JEJAKLANGKAHKU – Untuk ke-2 kalinya saya menjejakkan kaki di pantai nan cantik ini dan untuk ke-2 kalinya pulalah saya tak berdaya dibuatnya. Kenapa demikian? karena waktu berkunjung yang sangat tidak tepat yaitu dipenghujung bulan Desember dimana sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan khususnya daerah Bulukumba, diterjang hujan dan angin kencang hampir setiap harinya, membuat ombak dan arus di pantai Tanjung Bira ini menjadi sangat tidak bersahabat. Jadi mau gimana lagi, saat liburan dan mudik menjelang Natal dan Tahun Baru pastinya selalu bertemu dengan bulan Desember, maka kita nikmati aja keindahan pantai Tanjung Bira ini dengan aktivitas lainnya selain water sport.
Tanjung Bira Bulukumba saat ini sudah menjadi primadona baik bagi wisatawan lokal di Sulawesi Selatan maupun wisatawan dari berbagai negara. Berbagai fasilitas wisata berupa hotel, penginapan, restoran, cafe, watersport hingga dive center, sudah tersedia disini. Untuk dapat sampai ke lokasi ini, maka dibutuhkan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan menggunakan mobil dari Makassar atau sekitar 1 jam dari kota Bulukumba. Tapi jangan kuatir, karena akses jalanan menuju ke Bulukumba hingga Tanjung Bira ini sudah sangat bagus, beraspal dan mulus. Saat memasuki pintu gerbang Tanjung Bira, maka kita harus membayar tiket masuk seharga Rp 10.000 per orang (khusus dewasa). Selanjutnya, tinggal mencari parkiran mobil atau motor, kemudian dengan sedikit berjalan kaki (kurang lebih 200 meter) maka akan nampak semacam pelataran (pendopo) dimana kita bisa duduk-duduk sembari memandang dari atas, keindahan pantai Tanjung Bira dan Pulau Liukang Loe yang berada cukup jauh diseberang pantainya.
Sebenarnya, apa saja aktivitas yang bisa dilakukan disini? Ya namanya juga wisata bahari, maka bermain air tentunya menjadi aktivitas utamanya. Dari pelataran pendopo tersebut, kita dapat turun melalui tangga untuk menuju ke tepi pantainya. Saat menginjakkan kaki di tepi pantainya, maka akan terasa dengan jelas butiran pasir putihnya yang sangat halus bagaikan tepung. Warna air laut di tepi pantainya pun sangat bersih, bening dan jernih dengan degradasi warna mulai dari putih jernih, biru muda hingga biru tua. Pemandangan seperti ini persis sama dengan beberapa pantai yang bisa kita jumpai di Lombok. Sebenarnya jika cuaca memungkinkan dimana ombaknya tidak terlalu besar, maka kita bisa berenang dan bermain watersport di tepi pantainya. Selain itu pula, terdapat beberapa pulau kecil yang terletak tidak jauh dari pantai Tanjung Bira ini diantaranya Pulau Liukang dan Pulau Kambing yang merupakan spot snorkeling dan diving dengan keindahan bawah lautnya yang sangat menawan. Namun tetap harus hati-hati ya bro sis, khususnya bagi yang gemar diving, karena kabarnya disekitar Pulau Kambing terdapat semacam air terjun di bawah lautnya sehingga jika tidak waspada, penyelam bisa terseret arus tersebut. So…utamakan selamat ya !
Anyway….apapun cerita indah dibalik semuanya itu, yang pasti, saya tidak berdaya dibuatnya. Sepanjang malam di penginapan yang kami dengar hanyalah hembusan angin kencang yang mengguncang atap-atap rumah dan sesekali diselingi hujan deras. Saat bangun pagi hari matahari sempat menampakkan dirinya, tapi hanya sesaat saja karena mendadak hilang diselimuti awan gelap. Keceriaan yang sempat muncul pun mendadak berubah menjadi kecewa. Untung kaki ini masih bisa sedikit berendam air laut di tepi pantainya sembari mengarahkan kamera ke obyek-obyek indah disekitarnya dan menikmati sarapan pagi di warung-warung makan yang berjejer di tepi pantainya. Dan pada akhirnya, kekecewaan kamipun juga tertutupi dengan belanja souvenir dan baju-baju kaos yang banyak bertebaran di kios-kios souvenir.
Satu hal unik yang bisa kita jumpai disini adalah adanya bangunan restoran berbentuk kapal yang terletak di atas bukit tepat di tepi pantainya. Sempat mikir juga gimana cara bikinnya ya, apakah kapalnya dibuat terlebih dahulu kemudian ditarik ke atas bukitnya, ataukah kapalnya langsung dibuat di atas bukitnya ya? Yang pasti, bangunan kapal restoran ini bisa menjadi spot menarik untuk berfoto dan tentunya biar tidak penasaran, silahkan menikmati lunch ataupun dinner di dalam restoran kapal tersebut !
– Tanjung Bira, Bulukumba – Desember 2013, Desember 2014 –
– I Love The Blue of Indonesia –
– Visit Indonesia –
Artikel Terkait :
Mau Snorkeling Sembari Menikmati Keindahan Kapal Phinisi? Hanya di Pantai Panrangluhu Bulukumba
sayang banget mendung tebal dan hujan
hehe…iya bro…makanya next time udah tekad bulat untuk balik ke sini lagi 😀
pondokwisatatanjungbira.blogspot.com
pantai pasir putirnya josss… bersih pula 😀