JEJAKLANGKAHKU – Jika ingin berakhir pekan dan menikmati suasana pegunungan nan sejuk dengan pemandangan danau yang indah, maka bisa mencoba wisata ke pegunungan Patuha Ciwidey Bandung, tepatnya di Kawah Putih Ciwidey. Kawah Putih ini terbentuk sebagai akibat dari meletusnya Gunung Patuha di abad ke-10 yang lalu. Karena tanah disekitar kawasan ini mengandung belerang, maka air pada danau yang terbentuk di kawah ini pun mengandung belerang dengan warna putih kehijauan. Uniknya, warna air di danau ini dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi alam disekitarnya.
Lokasi Kawah Putih berada pada ketinggian 2.434 m dengan suhu udara sekitar berkisar 8 s.d 22 derajat Celcius dan berjarak kurang lebih 47 km dari kota Bandung. Untuk menuju lokasi Kawah Putih ini bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi melalui jalur Kopo terus ke Soreang dan dari Soreang mengambil arah Ciwidey. Cukup mudah sih menurut saya, karena disepanjang jalan menuju Kawah Putih ini sudah dilengkapi dengan rambu-rambu petunjuk yang sangat jelas, meskipun pada kunjungan saya kali ini sempat nyasar satu kali karena ada satu pertigaan jalan yang tidak ada tanda-tandanya sama sekali. Jadi daripada tersesat, rajin-rajinlah bertanya kepada masyarakat sekitarnya. Sedangkan bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, bisa melalui jalur Terminal Leuwi Panjang dilanjutkan ke Terminal Ciwidey dan lokasi Kawah Putih.
Sejarah Kawah Putih Ciwidey menceritakan bahwa sebelum menjadi tempat wisata terkenal seperti sekarang ini, konon kawasan Kawah Putih ini dianggap angker oleh masyarakat sekitar dan bahkan hingga saat ini masih dipercaya sebagai tempat berkumpulnya roh para leluhur. Pada salah satu puncak Gunung Patuha yaitu Gunung Kapuk dipercaya sebagai tempat rapat para leluhur dimana seringkali terjadi penampakan sekumpulan domba berbulu putih sebagai penjelmaan para leluhur (sumber : Info Legenda Kawah Putih di Papan Wisata Kawah Putih).
Saat ini, Kawah Putih merupakan habitat bagi 103 jenis burung baik yang menetap maupun burung pendatang dari wilayah lain, disamping aneka ragam hewan lainnya seperti Ular Sanca, Surili, Harimau dan Serigala. Selain itu pula, Kawah Putih juga memiliki kawasan perhutanan yang masih alami seperti pemandangan hutan tanaman Eucalyptus dan hutan alam dengan keanekaragaman species hutan hujan tropis, disebabkan kawasan ini berada di tengah hutan alam di daerah pegunungan. Tumbuhan yang banyak terdapat disini adalah Alang-Alang, Kingkilaban, Puspa, Kayu Putih, Cemara, Rasamala, Anggrek, Edelweis dan sebagainya (sumber : Info Legenda Kawah Putih di Papan Wisata Kawah Putih).
Oiya, jika sudah sampai di gerbang wisata ini (di kaki bukitnya), maka untuk menuju tepat ke lokasi Kawah Putihnya dari Pintu Masuk kawasan wisata ini, ada 2 cara yang bisa dilakukan yatu, jika membawa kendaraan sendiri (mobil maupun motor) maka setelah membayar karcis di loketnya, kita dapat langsung naik mendaki bukit menggunakan kendaraan kita ke Kawah Putih. Namun jika kita datang menggunakan kendaraan umum, maka pengelola wisata juga menyediakan kendaraan khusus (semacam angkot) yang akan mengantar kita ke puncak Kawah Putihnya. Harga karcis masuknya pun akan berbeda untuk yang menggunakan kendaraan sendiri dan yang menggunakan kendaraan umum.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam wisata ke Kawah Putih ini adalah sebagai berikut :
- Suasana sejuk dan relatif tenang/hening di kawasan Kawah Putih ini sangat cocok untuk beristirahat, santai dan rileks sembari menikmati keindahan panorama di Kawah Putih ini. Jika kebetulan berkunjung ke sini bersama manula (yang tidak kuat naik turun tangga untuk menuju ke tepian danau Kawah Putih), maka bisa langsung menuju spot khusus di atas bukitnya yang diperuntukkan khusus manula atau orang-orang yang tidak kuat naik turun tangga, dimana pada lokasi ini ada semacam saung tempat berteduh dan duduk, dengan pemandangan langsung ke arah danau Kawah Putihnya.
- Bagi penggemar fotografi ataupun sekedar ingin berfoto bersama dan selfie, maka kawasan ini sangat cocok untuk berfoto-foto karena memang sangat unik dan jarang ditemui. Spot foto yang menarik tentu saja kawah danaunya sendiri dengan warna air yang putih kehijauan dengan latar belakang bukit kapur, serta adanya beberapa tumbuhan disekitar danaunya juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan foto yang indah.
- Beberapa wisatawan juga sering melakukan pendakian maupun cuma sekedar berolahraga sepeda dari arah bawah bukit dan bergerak menanjak ke atas bukit. Wew, lumayan capek juga melihatnya, saya aja yang menggunakan mobil merasa cukup lama untuk mendaki bukit ini hingga sampai ke puncak Kawah Putihnya dengan medan pendakian yang cukup terjal dan dikelilingi hutan rimbun. Tapi tentunya akan sangat sehat jika memang berniat bersepeda atau mendaki dengan udara pegunungannya yang sangat sejuk.
Oiya, satu hal yang perlu diingat adalah, karena tingginya kandungan belerang di sekitar kawasan Kawah Putih ini, maka jika kita perhatikan papan pengumuman sebelum masuk ke lokasi Kawah Putihnya, wisatawan hanya diperbolehkan berada di sekitar Kawah Putih ini maksimum selama 15 menit, itupun dalam kondisi normal. Adanya kandungan belerang ini dapat kita rasakan lewat bau belerang yang cukup menyengat begitu sampai di pintu masuknya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bagi kesehatan, kita dapat membeli masker penutup hidung yang banyak dijual di pintu masuk menuju kawahnya.
Nah jika sudah puas menikmati keindahan Kawah Putih ini, kita dapat pula bersantai di area pintu masuk awal di kaki bukitnya sembari menikmati makan siang, membeli cemilan serta belanja oleh-oleh karena di area ini terdapat kios-kios dan warung makanan serta beberapa penjual strowberry yang menawarkan jualannya. Jika masih belum puas berwisata di area ini, dapat melanjutkan wisata di sekitarnya dimana juga terdapat beberapa spot rekreasi outbond serta sumber air panas, maupun hanya sekedar berbelanja buah-buahan seperti durian (musiman), strowberry dan lain sebagainya.
– Ciwidey Bandung – Maret 2015 –
– My Trip My Happiness –