JEJAKLANGKAHKU – Baru pertama kali ini, saya bisa merasakan nuansa menginap di sekitar area padang pasir, meskipun tampaknya bukan seperti yang dibayangkan tidur di bawah tenda-tenda di tengah gurun pasir ya gaes…tapi ya gitu deh, tetep aja nginepnya di hotel, hanya saja area sekitar hotelnya yang dikelilingi dengan gurun pasir. Nah mau tau dimana lokasi hotelnya? Yang jelas hotel ini berada di salah satu kota tertua di dunia, yaitu di kota Jericho Palestina, tepatnya di Hotel Oasis Jericho.
Sebenarnya lokasi hotel ini tidak sepenuhnya dikelilingi gurun pasir, karena disisi lainnya yang nampak adalah perkotaan meskipun tidak terlampau ramai situasinya. Awalnya pun saya tidak menyangka kalau ternyata disisi area lainnya, hotel ini ternyata bersebelahan dengan area padang gurun pasir. Bagaimana tidak bro sis, coba aja berjalan ke luar dari hotel dan menyusuri jalan-jalan disekitarnya khususnya yang mengarah ke lapangan terbukanya. Dijamin, rambut langsung terbongkar, topi berjatuhan, baju beterbangan, karena anginnya yang sangat kencang tanpa adanya pembatas yang bisa menahan gempuran angin tersebut. Ya wajarlah, wong gak ada bangunan apapun disekitar situ, yang tampak hanyalah deretan pohon kurma dengan pegunungan pasir di kejauhan. Hmmm…hotel yang unik !
Keputusan rombongan kami untuk menginap di hotel ini merupakan rangkaian dalam ziarah ke Yerusalem dimana saat itu adalah bertepatan dengan kunjungan ke Laut Mati. Lokasi kota Jericho yang sangat dekat dengan Laut Mati (hanya beberapa kilometer saja), menjadikan tempat yang strategis untuk kami menginap dan tentunya bisa menghemat waktu perjalanan, meskipun sebenarnya di area Laut Mati juga banyak terdapat hotel-hotel yang bisa menjadi pilihanmu menginap. Hanya saja, apakah kita bisa betah berlama-lama bermain air di Laut Mati saat musim Summer seperti ini yang suhu udaranya bisa mencapai 48 derajat Celcius ? huaaa…10 menit aja saya sudah gak tahan bro sis. Jadi ada baiknya kalau kita dapat memilih hotel yang tepat untuk beristirahat setelah lelah berendam di Laut Mati.
Hotel Oasis Jericho ini menurut saya, adalah hotel paling bagus dari 3 (tiga) hotel tempat kami menginap dalam rangkaian acara ziarah ini (hotel lainnya berlokasi di kota Yerusalem dan Tiberias, Galilea). Tampilan luar hotel ini saja sudah sangat gagah dan indah dengan deretan pohon-pohon kurma bagaikan pagar mengelilinginya. Interiornya pun sangat menarik, elegan dan bersih, dengan nuansa Timur Tengahnya. Secara umum, kamar-kamar hotel yang tertata rapi dalam tingkat-tingkatan kamar hotel di gedung utama hotelnya, meskipun tampaknya menjulang tinggi, tapi ternyata, area eksterior hotelnya juga sangatlah luas. Saat baru tiba di hotel ini ditengah kondisi cuaca yang sangat panas, maka sayapun sangat tergoda untuk segera bisa nyebur di kolam renangnya, sehingga tanpa menunggu temen-temen lainnya yang pastinya sangat lelah akibat kunjungan ke Laut Mati sebelumnya, maka sayapun bergegas keluar dari hotel menuju area kolam renangnya di sisi sebelah kanan kamar hotelnya. Dan tau gak gaes, ternyata kolam renangnya besar sekali dan total ada 3 (tiga) buah kolam renang yang bisa kita nikmati.
Kolam renang utama, berukuran paling besar dengan desain sebuah jembatan kayu melintang di atas kolam renangnya. Hmmm…spot yang sangat indah untuk kamu berfoto disini, apalagi bisa berlatarbelakangkan pohon-pohon kurma. Selanjutnya jika kita terus berjalan ke arah bawah, maka akan kita temui kolam renang ke-2 yang juga lumayan besar ukurannya (tapi tidak sebesar yang pertama), yang didesain dengan bebatuan-bebatuan khas padang pasir disisi pinggiran kolamnya. Tepat disamping kolam renang ini, terdapat kolam ke-3 dengan ukuran paling kecil yang diperuntukkan bagi anak-anak. Oh iya, disisi kolam renangnya juga terdapat beberapa cafe dan restoran ya gaes, sehingga kitapun bisa sekalian menikmati makanan dan minuman disini. Berhubung kedatangan kami adalah bertepatan dengan musim summer, maka yang tampak adalah ramainya kolam renang ini dengan para turis dari berbagai negara. Kalau bisa dibayangkan, mirip suasana kolam renang di Jakarta pas lagi weekend atau hari libur gitu deh, padet, berenangnya sampai tabrak-tabrakan kali…hahahha. Ya sudah, gak jadi cebur deh gaes, cukup liat-liat aja orang Timur Tengah pada berenang, udah puas rasanya wkwkwkkw !
Penasaran dengan kondisi disekitarnya, sayapun kemudian bergegas keluar dari area hotel dan menyusuri jalan-jalan kota di sekitar hotelnya sambil berfoto-foto tentunya. Hmmmm…sunyi sepi, jalan beraspal di depan hotel hanya dilalui beberapa mobil saja yang bisa dihitung dengan jari. Satu per satu lewatnya…kemudian sepi lagi, hening lagi, padahal saat itu sudah pagi hari sekitar jam 8 pagi, tapi koq ya sepi gini ya. Sepanjang mata memandang, hanya satu dua orang saja yang lalu lalang di depan kami. Beberapa rumah di sekitar hotel juga tampak sepi, tanpa ada pergerakan sama sekali. Awalnya sih kami cuek aja berlarian sambil foto-foto cantik, tapi lama-lama nyadar juga nih, makin jauh dari area hotel koq nuansanya makin serem ya. Rasa-rasanya ada yang sedang mengamat-amati gerak gerik kami…wkwkkw…mulai deh parno ! Nah daripada berpikiran yang aneh-aneh, mendingan kita cukupkan saja petualangan disekitar hotel pagi ini dan mari kita nikmati sarapan pagi dengan menu Timur Tengah yang rasanya nano-nano… 😀
– Promiseland Journey – Jericho, Israel – Juni 2016 –
– My Trip My Happiness –