JEJAKLANGKAHKU – Meski cuma sekitar 1,5 bulan berada di negara yang sangat terkenal dengan kejadian gempa buminya, sayapun sebenarnya sempat was-was dan kawatir juga manakala mendadak terjadi gempa bumi. Bagaimana tidak, sebagai traveler yang sangat mengandalkan transportasi subway, perlu diketahui bahwa sistem transportasi subway di Jepang ini bisa sampai beberapa tingkat di bawah permukaan tanah lokasinya. Nah kebayang kan, untuk menuju ke satu titik lokasi subway, tempat dimana train (kereta apinya) berada dan siap mengantarkan kita, letaknya tuh bisa sampai beberapa tingkat di bawah tanah. Kalo pas kejadian gempa dan posisi kita lagi berada di bawah tanah gitu, gimana ceritanya tuh? gubraxxxx ! Namun berhubung rasa penasaran dan bahagia sudah bisa berada di negara ini dan akan mengeksplore lebih jauh keindahan negri sakura ini, maka rasa was-was itupun bisa hilang dalam sekejap. Berbekal “be a positive thinking” maka segalanya menjadi lebih mudah dan nyaman untuk dilalui.
Karena rasa penasaran dengan tragedi gempa bumi yang sering terjadi di Jepang ini, maka salah satu destinasi wisata sejarah yang sempat saya kunjungi untuk mengenang kejadian gempat bumi adalah berlokasi di kota Kobe, dimana pada tanggal 17 Januari 1995 pernah terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat (sekitar 7 skala richter) yang dikenal dengan nama Great Hanshin Earthquake. Kabarnya, gempa ini disebabkan oleh tabrakan 3 (tiga) lempeng bumi yaitu lempeng Filipina, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia, dengan pusat gempa berada 20 km dari kota Kobe dan menyebabkan kerusakan yang sangat parah di kota Kobe serta menelan korban sekitar 6.433 jiwa manusia. Padahal menurut infonya, gempa tersebut hanya berlangsung sekitar 20 detik, tapi kerusakan yang diakibatkan ternyata sangat parah, wew !
Lokasi Memorial Great Hanshin Earthquake tersebut berada di sebuah taman di tepi pantai yang dikenal dengan nama Meriken Park, tepatnya berada di Kobe, Chuo-ku, Hatoba-cho 2. Untuk menuju lokasi ini dapat menggunakan subway dan dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 5 menit dari Municipal Subway Kaigan Line Minatomachi Station atau sekitar 10 menit berjalan di Meriken Road dari Kyuryochi-Daimaru-mae Station.
Untuk mengenang tragedi gempa bumi tersebut, selain dibangun monumen-monumen maupun patung-patung yang menggambarkan segala sesuatu tentang tragedi gempa bumi ini, kitapun dapat mengunjungi Museumnya. Berhubung kunjungan saya kali ini sudah menjelang sore dan hampir semua Musem sudah akan tutup, maka tidak satupun museum disini yang sempat saya kunjungi. Jadi jika memang ingin ke Museumnya, maka usahakan bisa datang lebih pagi atau siang ya gaes. So, mari kita nikmati hal-hal lainnya yang berada di luar area museum, diantaranya adalah satu area khusus yang memperlihatkan kerusakan jalanan saat terjadinya gempa, dimana area ini memang sengaja tidak diperbaiki dan dibiarkan apa adanya. Area tersebut kemudian dipagari dan dijadikan taman untuk mengenang tragedi gempa bumi ini.
Sebenarnya area Meriken Park ini tidak hanya untuk mengenang tragedi gempa bumi saja, karena di sekitar taman ini juga terdapat beberapa obyek wisata lainnya, diantaranya Museum Kawasaki, Kobe Maritime Museum serta Kobe Tower yang nampak menjulang tinggi berwarna merah putih. Meskipun tidak cukup tinggi dibanding tower-tower icon negara lainnya, sayapun penasaran dan berusaha naik ke atasnya, tapi ya itu tadi, berhubung datangnya sudah sore dan hari sudah menjelang magrib, ya pasrah aja gak bisa naik karena towernya sudah ditutup, hikss. Untung saja masih ada satu spot di Kobe Tower yang masih bisa dikunjungi saat itu, yaitu toko souvenir, horeeee…. it’s shopping time !
Nah bagi anda pecinta fotografi, siapkan kamera anda, karena tidak akan habis spot yang bisa diabadikan di sekitar Meriken Park ini, salah satu diantaranya yang cukup membuat bulu kuduk berdiri adalah saat mengambil foto patung pada gambar sebelah kanan di atas. Saat melihatnya dari jauh sih sepertinya menarik dan tampak biasa aja, namun saat makin mendekat baru nyadar kalau patungnya ternyata menyeramkan, huaaa…mana suasananya menjelang magrib lagi, hari makin gelap, jadi…pulang aja dah !
– Meriken Park, Kobe – Japan – Maret 2014 –
– My Trip My Happiness –