JEJAKLANGKAHKU – Waw, setelah kuhitung-hitung semuanya berjumlah 36, ya ada sebanyak 36 bintang laut menyambutku kala mampir di Pulau Pasir – Gili Kere, Lombok Timur beberapa minggu yang lalu. Bahkan sepertinya bisa lebih deh jumlahnya, karena setiap 3 atau 4 langkah kakiku menyusuri tepi pantai pulau pasir ini, pasti akan menemukan 1 bintang laut. Namun berhubung keterbatasan waktu yang hanya diberikan sekitar 15 menit di pulau ini, maka jumlah maksimal yang kutemukan hanyalah 36 bintang laut. Jumlah terbanyak yang pernah kutemui selama jejaklangkahku melanglang buana di beberapa pulau pasir Indonesia.
Pulau Pasir (Pulau Gosong), Gili Kere ini letaknya di Lombok sebelah timur. Lokasi hopping island disini sepertinya belum banyak diketahui wisatawan yang berkunjung ke Lombok, karena pada umumnya mereka akan lebih memilih berwisata ke Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air yang sudah sangat terkenal itu. Bagi saya, semua gili yang ada di Lombok adalah sangat indah dan memiliki keunikan masing-masing. Jadi, semuanya bergantung dari tujuan dan hobi kita ke gili untuk apa, barulah tentukan pilihan ke gili mana yang akan disasar. Dalam kunjungan kali ini ke Lombok, ada sekitar 10 gili yang sempat saya kunjungi selain ke-3 gili terkenal di atas. Mulai dari gili yang hanya berupa pasir, gili yang tidak sempat dijelajah seluruhnya karena dihadang monyet-monyet nakal, hingga gili yang hanya bisa dinikmati keindahannya dari atas kapal karena tidak memungkinkan untuk kapal merapat di tepian pantainya yang berkarang dan curam. Semuanya memiliki keindahan dan keunikan tersendiri yang membuat pecinta gili dan pantai pasti selalu ketagihan untuk mengunjunginya, lagi, lagi dan lagi !
Starting point menuju Pulau Pasir ini adalah melalui dermaga Tanjung Luar yang juga merupakan pelabuhan sekaligus Pasar Ikan. Lumayankan saat pulang sore hari nanti bisa sekalian membawa oleh-oleh ikan segar atau sea food lainnya. Sewa kapal berkisar Rp 400 s.d Rp 500 ribu tergantung ramai tidaknya pengunjung, alias tawar menawar dengan sang empunya kapal. Lokasi Pulau Pasir di Gili Kere ini sebenarnya tidak jauh dari dermaga Tanjung Luar, hanya diperlukan waktu sekitar 5 s.d 10 menit saja, namun berhubung saat berangkat pagi hari air laut masih pasang yang menutupi Pulau Pasir ini, maka kami putuskan untuk mampir saat siang hari.
Yang unik dari Pulau Pasir di Gili Kere ini adalah bentuknya yang memanjang, mulai dari Gili Kere hingga menjorok ke arah laut luasnya sehingga jika ditelusuri sisinya, bagaikan membentuk jalur jalanan yang menjorok keluar dari arah Gili Kere. Pola Pulau Pasirnya mirip dengan yang saya temui di Pulau Pahawang Lampung, yang juga membentuk semacam jalanan kecil yang menghubungkan Pulau Pahawang Kecil dengan Pulau Pahawang Besar yang letaknya bersebelahan jika air laut sedang surut. Sepanjang jalan dari atas kapal saat memasuki Pulau Pasir ini, nampak jejeran nelayan wanita dan pria yang berdiri disisi tepian Pulau Pasirnya sembari asyik berpancing ria. Beberapa nelayan lainnya juga turun dari kapal dan sibuk mencari kerang. Semuanya memakai sepatu boot karena ternyata disekitar Pulau Pasir ini menurut mereka, banyak bulu babinya, sehingga lebih aman menggunakan sepatu boot agar terhindar dari tusukan durinya.
Jika menjelajah mulai dari ujung Pulau Pasir sejauh kurang lebih 200 meter maka kita akan sampai di sebuah Gili mungil yang dikenal dengan nama Gili Kere. Aneh juga sih namanya, Kere, kenapa gak ditambah huruf ‘n’ sekalian ya biar jadi “keren”, kan lebih bagus kedengarannya : Gili Keren…hehehe. Mungkin nama Kere memiliki makna tersendiri bagi masyarakat disekitar sini, jadi sudahlah kita terima saja. Di Gili Kere ini tidak ada penduduk yang tinggal. Gilinya berupa bukit kecil yang ditumbuhi beberapa pohon dan rumput-rumput yang menghiasi bagian dalam Gilinya menjadikannya spot yang bagus untuk mengambil foto-foto indah. Jadi yang hobi fotografi, silahkan habiskan waktu bersantai di atas bukit Gili Kere dan menangkap panorama indahnya. Jika sedang beruntung, maka pemandangan Gunung Rinjani disisi sebelah kanan Gili Kere, bisa nampak dengan jelas dan menjadi background yang sangat indah untuk berfoto.
Setelah lewat waktu 15 menit, kini saatnya kami meninggalkan Pulau Pasir Gili Kere ini, karena waktu sudah sore dan kami harus mengejar pesawat malam untuk kembali ke Jakarta. Menurut guide kami, diperlukan waktu kurang lebih 1,5 s.d 2 jam dengan mobil untuk sampai ke Bandara Praya Lombok. Bye bye Sea Star !
– Pulau Pasir – Gili Kere – Lombok Timur, Juni 2015 –
– I Love The Blue of Indonesia –
– Visit Indonesia –