JEJAKLANGKAHKU – Pertama kali sampai di lokasi Dotonbori, Osaka Jepang ini, yang terlintas dibenak saya adalah suasana shopping center yang berada di Cihampelas Bandung. Bagaimana tidak, desain dan nuansa bangunan restoran, cafe dan toko-toko yang berada disepanjang area Dotonbori ini dipenuhi dengan hiasan-hiasan/patung dan lampu-lampu yang berukuran besar dengan bentuk yang mayoritas berupa binatang-binatang yang menjadi menu makanan khas dari restoran atau cafe-cafenya, sedangkan di Cihampelas Bandung, bentuk patung-patung raksasa yang dipajang di depan toko-tokonya bukanlah menu makanan tapi lebih banyak berupa karakter-karakter film, superhero atau bentuk lainnya. Selain itu pula, yang juga membedakannya adalah di Cihampelas Bandung mayoritas toko-tokonya adalah factory outlet yang menjual produk fashion, sedangkan di Dotonbori Osaka ini lebih banyak wisata kulinernya.
Area Dotonbori di Osaka ini merupakan salah satu spot wisata malam yang dipenuhi dengan wisata kuliner dan hiburan lainnya yang berada di sepanjang Kanal Dotonbori mulai dari jembatan Dotonbori hingga ke jembatan Nipponbashi. Menurut sejarahnya, daerah ini dulunya terkenal sebagai pusat gedung teater. Rumah-rumah makan pun bermunculan untuk memenuhi kebutuhan makanan para artis, penonton dan orang-orang yang datang ditempat yang dipenuhi keramaian disini. Pada akhirnya, Dotonbori pun berkembang menjadi pusat kota di kawasan Minami dan menjadi salah satu simbol kota Osaka.
Tiba disini menjelang malam, langsung membuat perut berasa laper, soalnya hampir disemua sudut jalannya memancarkan aroma masakan yang sangat menggoda selera. Spot resto yang pertama saya temui adalah resto yang dihiasi patung cumi-cumi yang sangat besar. Hmmm langsung terbayang deh makanannya apa…yup betul Takoyaki. Meskipun di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia juga banyak yang jual Takoyaki, tapi berhubung disini sedang winter dan pas laper-lapernya, jadi makan Takoyakinya berasa yang uenak tenan hahahaha. Terbukti sudah bahwa makan makanan khas di daerah asalnya memang memberikan kenikmatan yang berbeda ! Belum cukup dengan seporsi Takoyaki, wisata kuliner berlanjut ke resto dengan hiasan berupa Kepiting raksasa. Awalnya bingung juga dengan jenis makanan apa yang dijual disini, tapi berhubung penasaran kamipun membelinya take away, dengan bentuk dan rupanya seperti snack yang ada di foto tersebut. Rasanya, ya so pasti berasa kepiting ! Enak, gurih, dimakan panas-panas ditengah udara yang sangat dingin, nikmat deh ! Sebenarnya masih banyak kuliner yang ingin dicoba sih, tapi apa daya perut sudah tidak sanggup menerimanya, padahal masih banyak resto lainnya yang menggoda dengan hiasan raksasa berupa ikan, sapi, sushi dan sebagainya.
Oiya selain keunikan resto-resto tersebut, ada 2 ikon lainnya yang cukup terkenal disini yaitu ikon Glico Man dan ikon patung badut. Katanya gak sah jika sudah sampai sini tapi tidak berfoto di depannya. Bener juga sih, melihat antrian pengunjung yang akan berfoto, panjang dan ramai sekali, dibutuhkan kesabaran untuk dapat giliran foto ya bro sis. Ikon Glico Man berupa neon sign gambar seorang atlit yang sedang berlari di lintasan lari yang menggambarkan kemenangan dibidang olahraga yang sering diraih Osaka pada masa lalu. Sedangkan ikon patung badut dikenal dengan nama Kuidaore Taro adalah badut mesin yang sudah ada sejak 1950. Kota Osaka menyelenggarakan Turnamen Besar Sumo yang berlangsung selama 15 hari, sebelum turnamen dimulai, ada sebuah tradisi dimana para pesumo berfoto di depan Kuidaore Taro.
Nah untuk dapat sampai ke area Dotonbori ini, akses termudahnya adalah menggunakan subway dan turun di stasiun terdekatnya yaitu stasiun Namba. Dari sini tinggal berjalan kaki kurang lebih 5 menit ke arah Kanal Sungai Dotonbori dan jika sudah melihat keramaian resto-resto dengan lampu-lampu neon sign yang besar dan berbentuk aneka masakan tersebut, maka tibalah kita di Dotonbori. Selamat berwisata kuliner !!!
– Dotonbori, Osaka Japan – Februari 2014 –
– My Trip My Happiness –
Tempat apa saja yang tidak boleh terlewatkan jika berkunjung ke dotonbori?