JEJAKLANGKAHKU –Â Bagi para wanita, yang namanya jalan-jalan pastilah tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan belanja atau shopping. Mau itu belanja oleh-oleh camilan atau makananlah, belanja baju dan pernak-perniknyalah, hingga belanja apapun yang sekiranya dapat menyenangkan hati dan bisa menjadikan kenang-kenangan baginya. Nah salah satu wisata belanja yang pastinya bisa menjadi pilihan para wanita khususnya bagi penggemar perabotan rumah tangga, adalah dengan mengunjungi kawasan Kappabashi Kitchen Town di Tokyo, Jepang.
Kawasan Kappabasti Kitchen Town merupakan kawasan yang terletak di antara wilayah Asakusa dan Ueno, dimana untuk mencapai tempat ini maka kita dapat menggunakan moda transportasi train (subway, lihat peta subway Tokyo) dan turun di antara stasiun Ueno dan Asakusa, tepatnya turun di stasiun Tawaramachi, kemudian berjalan lurus hingga tiba di suatu persimpangan jalan dimana kita bisa melihat sebuah patung kepala koki raksasa yang terpajang di atas atap toko Denkama Pottery Shop. Nah jika sudah sampai disini, maka berjalanlah disepanjang pertokoannya dan akan kita temukan berbagai toko yang menjual segala macam perabotan rumah tangga.
Dulunya, kawasan ini mulai ramai sejak tahun 1912 dimana saat itu tempat ini banyak menjual barang-barang bekas dan peralatan hardware lainnya. Namun, saat ini kawasan Kappabashi sudah semakin berkembang dan menjual beragam perabotan seperti peralatan restoran, peralatan bakery, Japanese Western & Chinese tableware, decorative goods, baking ingredients, food & beverages ingredients, peralatan dapur, dan lain sebagainya. Namun demikian, setelah saya amati khususnya untuk perabotan dapur seperti panci dan wajan, ternyata harganya lumayan mahal bro sis. Mungkin karena kualitasnya yang juga memang tampaknya sangat bagus, rapi dan kokoh (kuat), sehingga memang sebanding dengan harga yang ditawarkan. Sebagai contoh, temen saya sempat membeli sebuah panci dengan tutup kaca dengan harga yang jika di kurs ke rupiah mencapai sekitar Rp 500 s.d 600 ribu. Hmmm…berhubung saya bukan pengamat perabotan dapur, jadinya tampak mahal dueh, entah apakah di Indonesia memang segitu harganya untuk kualitas panci yang sama ataukah tidak, yang jelas tujuan saja ke Kappabashi ini memang hanya untuk sekedar melihat-lihat saja disamping kepikiran bagasi yang takut overweight jika harus membeli barang-barang cukup berat disini.
Oiya, hal menarik lainnya yang banyak dijual disini adalah contoh-contoh makanan tiga dimensi yang terbuat dari plastik yang sangat mirip dengan makanan aslinya. Bentuk replika makanan ini dijual, baik dalam bentuk gantungan kunci, magnet kulkas, hingga replika masakan aslinya yang dibuat dalam bentuk masakan yang terpajang di dalam mangkuk atau piring sajiannya. Sayang harganya yang lumayan mahal sih menurut saya, yaitu sekitar 400 hingga 700 yen untuk satu buah magnet kulkas, sedangkan gantungan kuncinya berkisar 500 hingga 600 yen per buah dan untuk replika masakan atau makanan dalam mangkuk atau piring harganya lebih mahal lagi. Seni membuat replika makanan ini tampaknya memang cukup berkembang di Jepang, karena hampir di semua restoran di Tokyo ini umumnya memajang replika masakan/makanan yang dijualnya di depan restoran masing-masing, sehingga pengunjung yang akan masuk ke restoran bisa membayangkan tampilan jenis masakan yang akan dipesannya.
Toko-toko di kawasan Kappabashi ini rata-rata buka mulai pagi hari jam 09.00 hingga jam 17.00 sore hari dan umumnya sebagian toko akan tutup pada hari-hari libur, jadi sesuaikan waktu berkunjung anda ya gaes, selamat berbelanja !
– Kappabashi Kitchen Town, Tokyo – Maret 2014 –
– My Trip My Happiness –
Awesome post.. and great job.. thanks for the sharing nice post dear…. keep it up with a new blog post…