JEJAKLANGKAHKU – Campur aduk sudah perasaanku ketika mengetahui bahwa yg terhampar didepanku adalah belut-belut laut dan bukannya tanaman laut yg indah. Huaaaa….takut, stress, bingung, panik, keringat dingin (eh gak dink, udah dingin dibawah sini). Ini adalah pengalaman unik yg aku temui ketika melakukan diving di Tulamben, Bali. Spot diving ini adalah sebuah kapal karam milik Amerika Serikat yaitu USS Liberty (Kapal Kargo di jaman Perang Dunia ke-2) yang tenggelam akibat ditembak oleh Jepang pada tahun 1942 diperairan Bali dekat selat Lombok. Pada awalnya kapal ini karam dikedalaman 8 meter, namun akibat meletusnya Gunung Agung tahun 1963, kapal karam ini bergeser hingga ke kedalaman 35 meter.
Jadi sebenarnya ya, gak ada niat untuk diving sama sekali, wong segala macam perabotannya tidak saya bawa dalam trip kali ini (cuma bawa fin dan snorkel aja sih), tapi berhubung ketemu guide yg ternyata seorang dive master dan cukup tangguh membujuk saya untuk mencoba petualangan bawah laut ini, akhirnya luluh juga dah….tareekkkk bliiiiii (org Bali sih, jadi manggilnya bli).
Tantangan diving kali ini ternyata bukan hanya pesona bawah lautnya yang berupa Kapal Karam, namun ternyata untuk menuju ke spot nya akan berhadapan langsung dengan Eel Garden yang adalah taman belut, kenapa disebut taman belut, karena memang benar, pada saat melihatnya, persis seperti sebuah kawasan taman bawah laut yang dipenuhi tanaman-tanaman panjang, yang ternyata kalo dicermati semakin dekat, nampak adanya kepala, mata dan mulut……gubraxxxx….ternyata itu bukan tanaman sodara-sodara, tapi belut-belut laut. Lha guide ku ini ya, kaga bilang-bilang pula…malah mengarahkan kamera underwaterku dan jepret-jepret dengan santainya. Setelah puas foto, baru dia mengarahkan tangannya dan menunjuk ke arah kapal karamnya, maksudnya sih…”ayo Mbak..maju, jalan terus, lewati aja belut-belutnya”.
Untung saja tipe belut laut ini adalah pemalu, jadi kalo kita mendekat, maka dia akan bergerak turun dan masuk ngumpet ke dalam pasir. Tapi apapun yg terjadi, saya tetep aja berenang menjauh sedikit ke atas untuk melewati mereka. Hufff…lega rasanya setelah sukses melewatinya karena saya tidak merasakan sakit apapun disekitar kakiku (maklum sebagian kaki dari lutut ke ujung jari kaki tidak terbungkus swim suit, jadi was-was kena gigitannya).
Nah sekarang barulan keliatan Kapal Karamnya, gak bisa difoto seutuhnya karena Kapalnya cukup panjang mencapai 120 meter, ditambah visibility underwaternya yg kurang baik, rada burem, jadinya ya cuma foto seadanya saja. Hampir semua body kapalnya sudah ditumbuhi terumbu karang dan dijadikan tempat hidup ribuan biota laut. Kalo menengok tepat ditengah kapal ke arah bawah, maka akan keliatan lubang besar untuk masuk ke dalam kapalnya, dan tentu saja saya sudah berniat menolak ajakan manis dive master saya untuk mengeksplor ke dalamnya. Nah bener kan, saya diarahkan kesana dan disuruh turun masuk ke dalam kapal…no way !!!
Sekilas kalo dilihat dari atas permukaan laut dari tepi pantainya, spot Kapal Karam ini dari atas laut tidak tampak sama sekali, sepi, hanya nampak ombak tenang dengan tepi pantai bernuansa kehitaman karena berbatu dan pasir hitam, tapi jangan salah, begitu masuk ke dalam, maka tampaklah puluhan diver berlalu lalang di dasar laut, “pada arisan kali ya” banyak banget, sampe fin saya beberapa kali bertabrakan dengan diver lain. Mayoritas diver berasal dari mancanegara, kayanya kali ini cuma saya yg domestik wkkwkw…baguslah biar tambah maju pariwisata di tanah air kita ini. Oiya area Tulamben ini sangat sepi dan tenang, cocok untuk wisatawan yg ingin bersantai tanpa diganggu hiruk pikuk keramaian seperti di Kuta. Kalo kata temenku jreng Honey Buntari : “ngapaian loe wisata kesono Son? itu sih tempat Bule-Bule yang udah pensiun”…. jangan2 dia pernah kesini ya dengan salah satu “Bule” nya….wkwkwkw
Sekilas video suasana di underwater Tulamben, Bali :
– Tulamben Bali, Des 2014 –
– I Love The Blue of Indonesia –
Artikel terkait lainnya :