JEJAKLANGKAHKU – Bayangkan kita sedang berada di suatu taman, tapi yang terlihat bukanlah bunga-bunga, tanaman atau pepohonan yang cantik, melainkan bongkahan-bongkahan batu karst berukuran besar, berwarna abu kehitaman yang menyebar luas di sisi daratan tepi Sungai Pute, Maros Makassar. Inilah Taman Batu Rammang-Rammang Maros yang menjadi spot ke-3 kunjunganku setelah puas menjelajahi Sungai Pute & Kampung Berua yang juga merupakan bagian dari wisata alam eksotik di Rammang-Rammang, Maros.
Lokasi Taman Batu Rammang-Rammang ini bisa dicapai melalui jalan poros Pabrik Semen Bosowa sebelum sampai ke dermaga 1 Sungai Pute, maka berbeloklah ke kiri tepat di belokan yang ada palang kayunya bertuliskan arah ke Taman Batu Rammang-Rammang tersebut, kurang lebih 5 km jarak tempuhnya untuk dapat sampai di pintu gerbang utama menuju Taman Batunya. Tapi, sebelum sampai ke gerbang utamanya, di sepanjang kiri dan kanan jalan yang penuh dengan sawah-sawah juga bisa kita lihat hamparan pecahan bebatuan karst menyebar di tengah-tengah persawahan tersebut, keren deh…gak kebayang siapa yang mengangkat dan mengatur batu-batu itu ya? atau mungkin proses alam lah yang membentuk semuanya itu. Yang jelas, pemandangan itu bikin gue pengen loncat dari mobil, berhenti di tengah jalan dan turun trekking ke tengah sawah untuk mengabadikan moment indah ini. Tapi ya apa mau dikata, jadwal ke bandara yang ketat bikin gue gak bisa mampir dueh ! Jadinya kita hanya fokus untuk bisa tiba di gerbang utama menuju ke Taman Batunya saja.
Saat tiba di gerbang utama Taman Batu Rammang-Rammang ini kamipun disambut oleh 2 (dua) guide cilik, yup anak-anak berumur kira-kira 10 tahunan, mereka dengan ramahnya menawarkan jasa untuk mengantar kami menjelajah Taman Batu ini. Biayanya berapa dek ? “terserah aja mba, kata mereka” okeh, yok kalian berdua jadi guide saya ya…. mayan kan daripada udah capek-capek ke sini taunya pake tersesat wkwkw. Oiya, sebelum masuk maka ada bayaran tiketnya ya gaes, sekitar Rp 2000 per orang kalo gak salah. Dan, buat kamu yang ingin jajan, bisa mampir dulu di sebuah Cafe Kecil, Cafe Taman Batu, yang menjual berbagai minuman dingin dan makanan ringan yang berlokasi tidak jauh dari gerbang masuknya tadi.
Kamipun memulai perjalanan trekking di jalan setapak berbatuan kecil bercampur sedikit pasir, sisi kiri dan kanannya adalah bukit-bukit batu gaes, berwarna kehitaman. Pada beberapa titik kitapun akan melewati bebatuan besar sehingga dibutuhkan sedikit effort untuk memanjat, jadi pastikan kamu menggunakan minimal sepatu kets atau akan lebih baik lagi kalo bisa pake sendal gunung, karena bebatuannya lumayan tajam, bisa tergores dan luka kaki kita jika terbentur keras ke batunya. Jika kedatanganmu pas siang hari, ada baiknya juga membawa topi atau payung, karena panasnya bisa berasa sampe ke ubun-ubun.
Nah apa saja keindahan Taman Batu ini? Pastinya bebatuan ya gaes, bentuknya pun unik-unik, mulai dari ukuran sebesar batu sungai, ada juga yang sebesar bebatuan yang ada di Belitung, hingga bukit batu yang menjulang tinggi bagaikan menara. Kalo dilihat sekilas bentuknya macem-macem, ada yang mirip kepala burung, ada yang berlubang di bagian tengahnya, hingga ada yang menyerupai wajah manusia, wew ! Di tengah-tengah bukit batu ini juga bisa kita temui sebuah danau dengan beberapa bongkahan batu di tengah-tengahnya. Cantik sih sebenarnya view di danau ini, hanya saja saat kunjungan kemaren karena bertepatan musim kemarau, danaunya nyaris tak berair, sehingga berkesan gersang.
Perjalanan kamipun terhenti di danau ini, karena menurut guide cilik kami cukup sampai disini trekkingnya, selain waktu yang tidak memungkinkan untuk kami telusuri lebih jauh lagi. Tapi jangan kuatir, saat perjalanan pulangpun, jika masih ada sisa waktu, saran saya, berhentilah disisi persawahannya dan berjalanlah ke arah bukit-bukit batunya untuk bisa mengeksplore keindahan bebatuan karst ini dari jarak dekat. Selamat menjelajah Taman Batu Rammang-Rammang !
– Makassar – Agustus 2016 –
– My Trip My Happiness –