JEJAKLANGKAHKU – Mungkin karena bentuk moncong keretanya yang mirip dengan peluru ataukah karena kecepatannya yang sangat tinggi, sehingga kereta Shinkansen di Jepang ini dikenal dengan nama Bullet Train (Kereta Peluru) ? Yang jelas memang terbukti saat kami memutuskan untuk menempuh perjalanan sekitar 515 km dari Osaka ke Tokyo Jepang dengan menggunakan moda transportasi yang sangat keren di Jepang ini. Meskipun terdapat beberapa alternatif lainnya yang bisa dipilih sebagai moda transportasi antar kedua kota besar di Jepang ini, seperti bus umum yang tarfinya jauh lebih murah ataupun pesawat udara, tapi pengalaman untuk bisa naik kereta Shinkansen ini tentunya akan sangat langka jika tidak kami lakukan saat itu. Ok, keputusan sudah bulat, dan kamipun memilih untuk naik salah satu tipe keretanya yang memiliki kecepatan paling tinggi, berkisar 300 km/jam yaitu jenis kereta dengan nama Nozomi.
Terdapat 3 (tiga) macam jenis kereta Shinkansen ini berdasarkan kecepatannya yaitu :
- Nozomi : merupakan jenis kereta Shinkansen dengan kecepatan paling tinggi sekitar 300 km/jam, dimana perjalanan dari Osaka ke Tokyo dan sebaliknya dengan jarak 515 km dapat ditempuh hanya dalam waktu 2,5 jam saja. Jenis kereta ini hanya berhenti di beberapa stasiun-stasiun besar saja. Terdapat 4 (empat) kali keberangkatan dalam setiap jamnya.
- Hakari : merupakan jenis kereta Shinkansen dengan kecepatan di bawah tipe Nozomi dan berhenti di sejumlah stasiun yang lebih banyak dibandingkan Nozomi. Waktu tempuh dengan kereta ini dari Osaka ke Tokyo sedikit lebih lama yaitu sekitar 3 jam. Terdapat 2 (dua) kali keberangkatan dalam setiap jamnya.
- Kodama : merupakan jenis kereta Shinkansen dengan kecepatan paling lambat dan berhenti di semua stasiun yang dilewatinya. Terdapat 2 (dua) kali keberangkatan dalam setiap jamnya.
Jika bro en sis ingin menggunakan Shinkansen ini sebagai transportasi antar kota, bisa melihat informasi jenis rutenya pada Gambar di bawah ini (setiap rute ditandai dengan warna yang berbeda). Untuk rute yang kami pilih dari Osaka ke Tokyo dan sebaliknya, maka kamipun naik Shinkansen dengan rute Tokaido Shinkansen (warna biru muda), dimana rute ini menghubungkan hanya kota-kota besar metropolitan di Jepang, diantaranya : Tokyo, Yokohama, Nagoya, Osaka dan Kyoto. Info lebih lengkapnya bisa dilihat disini : www.japan-guide.com
Cara membeli tiketnya pun ada 2 (dua) cara yaitu reserved dan non reserved. Pada beberapa jurusan, pembelian tiket haruslah secara reserved, yaitu dibeli jauh-jauh hari sebelum berangkat (maksimum 1 bulan hingga beberapa jam sebelum berangkat), sedangkan beberapa jurusan lainnya bisa dibeli secara non-reserved, langsung pada saat akan berangkat hari itu juga. Untuk pembelian tiket reserved maka akan dikenakan biaya tambahan.
Jenis kursinya pun ada 2 macam yaitu tipe Ordinary dengan ukuran 3×2 (3 kursi disisi kanan dan 2 kursi disisi kiri) serta tipe Green Car dengan ukuran 2×2 (masing-masing 2 kursi disisi kanan dan kiri). Jenis kursi Green Car harganya lebih mahal namun tentunya sebanding dengan harganya, memberikan fasilitas yang lebih nyaman (kursi lebih luas, jarak antar kursi lebih lapang, dan sebagainya).
Untuk keberangkatan dari kota Osaka, maka starting point stasiun keretanya adalah di stasiun Shin Osaka. Counter pembelian tiket Shinkansen pun ada tempatnya khusus, silahkan memperhatikan rambu-rambu di stasiun Shin Osaka ini yang mengarahkan kita menuju Counter Tiketnya. Harga tiket dari Osaka ke Tokyo pulang pergi berkisar 13.240 yen (atau sekitar Rp 1.350.000) untuk jenis kereta Nozomi Shinkansen yang kami pilih. Nah setelah tiket terbeli, jangan lupa perhatikan jam keberangkatannya karena ada baiknya kita sudah siap di peron beberapa menit sebelum kedatangan keretanya. Kenapa demikian, karena stasiun Shin Osaka ini menurut saya lebih mirip mall daripada stasiun kereta. Bayangkan saja, restoran dan cafe dengan berbagai menu makanan dan minuman bertebaran di stasiun ini, belum lagi toko-toko yang menjual berbagai merchandise maupun aneka oleh-oleh khas Osaka serta berbagai toko fashion dan aneka barang lainnya yang pastinya akan menggoda kita untuk berbelanja ataupun sekedar mampir melihat-lihat. Bahkan sampai ada toko khusus souvenir Shinkansen yang menjual berbagai jenis merchandisenya, hmmm jadinya beli juga deh ! So, tetep ingat waktu ya gaes, jangan sampai ketinggalan keretanya, karena kereta Shinkansen ini hanya akan parkir di peron beberapa menit saja sebelum langsung berangkat ke kota tujuan.
Lokasi peron keberangkatan kereta Shinkansen ini terletak di sisi bagian atas stasiun Shin Osaka, sehingga untuk menuju ke peronnya maka kita harus naik escalator beberapa tingkat ke atas. Perhatian nomor peron kereta yang akan kita naiki dan tunggulah di tempat tunggu yang telah disediakan di peronnya. Jangan kawatir jika akan membeli makanan ataupun minuman, karena disisi peron ini masih terdapat beberapa Vending Machine yang menjual minuman dan snack secara elektronik, tinggal menyiapkan uang maupun kartu eMoney maka bisa langsung berbelanja sembari menunggu kedatangan kereta. Untuk melihat informasi kedatangan keretanya, tersedia papan informasi elektronik disetiap sisi peronnya. Awalnya sempat panik juga karena gak bisa baca tulisan Jepang ini, namun jangan putus asa ya gaes, tunggulah beberapa detik, nanti tulisannya akan berganti ke bahasa Inggris dan tarraaa…kita bisa lihat langsung informasi keretanya. Jadi di papan informasi itu akan tertera nama kereta Shinkansenya, nomor kereta, jurusan, jam keberangkatan, nomor jalur kereta, serta lokasi nomor gerbong kereta. Oiya, harap diperhatikan jika kita memilih gerbong yang non reserved ataupun reserved, maka kudu perhatikan letak gerbongnya nanti dimana, sehingga saat kereta akan datang kita sudah bisa siap antri di depan gerbong masing-masing tanpa panik harus mencari ataupun berlari-lari saat kereta datang.
Nah berhubung kami membeli tiket dengan kursi tanpa nomor (ordinary seat) maka saat masuk ke dalam gerbong yang terjadi adalah rebutan nyari kursi yihaaa. Akhirnya dapet juga nih, tepat disisi lorong gerbong dengan deretan 3 kursi. Dan berhubung tempat penyimpanan kopernya sudah penuh, maka dengan sangat terpaksa koper seukuran 24 ini diletakkan tepat didepan kaki saya, untung aja jarak antara kursi saya dengan kursi di depan agak sedikit longgar sehingga koper seukuran itu masih muat di kaki saya.
Secara umum, interior kereta ini tidak jauh berbeda dengan kereta-kereta eksekutif dan VIP yang ada di Indonesia. Yang sedikit membedakan adalah informasi-informasi elektronik yang ada didalam kereta ini, misalnya papan pengumuman elektronik, iklan, tv dan sebagainya. Merekapun menyediakan menu makanan dan minuman yang bisa kita pesan langsung saat dihampiri oleh petugas kereta yang khusus menawarkan makanan dan minuman ke kursi kita masing-masing. Nah kalo lagi musim dingin gini enaknya sih pesen yang hangat-hangat ya, trus bisa tidur deh setelahnya hehehe.
Satu hal amazing saat naik kereta ini adalah kondisi dimana telinga saya sempat beberapa kali sakit, persis seperti kondisi dimana kita sedang naik pesawat terbang. Jadi terbukti memang karena kecepatannya yang sangat tinggi mencapai 300 km/jam inilah yang bisa membuat kita seakan-akan melayang diudara dan membuat telinga sakit. Tampilan pemandangan dari luar jendela keretapun terlihat sangat cepat saking cepatnya laju kereta ini. Satu hal yang cukup disayangkan adalah kondisi udara yang sedikit mendung saat itu, sehingga pemandangan Gunung Fuji yang katanya bisa kelihatan dalam perjalanan kami inipun, tidak dapat kami saksikan karena diselumuti awan tebal, hiks ! Ga pa pa deh, nanti wisata sendiri aja ke Gunung Fuji biar puas.
So gaes, penasaran sama kereta Shinkansen ini, jangan lupa mencobanya ya kalau ke Jepang, Sayonara !
– Osaka, Tokyo, Jepang – Februari 2014 –
– My Trip My Happiness –
wah, apakah ini kereta baru??? berapa harga tiketnnya?
Hello! I could have sworn I’ve been to this blog before but after browsing through some of the post I realized it’s new to me. Anyways, I’m definitely happy I found it and I’ll be book-marking and checking back frequently!
Thanks for sharing useful information
good information
das ist brilliant
Wahh! Artikelnya Keren! Terimakasih atas Informasinya!
Kepo Sama Kampus Polinema yang Super Kece?
Kunjungi Disini
ok