JEJAKLANGKAHKU – Satu hal yang bikin gue betah banget nongkrong di Homestay ini adalah, lokasinya yang berada terapung di atas laut, tepat bersebelahan dengan pantai pasir putih yang berbatasan langsung dengan hamparan karang dan coral berwarna warni serta lingkungan sekitarnya yang bisa membuat kamu benar-benar merasa berada di Papua, Irian Jaya karena bisa langsung berbaur dengan masyarakat lokal di Desa Saporkren, Waisai, Raja Ampat.
Nah, menurut pengamatan gue saat solo traveling lalu ke Raja Ampat, Homestay Mandos ini sangat recommended buat bro sis tempati kala berwisata ke Raja Ampat, khususnya jika kamu memilih untuk menginap di sekitar area Pulau Waisai (ibukota Raja Ampat). Kenapa demikian ? karena ya itu tadi, lokasinya yang berada di ujung pulau Waisai, dan dikelilingi dengan pantai berpasir putih yang juga penuh dengan hamparan karang dan koral, pastinya bikin kamu berasa memiliki kolam renang pribadi bro sis, lha air laut pantainya itu loh warnanya biru muda bening, nyaris tak berombak, tenang banget, bikin pengen terjun dan terjun lagi untuk sekedar bermain air, berenang dan bahkan snorkeling. Cukup dengan turun melalui anak tangga kayu yang tersedia ditepian Homestaynya, kamu udah bisa nyebur di kolam renang alami Raja Ampat !
Berhubung lokasi homestay ini yang lumayan jauh dari dermaga kedatangan Kapal Ferry di Waisai, maka untuk dapat sampai ke lokasi homestay ini kamu harus membayar ongkos transportasi lagi ya gaes. Lama perjalanan menuju homestay Mandos menggunakan mobil dari dermaga Waisai adalah sekitar 30 menit dengan tarif sekitar Rp 250 rb s.d Rp 300 rb per mobil. Jadi kalau kamu datengnya rombongan maka bisa sharing cost sewa mobilnya untuk satu kali drop. Sebenarnya ada juga ojek di dermaga Waisai ini, tapi apakah mereka mau mengantarmu sampe sejauh itu, kudu dicek dulu ya bro sis ! Cara lain mungkin bisa dilakukan via laut menggunakan kapal jemputan dari homestay atau kapal lainnya yang bisa kamu sewa untuk pengantaran dan penjemputan.
Oiya, tarif per kamar per malam di homestay Mandos ini berkisar Rp 400 rb s.d Rp 450 rb per orang, sudah termasuk makan 3x sehari dan snack, kopi, teh, aqua. Lumayan lebih mahal sih dari tarif homestay pada umumnya yang berkisar Rp 300 rb s.d Rp 350 rb per orang per malam, tapi ya itu tadi, sepadanlah dengan fasilitas lingkungan yang dimilikinya, gak perlu jauh-jauh kalo mau ke laut, tinggal cebur aja, setiap saat bisa, gratis sodara-sodara wkwkkw. Selain itu pula, buat kamu yang suka trekking ke dalam hutan dan ingin menyaksikan langsung penampakan Burung Cendrawasih fresh from the trees, maka starting pointnya juga sangat dekat dengan homestay Mandos ini, tinggal nyebrang ke bukit hutan yang ada di depannya, kemudian trekking ke atas bukit selama kurang lebih 30 menit, dan kamupun sudah bisa merasakan nuansa berada bersama Burung Khas Papua, Cendrawasih. Untuk trip ini, ada guide nya khusus ya gaes, dan kamupun kudu membayar Rp 200 rb per orang untuk diantar masuk ke dalam hutan, trekking dan diantar kembali ke tempat semula, pokoke aman dah bersama sang guide (cerita detailnya ntar gue tulis yach).
Nah yang paling menarik dari homestay Mandos ini adalah, adanya seekor babi yang hobinya mondar mandir kaya mandor di sekitar desa Saporkren ini wkwkkw. Dan ternyata, usut punya usut, nama si babi ini adalah Mandos gaes, dhuarrrrr, jadi sebenarnya nama homestay ini terinspirasi dari nama si babi teeaaa wkwkwkw. Kemanapun gue pergi, pasti deh ketemu si Mandos, gak cuma di pantai deket homestaynya, saat jalan-jalan ke desa Saporkrennya si Mandos juga nongol, saat trekking ke hutan ngeliat Burung Cendrawasih eeeh dia nongol lagi, bahkan kadang-kadang dia juga ikutan nyebur di pantai nya sembari berenang cantik, whattttt ??? Jadi ya gitu deh, si Mandos sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di sekitar Desa Saporkren ini, so enjoy aja ya gaes !
– PESONA INDONESIA – WONDERFUL INDONESIA –
– Saporkren Waisai, Raja Ampat – November 2017 –
– My Trip My Happiness –