Yuk trekking di kaki Gunung Rinjani, nikmati percikan Air Terjun Sendang Gile & Tiu Kelep Lombok

JEJAKLANGKAHKU – Setelah hampir seminggu kepanasan di Lombok, kini saatnya kita menikmati percikan-percikan air segar, fresh from the Water Fall, Sendang Gile & Tiu Kelep di kaki Gunung Rinjani, Lombok. Sembari olahraga trekking dengan ditemani guide lokal (wajib hukumnya pake guide disinih, ada tarifnya juga), kita dapat menikmati keindahan 2 air terjun yang letaknya berdekatan di lokasi yang sama di Desa Senaru, sekitar 2,5 jam perjalanan dengan mobil dari kota Mataram, Lombok.

Pemandangan disekitar air terjun ini mirip dengan suasana di Puncak, banyak bertebaran penginapan dan hotel-hotel. Udaranya dingin, enak deh nginep disini, seger banget, nyesel gak sempak nginep karena gak tau kalau fasilitas disekitar sini sudah lengkap sekali. Resto-resto juga sudah bertebaran dimana-mana. Wajar aja, karena kebanyakan wisatawannya adalah turis asing, sepertinya turis-turis yang habis menikmati Gili-Gili pada mampir sini deh, lengkap dengan peralatan trekkingnya. Beberapa bahkan ada yang lanjut trekking ke Gunung Rinjani, wew…seru kali ya.

Air terjun Sendang Gile letaknya dekat dengan pintu masuk, hanya 15 menit dari pintu masuk dengan menuruni tangga, maka kita sudah sampai di air terjunnya, sedangkan untuk menuju air terjun Tiu Kelep maka perlu trekking lagi sekitar 45 menit melewati hutan lindung yang lebat (bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani). Baru ngeh deh gue kenapa harus pake guide, gak lucu kan kalo gue nyasar di hutan lindung dan bertemu dengan makhluk-makhluk aneh ……. wkwkwkw. Jalur trekkingnya lumayan juga nih, untung pake sendal karet, jadi kaki basah melewati anak-anak sungai juga masih oke lah. Sembari trekking, sesekali relakan baju dan badan kita basah ya, karena pasti kecipratan ama air-air deh, sama kudu hati-hati batu-batunya licin bow !!! Oiya, sempat ditawarin ama guidenya untuk trekking masuk ke gua kecil ditepi sungai, nanti tembus disisi gunung seblahnya, dengan catatan sungainya gak lagi meluap ya, sebab kalo air sungainya penuh, maka guanya akan tertutup dengan air alias kemasukan air, waaaaa…no thanks dah (tapi seru deh kayanya, pake senter nyorot-nyorot dalam gua).

Nah, setelah mengarungi hutan lindung selama 45 menit, terbayar sudah rasa lelah dengan pemandangan air terjunnya yang mempesona, tinggi dan luas banget area air terjunnya. Percikan airnya bisa sampai ratusan meter, bahkan dari tempat saya berfoto ini, badan saya basah kena percikannya. Konon katanya, nama Tiu Kelep diambil dari bahasa Suku Sasak yang berarti “Kolam Terbang”, sedangkan nama Sendang Gile diambil dari legenda setempat. Legenda tersebut menceritakan seorang pangeran yang sedang dikejar oleh seekor singa gila. Kemudian pangeran tersebut bersembunyi di balik air terjun untuk menghindari kejaran singa. Akhirnya air terjun tersebut diberi nama Sendang Gile. Kedua air terjun ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, serta membuat tampak awet muda (mari basah-basahan wajah, biar awet mudah…wkwkwkw). Masyarakat setempat juga percaya bahwa aliran air terjun akan semakin besar jika orang-orang disekitarnya berbicara semakin keras…haaahhh ???

– Lombok, Juli 2013 –

– My Trip My Happiness –