JEJAKLANGKAHKU – Terletak dalam kawasan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Curug Nangka menjadi salah satu destinasi wisata air terjun di antara 2 (dua) Curug lainnya yang berada dalam lokasi yang sama, yaitu Curug Daun dan Curug Kawung, tepatnya berada di Desa Warung Loa, Kecamatan Tamansari, Bogor, Jawa Barat. Ketiga curug ini berada di kaki Gunung Salak pada ketinggian sekitar 750 m dpl dengan suhu udara berkisar 20 hingga 22 derajat Celcius, membuat suasana disekitarnya cukup sejuk, ditambah dengan percikan air terjunnya yang juga cukup dingin dan menyegarkan tubuh.
Untuk dapat sampai ke lokasi curug ini, sejujurnya saya tidak tahu lokasi pastinya, yang bisa saya lakukan saat mengendarai mobil adalah mengambil rute dari Jakarta menuju Bogor (via tol), dan selanjutnya setelah keluar dari tol Bogor kemudian memasang aplikasi mobile Waze yang dengan sangat detail dan jelas, memandu mobil kami hingga tiba di gerbang pintu masuk Taman Nasional Gunung Halimun Salak, hmmm sungguh menjadi satu perjalanan yang cukup mendebarkan, antara bakal tersesat atau sampai dengan selamat ! Oiya, jangan lupa mencharge dengan full smartphone yang akan menuntun kita ya gaes, atau paling tidak bawalah power bank agar aplikasi mobile Wazenya tidak off di tengah jalan. Bisa repot kan kalo mendadak off dan kehilangan jejak ke curugnya ! Satu hal penting lainnya adalah pakailah koneksi internet yang handal tentunya agar masih bisa mendapatkan sinyal meskipun berada di daerah pegunungan dan bukit-bukit yang jauh terpencil. Untuk urusan yang satu ini saya tentunya sangat mengandalkan sinyal Telkomsel yang sudah terbukti sangat kuat dimana-mana. Jika koneksi dengan 3G tidak mendapatkan sinyal, bisa diganti dengan koneksi 2G, dijamin pasti bisa menangkap sinyal kuatnya !
Memasuki area curug ini kita akan melewati pintu gerbang utamanya dimana harus membeli tiket masuk terlebih dahulu dan membayar ongkos parkir, selanjutnya masuk melewati jejeran pepohonan pinus yang berbaris rapi ditepian bukit dimana juga terdapat banyak warung-warung makan disekitarnya. Berhubung ada 3 (tiga) curug di area ini, maka saran saya yang paling mudah untuk dikunjungi pertama kali adalah Curug Nangka, karena lokasinya yang berada disisi bagian bawah bukitnya. Jadi saat mulai trekking menuju curugnya, akan kita temui 2 (dua) jalur jalan, yang pertama adalah ke sisi sebelah kanan (ada palang tulisan Curug Nangka) dan yang kedua adalah di sisi sebelah kiri jalan (jalur trekking menuju Curug Daun dan Curug Kawung, naik ke atas bukit). Nah dalam trip kali ini saya memilih untuk mengunjungi Curug Nangka terlebih dahulu yang berada di sisi sebelah kanan, dimana jalur trekkingnya akan menuruni bukit tempat jalan masuk utama dan kita akan trekking menyusuri sungai kecil yang akan berakhir di sisi hulu sungainya yaitu Curug Nangka. Oiya kenapa disebut dengan Curug Nangka, karena konon menurut sejarahnya, area disekitar curug ini dahulu banyak ditumbuhi pohon-pohon nangka dengan buahnya yang besar-besar. Namun seiring berjalannya waktu, pohon nangkanya lama kelamaan hilang entah di tebang ataukah karena hal lainnya. Yang jelas, saat kunjungan ini, tidak satupun nampak pohon nangka disekitarnya.
Yang unik dalam trekking menuju Curug Nangka ini adalah jalur trekkingnya yang melalui sungai kecil tersebut adalah terletak di antara dua bukit sehingga selain udara disekitarnya yang memang sudah sangat sejuk, nuansa rimbun dan teduh juga akan kita dapatkan, karena jarak antara kedua bukit tersebut tidak terlalu jauh. Pada beberapa titik trekking malah bisa sedikit gelap karena sinar matahari akan terhalang oleh bukitnya. Berhubung saat kunjungan kami bukanlah musim hujan, maka debit air di sungainya pun tidaklah terlampau banyak, sehingga jalur trekkingnya masih banyak yang berupa bebatuan kering. Supaya lebih nyaman, usahakan agar menggunakan sendal gunung atau alas kaki anti air serta selalu waspada dengan licinnya bebatuan ya bro sis.
Setelah berjalan kurang lebih 10 menit, maka dipenghujung sungai kecil inilah lokasi Curug Nangkanya berada. Dengan ketinggian berkisar 10 s.d 20 meter, aliran airnya yang menurut petugas saat itu tidak cukup banyak, tapi percikan air nya cukup bisa membasahi tubuh saat berada kurang lebih 10 meter dari air terjunnya. Disisi bagian bawah curugnya, terbentuk kolam air dangkal dimana kita bisa berendam dan menikmati dinginnya air curugnya. Beberapa pengunjung pun nampak memanfaatkan lokasi di sekitarnya untuk menikmati bekal makan siang yang dibawa dari rumah. Hmmm, sebenarnya asik juga sih, asalkan harus tetap ingat untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah ditempatnya !
Nah saat sedang asik mengambil foto-foto panorama disekitarnya, saya dikejutkan dengan seseorang yang sepertinya berusaha berbicara dengan saya untuk menghentikan kegiatan foto-foto tersebut. Sempat bingung juga, apa salah saya ya, maksudnya apa ya, tapi setelah saya perhatikan ternyata orang tersebut mungkin sedang stress, sehingga tanpa berpikir panjang lagi, sayapun menjauh darinya dan tetap melanjutkan foto-foto cantik tersebut. Sebenarnya tidak ada perasaan takut ataupun mistis saat berada di sekitar curug ini, hanya saja ternyata setelah saya naik ke atas bukitnya untuk trekking menuju Curug Daun dan Curug Kawung, barulah tampak dengan jelas bahwa tepat di sisi bagian atas Curug Nangka ini, tempat di mana air curugnya mengalir jatuh ke bawah, terdapat sebuah makam, wew. Sempat bingung juga sih, koq bisa lokasi makamnya tepat berada disitu ya. So, be nice ya gaes, tetap menjaga sikap dan berperilaku yang baik karena kita adalah tamu di tempat-tempat seperti ini.
Oiya, jangan kaget kalau sempat bertemu dengan monyet-monyet yang berkeliaran disekitar lokasi ini. Pada dasarnya mereka adalah monyet-monyet liar, sehingga tetap perlu waspada karena terkadang mereka bisa merampas barang-barang bawaan kita.
– Curug Nangka, Bogor – September 2015 –
– Visit Indonesia –
– My Trip My Happiness –
waze emang bisa diandalkan. paling suka karena default nya dia adalah waktu tercepat bukan jarak terdekat.
Sekalian ninggalin jejak. mampir mampir ya ke blog http://www.herdi.com
betul sekali…sampe sekarang saya masih mengandalkan waze dengan sinyal Telkomsel…hehe..