JEJAKLANGKAHKU – Kalau kamu ingin perjalanan langsung ke kota Melaka saat mendarat di Bandara KLIA2 Kualalumpur, maka ada cara yang mudah, nyaman dan lumayan murah dengan hanya menempuh perjalanan sekitar 2 s.d 2,5 jam saja. Caranya adalah dengan naik bus yang langsung berangkat ke Melaka dari Bandara KLIA2 Kualalumpur.
Nah bus yang menuju Melaka ini posisinya berada di lantai dasar Bandara KLIA2, sehingga saat tiba di terminal kedatangan, maka setelah mengambil bagasi dan melalui proses security check (khusus untuk barang bawaan yang masuk bagasi), maka berjalanlah ke luar dari terminal kedatangan hingga menemui counter Information. Kalau masih ragu, bisa mampir dulu di counter Information sembari menanyakan kembali lokasi bus nya dimana. Intinya, posisi kita di terminal kedatangan adalah di lantai 2 Bandara KLIA2, sedangkan lokasi untuk memesan taxi, bus dan kendaraan publik lainnya berada di lantai 1, sehingga kita harus berjalan turun ke lantai 1. Untuk mudahnya, berjalanlah lurus dari arah counter Information tersebut sembari memperhatikan rambu-rambu petunjuk yang mengarah ke sana dan setelah berjalan sekitar 300 meter hingga ke ujung terminal, maka akan nampak petunjuk yang mengarah ke lantai 1 dan turunlah menggunakan escalator.
Di lantai 1 inilah terdapat beberapa counter loket pembelian tiket bus antar kota dimana terdapat berbagai jenis dan merk bus yang dapat kita beli tiketnya di loket masing-masing. Silahkan bro sis mengecek harga tiket dan jadwal keberangkatannya. Berhubung saat saya tiba terdapat satu bus yang akan segera berangkat dalam waktu 5 menit lagi, maka sayapun tidak memiliki waktu untuk memilih harga tiket yang murah, tapi saya lebih mengutamakan kecepatan waktu untuk bisa tiba di Melaka agar sisa waktu siang hingga malam dapat saya manfaatkan untuk explore Melaka.
Bus yang saya tumpangi bernama Star Mart Express dengan harga tiket 24,3 Ringgit Malaysia (atau sekitar Rp 76.500). Lokasi busnya berada tidak jauh dari loket tiketnya, tapi di sisi luar bangunan bandara. Jadi setelah membeli tiket silahkan ke luar gedung dan menuju ke tempat parkir bus bernomor A1, jadi ada palang nomor-nomor busnya, berdasarkan lokasi kota tujuannya. Khusus untuk keberangkatan ke kota Melaka, maka bus nya akan parkir di nomor A1. Nah tampilan luar bus nya seperti pada gambar di atas, bus nya cukup besar dengan kondisi interiornya juga yang sangat nyaman, ber AC, terdiri dari 3 kursi per baris nya serta ada tempat untuk menyimpan koper kita. Di sisi dinding bus bagian bawah juga terdapat colokan listrik jika ingin men-charge hp atau laptop. Intinya, enak banget deh…nyaman dan ternyata, berapapun jumlah penumpangnya, dia tetap berangkat on time (saat itu kami hanya ber-5 saja di dalam bus, wew !). Jadi deh kursi 2 deret menjadi milik saya selama 2,5 jam. Oiya, tujuan kita di Melaka adalah di terminal bus Melaka Sentral ya gaes .
Perjalanan menuju ke Melaka tidak ada bedanya dengan perjalanan di dalam tol Jakarta menuju luar kota. Bisa kebayang kan gimana suasananya jalan tol, kiri kanan pepohonan dan bangunan-bangunan biasa aja, rumah-rumah, perkantoran dan lain sebagainya. Lama perjalanan sangat bergantung kondisi di jalan tol, saat awal perjalanan memang cukup lengang, namun begitu akan masuk kota Melaka barulah nampak sedikit kepadatan arus kendaraan.
Setelah menempuh kurang lebih 2 jam perjalanan maka sampailah kita di Terminal Bus Melaka Sentral. Terminal bus ini terlihat sangat rapi dan tertata dengan baik. Berbagai fasilitas bagi para pengunjung pun nampak cukup lengkap di tempat ini, mulai dari rumah makan, café, berbagai macam toko yang menjual aneka kebutuhan pengunjung seperti pakaian, buku, pernak pernik, hingga pasar yang terletak di sebrang terminal bus ini, juga ada. Jadi kita bisa dengan mudah memanfaatkan waktu yang tersisa untuk sekedar makan atau berbelanja dengan santai di terminal Melaka Sentral ini.
Nah berhubung saat tiba adalah waktunya makan siang, maka sayapun tidak mau ketinggalan untuk segera mencoba kuliner khas di Melaka ini dan pilihan saya jatuh pada salah satu rumah makan khas Melayu dan langsung memilih menu Nasi Beriyani Ayam dan segelas jus jeruk. Kenapa saya memilih nasi beriyani ? karena saya penasaran dengan namanya yang unik ini dan ternyata masakan ini berupa seporsi nasi yang sudah dibumbui serta dilengkapi dengan 2 macam lauk sayuran, sepotong paha ayam dan sepiring kecil kuah kari. Hmmm porsinya besar sekali gaes, gak muatlah diperut saya, bisa dimakan ber2 nih. Oiya harga seporsi nasinya adalah 8 ringgit, dan es jeruknya 3 ringgit, jadi total makan siang adalah 11 ringgi (Rp 33 ribu, coba buat ber2 mayan kan bisa ngirit hahaha).
Selepas makan siang, saatnya kita nyari info bus dalam kota yang akan mengantar ke hotel. Berhubung hotel yang telah saya booking letaknya strategis di sekitar spot Bangunan Merah yang sangat terkenal di kota Melaka ini, maka bus yang akan saya tumpangi adalah bus yang mengarah ke spot wisata ini. Nama busnya adalah bus Panorama dengan nomor 17 (nomor 17 ini yang akan lewat di spot Bangunan Merah). Kalau masih penasaran, kita bisa mampir ke counter Tourist Information dan mereka akan memberikan secarik kertas bertuliskan nama dan nomor bus serta berapa ongkos tiketnya. Untuk sekali jalan ke arah spot Bangunan Merah, ongkosnya adalah 2 ringgit saja dan dibayar saat naik ke bus sambil menunjukkan uang tersebut ke sopir bus.
Sempat stress juga sih memikirkan koper yang akan ikutan naik bus, soale koper yang saya bawa lumayan besar, ukuran 25, tapi ya kudu diangkut juga kan, udah terlanjur pula bawa yang besar. Untungnya, bus panorama ini cukup bersih dan lapang sehingga meskipun dibutuhkan kekuatan beberapa detik untuk mengangkat koper yang super besar ini untuk bisa naik dari sisi pintu depan bus (karena untuk naik ke bus harus dari pintu depan, padahal pintu sampingnya lebih luas deh), jadi siap-siap tenaga ya bro sis. Di atas bus sebenarnya sudah disediakan tempat khusus untuk bagasi, tapi berhubung tempat bagasinya lumayan tinggi dari atas lantai bus, maka saya memilih untuk meletakkan koper di samping kursi saja (meskipun memakan setengah jalan disampingnya). Udah nunggu bakal dimarahin nih sama kondekturnya, eh tapi ternyata tidak sodara-sodara, mungkin karena kasian kali melihat saya cewek sendirian dengan bawaan segede ini hehehe.
Saat kedatangan ke Melaka ini adalah bertepatan dengan liburan akhir tahun yang ternyata mayoritas warga Melaka juga sudah pada liburan semua, maka yang terjadi adalah kemacetan panjang di sepanjang jalan menuju spot Bangunan Merah. Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan barulah saya tiba di spot Bangunan Merah. Sebenarnya mudah saja untuk melihat bangunan ini karena area di sekitarnya kebanyakan bangunannya berwarna merah. Namun berhubung koneksi internet sudah saya ganti menggunakan simcard Malaysia sejak di bandara tadi, maka sayapun bisa online terus sepanjang perjalanan. Jadi tipsnya biar gak bingung mau turunnya dimana dan kapan, aktifkanlah Google Maps dan perhatikan posisi kita saat akan turun.
Berkat bantuan Google Maps akhirnya saya bisa turun tepat di depan Bangunan Merah dan kemudian berjalan sekitar 200 meter hingga bisa tiba dengan selamat tepat di depan Hotel di area Jonker Melaka. Jadi tipsnya, pilihlah lokasi Hotel yang dekat dengan keramaian kota Melaka biar gampang transportasinya ya bro sist. Nah selepas check in di Hotel, kini saatnya kita meng-explore keindahan Kota Melaka.
– Solo Traveler, Day 1 – Desember 2015 – Melaka, Malaysia –
– My Trip My Happiness –