JEJAKLANGKAHKU – Mendengar kata “Bugis” yang ada dipikiran saya cuma 2 (dua) hal, pertama, Bugis adalah salah satu suku di Sulawesi Selatan dan kedua, Bugis merupakan salah satu lokasi di Singapura yang sangat terkenal dengan nuansa shoppingnya karena harga barang-barangnya yang relatif lebih murah. Nah dalam wisata saya ke Bugis yang bukan di Indonesia ini, sempat mendapat bisikan dari guide kami bahwa salah satu hal menarik yang bisa dilakukan disini adalah menikmati lezatnya Durian Musang King yang banyak dijual disepanjang jalannya.
Durian Musang King? apa pula ini? dari namanya saja sudah cukup aneh bagi saya karena kalau di Indonesia biasanya kita cuma mengenal yang namanya durian Monthong, durian Medan, durian Lampung, durian Palembang, durian lokal dan sebagainya. Singapura ternyata termasuk salah satu negara yang sangat rutin mengimpor durian dari beberapa negara diantaranya dari Thailand dan Malaysia. Nah salah satu jenis durian yang paling diminati dari Malaysia adalah durian Musang King tersebut. Nama Musang King ternyata adalah nama jenis atau tipe duriannya dengan bentuk isi buah yang cukup gemuk dan padat berisi, mirip durian monthong, tapi dengan warna daging buah duriannya yang lebih kuning sehingga terkadang disebut juga dengan durian kunyit.
Untuk menemukan tempat makan durian ini, cukup berjalan disepanjang Bugis Street, hingga menemukan icon tulisan BUGIS STREET yang cukup besar dipajang diatas pertokoannya. Nah tepat di bawah tulisan itulah terdapat beberapa penjual buah-buahan dan salah satunya yang cukup ramai dikunjungi adalah penjual durian Musang King.
Cara menikmatinya pun sangat mudah, karena durian yang dijual sudah dikupas dan dikemas dalam bungkusan plastik dengan porsi dan harga yang bervariasi, mulai dari 3 dollar, 5 dollar, 8 dollar, 15 dollar hingga sampai puluhan dollar per bungkusnya. Sempat bingung juga saya saat akan membelinya, karena yang membedakan harga-harga tersebut ternyata bukan semata-mata dari sisi jumlah atau banyaknya durian dalam satu kemasannya (lebih banyak sih jumlahnya tapi tidak signifikan dibanding penambahan harganya), tapi setelah berdiskusi dengan penjualnya yang ternyata sangat fasih berbahasa Indonesia, yang membedakan harganya lebih kepada cita rasa dan aromanya. Jadi semakin mahal harga per pack nya, katanya, semakin enak, harum dan nikmat cita rasanya. Hmmm bener atau tidaknya gak bisa dibuktikan sih, karena tidak diperbolehkan makan sebelum membayar terlebih dahulu. Jadi pandai-pandailah memilih harga yang ditawarkan, sesuaikan dengan jumlah orang yang akan memakannya, karena untuk satu kemasan bisa berisi 6 hingga 10 potong durian. Berhubung kali ini saya hanya berdua saja, pilihan jatuh pada kemasan berharga 8 dollar dengan total jumlah 6 potong durian didalamnya (atau sekitar Rp 80.000 untuk 6 potong durian).
Gimana sih rasanya si Musang King ini? ternyata gak beda jauh dengan durian monthong, cukup manis, dengan tekstur daging durian yang sangat halus lembut dan warna yang lebih kuning. Bagi saya sih, masih lebih enak durian Medan, ada pahit-pahitnya yang memberikan sensasi rasa yang lebih nikmat. Tapi ya gak ada salahnya juga mencoba si Musang King ini, lumayan makan 3 potong bisa membuat kenyang hingga malam hari.
– Bugis Street, Singapore, Agustus 2015 –