JEJAKLANGKAHKU – Sudah lihat lumba-lumba belum mba? begitulah sapaan beberapa orang yang saya temui kala menjelajah Lampung dan sekitarnya beberapa hari yang lalu. Sempat bertanya-tanya juga, apa bedanya wisata lumba-lumba disini dengan wisata lumba-lumba yang pernah saya kunjungi di pantai Lovina, Bali ? Penasaran juga sih sebenarnya, ditambah lagi dengan informasi bahwa jenis lumba-lumba yang ada di Lampung ini adalah tipe lumba-lumba yang berbeda dengan yang ada di Pantai Lovina, Bali, yaitu lumba-lumba hidung botol. Daripada rasa penasaran berkepanjangan, akhirnya kuputuskan juga untuk melaju ke rumah lumba-lumba hidung botol di Teluk Kiluan Lampung.
Sesuai dengan namanya, obyek wisata Kiluan ini merupakan sebuah Teluk yang terletak kurang lebih 80 km dari kota Lampung atau sekitar 3 s.d 4 jam perjalanan menggunakan mobil. Jika dilihat dari jaraknya yang tidak terlalu jauh, sebenarnya waktu yang diperlukan tidak selama itu, namun berhubung beberapa kondisi jalan yang dilalui masih rusak dan berlubang-lubang, maka perjalananpun menjadi lebih lama. Siapkan mental dan fisik anda untuk dapat melalui rute sepanjang jalan menuju Teluk Kiluan ini karena anda akan terombang ambing di atas mobil dan bisa juga mabuk karena jalanan yang berliku-liku, naik turun bukit dengan kondisi jalanan berlubang. Tapi untungnya, disatu sisi, pemandangan yang dilalui sangatlah indah sehingga bisa menjadi obat penawar stress perjalanan yang ampuh. Di sepanjang jalan kita dapat melihat hamparan sawah nan luas dengan pemandangan pohon-pohon kelapa yang berbaris rapi di tepi pantai yang dilalui. Pada beberapa spot juga dapat dijumpai beberapa kolam budidaya udang serta jejeran rumah-rumah penduduk asli Lampung maupun perumahan multi etnis yang ada disekitarnya, seperti Bali, Jawa, Sunda, Bugis dan lain sebagainya.
Saat akan masuk ke area pantai Teluk Kiluan, maka kita akan disambut dengan Pintu Gerbang menuju ke Teluk Kiluannya. Jangan lupa untuk mampir disini, karena latar belakang pemandangannya sangat bagus yaitu hamparan pulau dan pantai yang ada di Teluk Kiluan, dilihat dari atas bukit. Setelah melalui gerbang ini, maka kita akan menuruni bukit dengan jalanan yang sedikit berkelok-kelok dan lebar jalanan yang cukup sempit untuk dilalui 2 mobil. Oleh sebab itu harus selalu waspada untuk mengantisipasi mobil atau kendaraan dari arah berlawanan, apalagi saat akan tiba di tepi pantai teluknya, jalanan menjadi lebih sempit lagi.
Nah berhubung saat yang paling tepat untuk melihat lumba-lumba adalah di pagi hari buta, maka disarankan agar dapat menginap di Teluk Kiluan ini sehingga lebih nyaman dalam menikmati semua area wisata yang ada disekitarnya.
Berikut beberapa tips untuk berwisata di Teluk Kiluan ini :
- Penginapan. Terdapat banyak penginapan yang tersebar disepanjang tepi pantai Teluk Kiluan ini dengan fasilitas yang cukup nyaman. Tidak ada penginapan ber AC disini, umumnya menggunakan kipas angin. Lokasi rumah penginapannya pun ada yang langsung berada di atas air tepi pantai teluknya, ada pula yang terletak disisi bukitnya. Tarif penginapan bervariasi, tergantung fasilitas, jenis bangunan dan luas kamar yang ditawarkan. Biasanya mulai berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Usahakan untuk membooking penginapan terlebih dahulu, apalagi jika berkunjung diakhir pekan atau saat liburan, agar terhindar dari penuhnya penginapan.
- Makan & Minum. Sepanjang jalan menuju Teluk Kiluan (sebelum sampai di Pintu Gerbangnya) memang masih banyak dijumpai warung atau toko kecil yang menjual snack ataupun aqua. Tapi begitu memasuk area Teluk Kiluan maka akan sulit mendapati toko-toko tersebut. Oleh sebab itu, bawalah makanan dan aqua secukupnya untuk bekal. Sedangkan menu makanan harian untuk sarapan, lunch maupun dinner bisa diperoleh dengan memesan langsung di penginapan atau rumah penduduk yang menyediakannya. Tarif makan per orang per sekali makan adalah Rp 20.000. Pengalaman saya makan di penginapan kami adalah, porsinya banyak sekali untuk 2 orang, yang menurut saya sebenarnya porsi tersebut bisa untuk 4 orang (mungkin disesuaikan dengan porsi makanan penduduk setempat kali ya, hehe).
- Tidak ada air ledeng disini, sehingga untuk mandi dan keperluan lainnya yang digunakan adalah air payau.
- Usahakan untuk mencharge segala peralatan elektronik (gadget, smartphone, hp, dll) sebelum masuk ke area Teluk Kiluan ini karena meskipun sudah dialiri listrik, namun terkadang sering padam pada jam-jam tertentu. Jika perlu, bawalah power bank dengan kapasitas yang besar agar dapat bertahan seharian.
- Karena wisata disekitar Teluk Kiluan ini adalah pantai dan pulau, maka jangan lupa membawa sun block serta pakaian ganti yang cukup ataupun peralatan snorkeling dan berenang lainnya.
- Tas Kedap Air. Berdasarkan pengalaman naik kapal ketinting yang cukup sempit ukurannya, maka usahakan membawa tas kedap air untuk menghindari barang elektronik terkena terjangan ombak maupun hujan.
- Saat terbaik mengunjungi Teluk Kiluan adalah pada musim kemarau (antara bulan April hingga Oktober). Konsultasikan terlebih dahulu rencana perjalanan anda dengan pengelola homestay ataupun guide berpengalaman yang tinggal di Teluk Kiluan ini untuk mendapatkan info kapan saat terbaik dapat melihat lumba-lumbanya, karena terkadang sangat sulit untuk menjumpai lumba-lumbanya, kalaupun ada, jumlahnya tidak sebanyak yang dibayangkan.
- Carilah informasi sebanyak-banyaknya terkait obyek wisata apa saja yang dapat dinikmati di sekitar Teluk Kiluan ini sehingga alokasi waktu yang sudah kita siapkan dapat optimal dijalankan, karena tidak hanya wisata lumba-lumba yang dapat kita nikmati tapi juga wisata pantai pasir putih, berenang, snorkeling, jelajah pulau, trekking ke laguna dan tempat indah lainnya, ada disekitar Teluk Kiluan ini.
Oiya, ada yang menarik pada kunjungan saya kali ini, yaitu bertepatan dengan musim pete, horeeee ! Dan tau gak sodara-sodara, saya sukses memborong 1 dus pete, terdiri dari 110 papan pete dengan total harga Rp 80 ribu, waaaaa murah ya, kalo dirata-rata harganya Rp 750 per papan, bungkus mang !!!
– Teluk Kiluan, Lampung – Mei 2015 –
– I Love The Blue of Indonesia –
– Visit Indonesia –
Artikel Terkait :
1. Mengejar Lumba-Lumba Hidung Botol hingga ke Lautan Luas Teluk Kiluan Lampung
2. Rasakan Nuansa Berenang di Kolam Renang Alami : Laguna Gayau Teluk Kiluan Lampung
3. Bisa Camping di Pulau Kiluan (Pulau Kelapa) Lampung, Seru Kali Ya !
wah mantab mas.., saya juga pernah ke pantai kiloan baik kiloan kecil maupun kiloan besar, ombaknya masih gede kiloan besar.
wow… membantu sanget nih infonya bisa minta no. kontaknya om untuk booking tempat nginap .. ada rencana jg kami dan keluarga kesana bulan juni
Kerennya ya daerah2 Indonesia, banyak surga tersembunyinya.katanya disana juga bisa ketemu lumba2 yaa.. seru!
Nice sharing…
I just planed to visit the beach
– I love blue of Indonesia, Indonesia my lovely country…
thank you @jejaklangkahku.com
Iya mba…seru juga saat naik perahu ketinting mengejar lumba lumbanya….semoga segera bisa mampir sini ya mba..
Minta kontaknya dong homestay, perahu, dll hehe
Kebetulan kemaren dihandle sama driver di Lampung namanya pak Fajar, bisa skalian sewa mobil, no hp 0812 7242957
Asik banget Teluk Kiluan Lampung kalo ada rejeki saya mau ke sana ah. mantep bgt gan.
Iya seru bro…semoga kesampean kesononya hehe
PINGIN BANGET NYOBA KESANA, KAPAN YA?
ayok segera ke Kiluan, keren koq
Info penginapannya dong. Biayanya berapa per malam? Ada nomor kontak penginapannya gak mbk?
Penginapan kebanyakan homestay, tarif nya per orang sekitar 250 rb s.d 300 rb termasuk makan 3x sehari, nah nomor kontaknya bisa liat di komentar diatas, tanya ke driver saya waktu itu, Pak Fajar
gan….penginapannya gak ada yang lebih bagusan lagi ya?bawa bayi neh?oh iya ente akhirnya bs ktm lumba2nya kah?
sekarang sudah banyak penginapan yg bagus-bagus, saat berkunjung beberapa bulan lalu sudah banyak perubahan dan makin banyak penginapannya, hanya belum saya tulis euy hehe.
ketemu dong sama lumba-lumbanya, makanya kudu googling dulu bulan terbaik ke sana bulan apa, biar bisa maksimal liat lumba-lumbanya dalam jumlah yang banyak.
menarik sekali informasi yang di dapatkan..