JEJAKLANGKAHKU – Sebagai pecinta jalan-jalan dan kuliner khas Indonesia, maka dalam setiap jejak langkahku mengitari seluruh wilayah Indonesia, wisata kuliner dan jalan-jalan menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan. Seteah menikmati perjalanan sepanjang hari menyusuri pantai-pantai indah di Lombok, maka tibalah saatnya berburu kuliner khas Lombok yang sudah lama saya idam-idamkan yaitu Sate Rembiga sebagai menu utama dinner di Mataram Lombok.
Sate Rembiga yang sangat terkenal di Mataram Lombok ini berlokasi di jalan Rembiga No.4 Mataram. Jika ingin berkunjung kesini, pastikan datang saat sudah buka yaitu sekitar jam 14.00 hingga malam hari (sekitar jam 21.00). Lokasinya yang berada di area cukup ramai dan padat membuat cukup sulit untuk menemukan tempat parkir jika datangnya menggunakan mobil, namun jika memakai motor maka lebih mudah parkirnya. Namun demikian, berhubung kunjungan kami kali ini ditemani orang lokal setempat, maka kamipun melalu jalan yang berbeda hingga tembus ke bagian belakang rumah makan ini yang ternyata menyatu dengan sebuah rumah yang telah disulap menjadi rumah makan. Mobil kamipun tidak sulit untuk parkir di halaman rumah tersebut.
Memasuki pintu utama rumah makan ini maka akan tampak di bagian depan, tempat pembakaran satenya. Area rumah makan ini bentuknya mirip gang memanjang ke arah bagian dalam dimana sisi kanannya dibuat lesehan-lesehan tempat pengunjung makan, dan selanjutnya jika kita masuk terus ke arah bagian dalam tempat makan ini maka akan menjumpai bangunan rumah yang sudah disulap menjadi rumah makan tadi.
Apa sih sate rembiga itu? Sebagai daerah yang terkenal dengan ternak sapinya, julukan Bumi Sejuta Sapi pun disandang oleh Nusa Tenggara Barat. Sapi NTB memiliki ciri khas dan kelezatan yang unik dibanding ternak sapi di daerah lainnya. Rasa daging sapinya yang manis memberikan sensasi tersendiri untuk setiap masakan yang terbuat dari olahan daging sapi NTB. Konon kabarnya, sapi-sapi tersebut tidak diberi makan dari pakan pabrikan dan tidak dikandang, melainkan dibiarkan lepas bebas dan makan dari rumput di padang rumput. Sate Rembiga ini pun merupakan salah satu olahan dari daging sapi (sate sapi) khas Nusa Tenggara Barat.
Sebelum dipanggang menjadi sate, daging sapi terlebih dahulu ditumbuk agar empuk, kemudian direndam dengan bumbu-bumbu hasil racikan dari cabe merah, terasi, bawang putih dan gula merah, selama 2 jam dengan tujuan agar bumbu bisa meresap ke dalam daging sapi. Nah setelah itu, barulah daging sate ditusukkan ke kayu sate dan kemudian di bakar.
Bagaimana rasanya ? Ueenaak tenan…rasa sate rembiga ini sangat khas. Selama saya menikmati kuliner sate, belum pernah merasakan sate yang manis pedas seperti ini. Apalagi saya termasuk penggila pedas dan cabe rawit. Menikmati sate rembiganya pun jangan pernah berharap ada bumbu kacang atau siraman kecap manisnya, karena sate rembiga ini dimakan hanya bertemankan lontong ataupun nasi putih saja. Tidak ada bumbu kacang ataupun bumbu kecap untuk di colo-colo (di cocol). Tapi disinilah ciri khas dan kenikmatannya, karena tanpa bumbu penyertanya pun, rasa dagingnya sudah sangat enaaakkk, manis, pedas, gurih, hingga membuat air mata berlinang karena kepedasan, slurrp, yumzz !
Oiya, harganya pun tidak terlampau mahal menurut saya, dimana satu porsi yang berisi 10 tusuk sate dijual dengan harga Rp 20.000. Menikmati sate inipun bisa dengan nasi putih ataupun lontong, juga ada kerupuk stik rambak dan es jeruk yang turut menambah kenikmatannya.
Sudah bisa membayangkan aroma dan rasanya ? Jika masih penasaran, silahkan berkunjung ke Mataram Lombok, nikmati keindahan wisata alamnya dan rasakan sensasi nikmat Wisata Kulinernya di Sate Rembiga !
– Mataram, Lombok – Mei 2015 –
– Visit Indonesia –
untuk harga sate nya sendiri berapa ya kak?
wadu udah lama banget kak, agak lupa hehe… tapi kek nya gak nyampe 20 rb per porsi deh waktu itu… nah gak tau skrg dah naik mungkin harganya
[…] Pedas Manis Sate Rembiga Khas Mataram Lombok, Bikin Terharu […]
enakkkk aku suka banget !