JEJAKLANGKAHKU – Kota Manggar di Belitung Timur, katanya sih sangat terkenal dengan banyaknya warung-warung kopi yang bertebaran disepanjang sudut kotanya. Terbukti saat memasuki kota ini yang lokasinya berada di Belitung bagian timur, maka nampak dengan jelas jejeran warung kopi disepanjang perjalanan kami. Tapi berhubung saya bukanlah penggemar kopi, ya gak pengen mampir juga sih, kecuali saat melihat patung icon teko kopi yang berdiri kokoh di tengah jalan, nah ini dia yang bikin saya tertarik untuk turun dari mobil dan mengabadikan foto monumen yang unik tersebut, karena baru pertama kali dalam perjalanan traveling saya menemukan patung monumen yang unik tersebut.
Setelah puas berfoto, meskipun membuat beberapa pengendara sepeda motor dan mobil yang lewat di sekitar kami pada bingung semua melihat kehebohan kami di tengah-tengah jalan (maklum patungnya berada tepat di bundaran tengah jalan), maka perjalanan kami lanjutkan kembali dengan target mencari rumah makan yang enak dan menyenangkan di kota Manggar ini. Atas saran guide yang mengantar kami, maka lunch siang ini disepakati mengambil menu sea food di restoran Fega yang terletak di tepi sebuah danau. Menurut infonya, restoran ini sudah menjadi cukup terkenal di kalangan traveler karena cita rasa masakan maupun suasananya restonya, ok, deal, tareeeekkk mang.
Memasuki restoran Fega ini, maka suasana sejuk udara sangatlah terasa di tubuh, mungkin disebabkan karena lokasinya yang tepat berada di tepi danau, membuat hembusan angin sepoi-sepoi nan sejuk pun mengitari sekeliling restoran ini. Restoran ini bisa dibilang cukup besar, karena selain banguan utama bertingkat yang cukup luas sebagai area restonya, maka jika kita berjalan ke arah tepi danaunya, akan ditemui saung-saung kecil yang terapung di atas danau dan bisa menjadi pilihan kita untuk makan di atasnya. Berhubung saat kedatangan kami saung apungnya sudah penuh semua, jadi kamipun hanya bisa duduk di saung yang berada di tepi danaunya saja.
Selain itu pula, yang membuat tempat makan ini menjadi cukup unik adalah adanya dermaga di tepi danau dengan beberapa kapal kecil yang bersandar disampingnya, membuat kita bisa berjalan-jalan sejenak melepas lelah dan mengirup udara segar sembari memandang keindahan panorama disekitar danau. Sempat mikir juga sih, kalo ada kapal kecil berarti sebenarnya kita bisa naik kapal dong ya. Jadi mungkin saja memang ada fasilitas untuk berkeliling danau menggunakan kapal-kapal tersebut, namun saat kedatangan kami yang kemungkinan cukup ramai saat itu, membuat pengelolanya mungkin tidak sempat melayani pengunjung dengan fasilitas hiburan tersebut. Karena untuk melayani pengunjung dengan orderan makananpun rasanya cukup lama ya gaes, pertama karena lokasi saung-saung makannya yang cukup berjauhan membuat sulit sekali untuk memanggil para pelayan restorannya. Walhasil, makan di tempat ini rasanya lamaaaa banget, selain tamunya banyak, ya itu tadi, dilayaninya pun cukup lama. Untung bersebelahan dengan danau, jadi sembari menunggu order masakan, ya sembari foto-fotolah kita…hehehe.
Secara umum, bagi saya, cita rasa masakan di resto ini biasa saja, layaknya menu masakan sea food pada umumnya. Saat itu kalo gak salah malah kami pesennya campur aduk, ada menu sea foodnya (cumi, ikan bakar), ada juga menu lainnya yaitu sate dan nasi goreng, maklum bawanya anak-anak ya sukanya sate ama nasi goreng. Dari sisi hargapun bagi saya standarlah, dimana saat itu kami makannya ber4 dan total tagihan sekitar Rp 250 ribu, ya sebandinglah dengan fasilitas dan suasana yang didapatkan di resto ini. So, tinggal pilih mau menikmati lunch dengan suasana tepi danau, atau mungkin kita lebih suka mencari resto tradisional lainnya di kota Manggar ini ??? It’s up to you ya bro sist !
– Manggar, Belitung Timur – Mei 2014 –
– My Trip My Happiness –