JEJAKLANGKAHKU – Mendengar kata “JAKARTA” maka yang terbayang dibenak kita pada umumnya adalah sebuah Kota Metropolitan, bergelimang gedung-gedung mewah menjulang tinggi, padat penduduk, kemacetan dan segala sesuatu yang berbau ibukota. Namun siapa sangka, disalah satu sudut Jakarta ini ternyata juga menyimpan sejarah beserta landmarknya yang dapat membawa kita seakan-akan berada dijaman dahulu kala pemerintahan Belanda VOC. Sudut kota Jakarta ini tepatnya berada di Kota Tua Jakarta yang berlokasi di daerah KOTA Jakarta (dekat dengan stasiun KA Kota).
Bila anda pencinta wisata sejarah maupun fotografi, maka sudut Kota Tua Jakarta ini merupakan tempat yang pas untuk dikunjungi. Untuk mencapai lokasi ini, ada beberapa cara yang bisa ditempuh diantaranya dengan naik Busway yang menuju ke arah Kota, menggunakan jalur kereta api (KRL) dan turun di stasiun KA Kota Jakarta, atau cara paling gampang adalah dengan naik taksi dan langsung turun di lokasi ini, sedangkan jika menggunakan Busway ataupun kereta api, masih harus berjalan kurang lebih 300 meter dari stasiun maupun halte busway terakhir.
Area wisata Kota Tua Jakarta ini dahulu dikenal dengan nama Batavia Lama (Old Batavia) berupa sebuah wilayah kecil di Jakarta dengan luas kurang lebih 1,3 km persegi yang melintasi daerah bagian utara dan barat Jakarta. Pelayar-pelayar Eropa pada abad ke-16 dahulu menjuluki wilayah ini sebagai Permata Asia atau Ratu Dari Timur disebabkan lokasi ini merupakan pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang sangat strategis dan sumber daya yang melimpah. Kini, wilayah Kota Tua Jakarta meninggalkan sepenggal sejarah tersebut yang nampak dari beberapa bangunan disekitarnya yang masih tetap terjaga keindahan dengan tampilan dan desain bangunannya yang masih menunjukkan karakter sejarah bangunan lama tipe jaman Belanda dahulu kala, seperti yang nampak pada Gedung Kantor Pos, Cafe Batavia, Museum Fatahillah, Museum Wayang serta beberapa bangunan lainnya. Bangunan-bangunan tersebut bertebaran ditepian lapangan yang cukup luas yang dikenal dengan nama Lapangan Fatahillah, yang konon kabarnya lapangan ini dulunya merupakan tempat untuk mengeksekusi tahanan, wew !
Yang unik dalam kunjungan saya kali ini adalah banyaknya bertebaran orang-orang dengan pakaian atau kostum-kostum tertentu, baik itu menyerupai tokoh-tokoh pahlawan sejarah Indonesia, tokoh-tokoh pendekar sejarah budaya Indonesia, maupun tokoh-tokoh heroik dan kartun lainnya, diantaranya : sosok tokoh Jendral Sudirman, Soekarno, tentara perang jaman dahulu, Ondel-Ondel Jakarta, dan sebagainya. Selain berpakaian dan berkostum menyerupai sosok tokoh-tokoh tersebut, wajah dan tubuh mereka memang dimake-up khusus hingga sangat mirip dengan tokoh aslinya, bahkan beberapa menurut saya memang sengaja dicat seluruh tubuhnya, seperti pada salah satu sosok tentara yang berlumuran warna hijau disemua tubuhnya hingga ke wajahnya. Niat bener ya mereka, tapi bagus juga sih, memberikan kesan nilai seni yang cukup tinggi. Nah jika ingin foto selfie dengan mereka, silahkan minta langsung ke orangnya dan jangan lupa sisihkan beberapa ribu sebagai sumbangan sukarela buat mereka yang sudah disediakan kotak sumbangannya didepan mereka masing-masing. Jadi untuk setiap foto dengan masing-masing tokoh, maka ada sumbangannya masing-masing, sukarela koq mau sumbang berapa, terserah anda.
Yang cukup seru disesi foto-foto dengan para aktor tokoh ini adalah sosok beberapa tokoh dengan posisi sedang duduk bersila, tapi hanya ditopang oleh salah satu tangannya memegang tongkat, sedangkan badan dan kakinya semua berada di udara, waaaa gimana caranya tuh. Saking penasarannya, sayapun coba menghalau bagian bawahnya dengan kaki saya (mana tau ada kursi atau sesuatu yang menopang tubuhnya sehingga bisa nampak duduk di atas udara gitu), dan tarraaaa…ternyata tidak ada apa-apa dibagian bawahnya, bahkan saya ditantang untuk duduk dibawahnya dan foto bersama. Waks, sempat ragu juga sih, gimana kalo pas saya duduk di bawahnya dan dia tiba-tiba jatuh ??? Tapi, ya itu dia, makin penasaran deh saya, karena tetap aja dia melayang di atas udara meski saya udah duduk dibawahnya dan sukses berfoto dengannya. Gak percaya ? silahkan mampir ke sini dan coba sendiri ya bro sis ! Dijamin gak akan berasa panas terik matahari di tengah lapangan ini karena pasti akan asyik menikmati suasananya, apalagi dibeberapa sudut lapangan akan nampak deretan sepeda berwarna warni lengkap dengan topi-topinya yang khusus disewakan buat wisatawan yang ingin berkeliling sekitar Kota Tua sambil mengendarai sepeda.
Oiya, hal menarik lainnya yang bisa kita lakukan disekitar sini adalah wisata belanja, mulai dari kacamata, pernak pernik, baju kaos, benda-benda seni, lukisan wajah hingga wisata kuliner dengan nuansa cafe atau restoran jaman dahulu kala dengan menu-menu masakan tradisional Indonesia, juga bisa kita nikmati disekeliling lapangan Fatahillah ini.
Sayangnya berhubung kunjungan saya kali ini bertepatan dengan cuti bersama Lebaran, maka sayapun tidak sempat menjejakkan kaki di semua Museum yang ada disekitar lapangan Fatahillah ini karena semuanya tutup. Bayangkan saja, ada kurang lebih 4 (empat) Museum yang sempat tertangkap kamera saya disekitar Kota Tua ini yang tentunya menyimpan cerita dan benda-benda sejarah yang bisa kita amati dan lihat didalam gedungnya, diantaranya Museum Wayang, Museum Seni Rupa & Keramik, Museum Bank Indonesia, dan Museum Fatahillah. So, nantikan deh kedatanganku yang ke-2 kalinya dan akan kuliput dan kuceritakan semuanya tentang Museum Historis di Kota Tua Jakarta !
– Kota Tua Jakarta – Juli 2015 –
– Visit Indonesia –
blog yang cukup menarik, dan themes yang sangat seo frendly. salam hangat http://www.marinirseo.web.id Pembicara Internet Marketing