JEJAKLANGKAHKU – Seperti bandara internasional di berbagai negara pada umumnya, maka bandara internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam juga termasuk bandara yang cukup besar dan modern, lengkap dengan berbagai fasilitas dan layanan bagi penumpang. Saat kunjungan pertama kali ke Vietnam awal Desember 2016 lalu dan tiba di bandara ini, maka rasanya ya biasa aja, seperti halnya kita sedang transit di bandara Kualalumpur ataupun di Changi Singapura, karena memang biasanya kedua bandara itulah yang paling sering dilalui traveler backpacker seperti saya yang pastinya kudu mencari rute penerbangan yang rodo murah meriah hehehe.
Nah bagaimana gambaran suasana di bandara Noi Bai ini saat mendarat? jika perjalananmu tidak seorang diri atau bersama dengan teman, keluarga atau partner lainnya sih, biasanya cenderung santai-santai dan tenang-tenang aja ya, toh ada temennya ini, tapi lain halnya jika perjalananmu adalah seorang diri alias solo traveling, yang ada pastinya rada sedikit penasaran dan bertanya-tanya dalam hati (aja), gimana ya saat tiba di sana? gimana dengan imigrasinya? lolos gak saya saat imigrasi? trus gimana bagasinya, transportasinya ke kota dan sebagainya, pasti menjadi pertanyaan tersembunyi buatmu. Tapi, jangan kawatir ya bro sis, karena “based on my experience” saat menginjakkan kaki pertama kali di Vietnam di kota Hanoi ini, segala sesuatunya ternyata biasa ajah, gampang, mudah, dan tentunya aman koq.
Saat mendarat, seperti biasanya, tantangan pertama yang harus kita lalui sebagai seorang traveler yang berkunjung ke negara lain adalah melewati counter imigrasi. Biasanya saat masih di pesawat dan sesaat sebelum mendarat, kru pesawat biasanya membagikan kertas imiggration card yang wajib kita isi, tapi anehnya saat penerbangan transit dari Kualalumpur menuju Hanoi ini, kami tidak diberikan kartu imigrasi tersebut. Hmmm…agak was-was juga sih pas masih di pesawat karena biasanya saya lebih suka menyelesaikan isian kartu ini saat di pesawat biar gak repot lagi kudu nulis-nulis saat sudah mendekati counter imigrasi, dan yang bikin gue lupa adalah, kenapa juga gue gak nanya ama kru pesawatnya ya, biasanya tuh gue paling cerewet deh nanya sana sini, skalian ngajak pramugaranya yang ganteng-ganteng itu buat ngobrol wkwkwk #modus.
Nah berhubung semua penumpang gak ada yang sibuk nulis-nulis (sampe bingung, apa semuanya penumpang lokal Vietnam ya dan cuma saya yang turis asing wkwkwk, ge er dah), jadi saya santai aja turun dari pesawat seperti biasanya, melalui koridor kedatangan yang cukup panjang sampe juga dilengkapi dengan escalator, kemudian tiba di area counter imigrasi daaan…mulai panik dan bingung…mana nih kartu imigrasinya? saking bingungnya kaya anak ilang, eeehhh brani-braninya juga gue nanya ke petugas imigrasi yang ada di meja lainnya (bukan di counter cek passport) dan gue nanya dong : dimana saya bisa mengambil kartu imigrasinya??? entah apa dia gak jelas denger bahasa Inggris gue yang ‘little-little I can’ atau memang dia nya yang super cuek seperti itu ya, jawabannya hanya menunjuk ke arah counter meja imigrasi untuk pengecekan passport. Dhuarrr tambah bingung deh gue, maksudnya opo??? ya sudah akhirnya super cuek saya keluar, langsung antri di counter imigrasi dan masalah kartu imigrasi kita lupakan saja. Dan tau gak gaes….ternyata untuk masuk ke Vietnam tidak diperlukan kartu imigrasi, dengan kata lain, ya cukup dengan pengecekan passport aja kaleee….wkwkwkw (makanya klo mo jalan ya gue tuh kudu baca-baca review dulu, ini mah main jalan sendiri ajah).
Selepas mengambil bagasi, maka hal penting selanjutnya sebelum nyari transportasi ke hotel adalah, membeli paket data internet menggunakan nomor HP lokal Vietnam. Lokasinya tepat setelah pintu keluar terminal kedatangan, tepatnya belok ke kiri setelah pintu keluar (tapi juga ternyata ada di sebelah kanannya), namun berhubung yang ketangkep mata saya adalah conter HP yang ada di sebelah kiri, jadinya saya mampir ke counter HP ini, meskipun sebenarnya counter HP yang sebelah kanan yang paling rame….waaaa…apa bedanya ya, mboh lah, yang penting sim card gue bisa diganti dengan sim card lokal lengkap dengan paket data 12 Giga dan free local call beberapa menit. Masa aktifnya 2 (dua) minggu dengan harga 200.000 dong (x 0,6 = Rp 120.000), hmmm itung-itung termasuk murahlah, sudah bisa berinternet ria selama 2 (dua) minggu dan yang paling penting juga adalah ada paket telepon lokal kalau-kalau dibutuhkan untuk koordinasi selama di Vietnam dan ternyata telepon lokalnya kepake juga saat terjebak banjir di depan hotel di Hue hahaha. Jadi, harga paket data dan voicenya banyak ya gaes, bisa kalian pilih sesuai tabel di gambar berikut.
Oiya, di counter HP ini juga ada money changer nya, jadi kalo kamu belum bawa mata uang Dong sama sekali dan sudah harus bayar taxi atau bus untuk ke kota nantinya, maka mendingan tukar dulu disini, lumayan koq kurs nya cukup bagus, saat itu kursnya berkisar 22.580 dong untuk 1 USD. Oiya, nukernya dari USD ke Dong ya, jadi mereka rata-rata gak nerima Rupiah, jadi usahakan bisa tuker USD dulu di Indonesia atau mata uang yang lebih umum lainnya. Cara lainnya juga bisa melalui mesin ATM yang ada di bandara, meski biasanya kursnya sedikit lebih mahal dibanding via money changer. Sesampai di kota Hanoi maka kamupun dapat dengan mudah menukarkan uang di berbagai money changer yang ada disana, apalagi jika hotel tempatmu menginap berada di area Old Quarter yang merupakan pusat para traveler dan backpacker menginap, semuanya serba lengkap tersedia di sekitar area ini.
Karena lokasi Bandara Noi Bai yang terletak cukup jauh yaitu sekitar 45 km dari pusat kota Hanoi, maka masalah selanjutnya adalah bagaimana caranya bisa sampai dengan selamat ke hotel tempatku menginap yang sudah aku booking via Agoda sebelumnya di area Old Quarter. Saat keluar dari terminal kedatangan, maka terdapat beberapa pilihan transportasi menuju kota, diantaranya Taxi Meter, Airpirt Shuttle Bus atau Taxi Gelap. Dari namanya yang paling serem ya Taxi Gelap inilah, mirip kaya di Bandara Soetta gitu deh, banyak sopir-sopir taxi gelap berkeliaran dan pasti mendekatimu untuk menawarkan jasa antaran dengan tarif yang sudah dipatok mereka, tinggal tawar menawar, tapi ya seremlah, secara gue sendirian. Tapi, ternyata entah mengapa, justru disinilah sepertinya saya terkena “scam” untuk yang pertama dan terakhir kalinya wkwkwkw. Padahal udah tau tuh banyak “scam” disini, masih juga kena !
Jadi ceritanya, sebenarnya karena ini adalah perjalanan pertama saya ke Hanoi, maka jauh-jauh hari saya sudah memesan jasa penjemputan dari Hotel yang sudah saya beli di Agoda (tarif sekitar 14 USD), tapi anehnya meskipun sudah saya kasi alamat email saya untuk kontak-kontak’an, namun hingga hari terakhir menjelang keberangkatan mereka tidak mengirim email atau pesan apapun perihal penjemputan. Daaan, bener kan, saat keluar dari terminal kedatangan dan mlotot’in sopir-sopir yang megang papan nama penjemputan, blassss gak nemu nama saya hihihi, cian deh ! Tapi karena sudah ganti sim card dan dapat free local call, maka hotelpun saya telepon dan mereka bilang bahwa memang tidak menjemput dengan alasan bla bla bla, cape deh ! Intinya, mereka tetap akan call salah satu partner sopir yang standby di bandara dan akan menghampiri saya, maka ditanya dong, nunggunya disebelah mana dan sebagainya. Jadilah saya duduk manis di tempat yang sudah disepakati dan disinilah saya terkena scam, entah saya lagi melamun atau gak konsen, mendadak ada sopir taxi yang menghampiri, mirip kaya di bandara Soetta gitu deh, banyak sopir-sopir taksi gelap yang nawarin jasanya. Tapi berhubung yang ada dipikiran saya sopir tersebut adalah suruhan dari Hotel maka saya ngikut aja tawaran dia untuk dianter ke hotel.
Singkat cerita, mulai dari proses naik taxinya yang sudah rada mencurigakan karena mobil taxinya gak standby di depan terminal kedatangan bandara tapi kudu naik mobil kecil dulu (mirip mobil golf gitu deh gaes, terbuka dan full AC angin dingin….hiks), berjalan sekitar 500 meter ke arah keluar dari bandara, baru nemu sebuah mobil sedan di pinggir jalan, trus saya diturunkan disitu dan kemudian berganti naik mobil sedan yang tidak ada tulisan taxinya….dhuarrrrr (horeee…taxi gelap beneran nih, mana gue sendiri lagi !) Yasud, kita tetap berpikiran positif aja, Google Maps tetap aktif untuk memantau laju taxi ke arah hotelnya benar atau tidak. Dan akhirnya sekitar 10 menit sebelum tiba di hotel, baru sopirnya ngobrol dalam bahasa Inggris berbata-bata, bahwa tidak lama lagi akan sampai. Nah saat tiba di hotel dan akan bayar itulah saya merasa sedikit lebih mahal dari harga yang sudah disepakati saat di bandara, seharusnya saya membayar 14 USD (sekitar 315.000 dong), tapi dia meminta 420.000 dong. Mau protes gak digubris, susah ngomongnya, gak ngerti juga dia, huaaaa cape deee….tapi ya sudahlah kita pasrahkan saja, toh diitung-itung dalam rupiah selisihnya cuma sekitar Rp 60 ribu, itung-itung pelajaran dan pengalaman kena scam dah, sekalian uji mental wkwkkw.
Jadi intinya, kalo kedatanganmu seorang diri dan tidak membawa banyak bagasi, maka mendingan pilih menggunakan Airport Public Bus. Selain lebih murah (sekitar 5.000 dong atau 0,3 USD) maka tentunya juga lebih aman. Tantangannya adalah lokasi turunnya belum tentu bisa tepat di depan hotelmu, jadi biasanya harus sedikit berjalan kaki dan harus paham arah atau peta dari lokasi turun bus menuju ke hotel. Pastikan persiapkan semuanya, termasuk juga bus nomor berapa yang arahnya dekat dengan hotel tempat kita menginap. Pilihan lainnya bisa juga menggunakan airport taxi (taxi resmi bandara) yang menggunakan argometer, lumayankan kalo datangnya rame-rame ber-2, 3 atau 4, bisa sharing cost. Tantangannya adalah pastikan arah jalan taxinya gak muter-muter ya gaes, selain argometernya juga perlu diperhatikan jangan sampai dapet taxi yang argo kuda. Selain itu juga tersedia Airport Minibus ke destinasi tertentu di pusat kota Hanoi, tarifnya sekitar 32.000 dong per orang untuk turis asing (untuk tujuan Vietnam Airlines Office di daerah Quang Trung Hanoi) sedangkan untuk destinasi lainnya harga tiketnya lebih mahal (sekitar 4 USD), mobil ini akan berangkat jika penumpangnya sudah penuh. Info lengkapnya bisa dilihat di web resmi Hanoi Airport disini : www.hanoiairportonline.com
Nah begitulah sekilas info penting saat mendarat di Bandara Noi Bai Hanoi, semoga bermanfaat buat rekan sekalian.
– Solo Traveling – Vietnam – Nov, Des 2016 –
– My Trip My Happiness –
hanya kemasukan ke Indonesia saja perlu kartu imigrasi..
Harap 1 hari nanti dapat jejaki kaki ke Hanoi.. HCM udah 4 kali.
With thanks! Valuable information!
Nice information
Terimakasih informasinya
Terimakasih, sekarang menjadi tahu-menahu tentang medan bandara internasional hanoi, Vietnam.
keren sekali
good information