-miriplah kondisinya kalo lagi pas Lebaran di Jakarta, jalanan yang biasanya macet jadi sunyi sepi sampe bisa main sepak bola di jalanan wkwkkw. Tapi jangan kuatir, di area yang banyak turisnya, pasti masih adalah toko-toko kaya Seven Eleven, cafe-cafe kecil dan lainnya yang masih buka, jadi masi bisalah kita mencari sesuap nasi dan seteguk minuman hahaha. Itupun biasanya cuma bertahan setengah hari, sorenya udah mulai ramai lagi.
    • Karena kondisi sunyi sepi saat hari raya ini (yang sudah gue duga sebelum berangkat), makanya tips gue adalah, memanfaatkan saat tepat di hari raya itu untuk berpindah tempat alias moving dari satu kota ke kota lainnya. Jadi paginya setengah hari bisa gue manfaatkan untuk Ibadah Natal ke Gereja lokal di kota tersebut kemudian sisa waktu setengah harinya barulah gue pake untuk berpindah kota. Tapi tentu saja loe udah nge-cek keberadaan semua fasilitas transportasinya ya gaes, baik itu transportasi jarak jauh nya (antar kota), maupun transportasi di dalam kotanya sendiri (dari bandara atau dari terminal bus/train ke arah kota/hotel). Biasanya moda transportasi udara (pesawat) kaga ada mati nya sih, pasti selalu ada penerbangan tepat di hari raya (udah bisa kita cek sebelum berangkat dari Indonesia). Nah yang bikin deg-deg’an adalah, transportasi apakah yang bisa saya gunakan dari lokasi bandara atau stasiun bus/train ke arah hotel dan sebaliknya ? Nah ini yang harus kalian pastikan keberadaannya, apalagi jika misalnya flight penerbanganmu adalah pagi-pagi banget, yang artinya kudu start dari hotel atau pusat kota sedari subuh, ada gak tuh bus atau train atau shuttle yang mau jemput subuh-subuh gitu? So, pastikan semuanya ya, bisa dengan bertanya langsung saat tiba di terminal bus atau stasiun kereta, ataupun telepon langsung mobil shuttle nya (ada banyak fasilitas transportasi shuttle bus antar jemput point to point, enak deh di jemput langsung dari hotel ke bandara dan sebaliknya).
    • Khusus untuk malam Tahun Baru, mulai beberapa jam sebelum Tahun Baru, kebanyakan moda transportasi di dalam kotanya sudah akan tidak beroperasi, seperti yang terjadi di Sydney, train dan bus sudah stop beroperasi sejak jam 10 malam dan bahkan tepat setelah Tahun Baru berakhir (jam 00) hanya akan ada sedikit saja yang beroperasi mengangkut para penumpang dari area Sydney Opera House ke arah kota, selebihnya memilih jalan kaki, seperti gue yang kudu jalan 3 km hingga sampe ke Hostel. Beruntung aja lokasi hostel bersebelahan dengan stasiun kereta sehingga step selanjutnya untuk menuju ke bandara subuh-subuh jadinya lebih gampang, tinggal geret koper dari loker hostel menuju stasiun kereta dan menunggu jadwal paling pagi kereta ke bandara. So, pastikan semua rencana perjalanan kalian saat Tahun Baru bisa berjalan lancar ya gaes.
Welcome to Sydney International Airport

Nah begitulah sekilas tips dan pengalaman gue saat solo traveling ke Aussie, cerita detailnya nanti gue tulis ya gaes, semoga bisa memberikan gambaran buat kalian biar bisa lebih nyaman travelingnya meskipun hanya seorang diri, smanggggaattt dan be happy yaaaa !

– Australia – Desember 2018 –

– My Trip My Happiness –

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.