JEJAKLANGKAHKU – Terletak di atas bukit pada ketinggian 110 meter di sekitar Pelabuhan Bakauheni Sumatera Selatan, Menara Siger menjadi ikon masyarakat Lampung, tidak hanya sebagai ikon pariwisata wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya, namun juga menjadi ikon dalam hal keagamaan, seni, budaya dan pendidikan. Lokasinya yang berada di ujung pulau Sumatera bagian selatan, juga menjadikan Menara Siger sebagai titik nol Sumatera dan sebagai pintu gerbang keluar masuknya sekitar 15 s.d 20 juta orang setiap tahunnya yang melintas di Pelabuhan Bakauheni yang merupakan potensi besar bagi kepariwisataan dan potensi ekonomi lainnya.
Menara Siger dapat menjadi salah satu tujuan wisatamu saat sedang berada di Lampung atau sekitar Sumatera Selatan. Apalagi jika kamu pendatang dari pulau Jawa dan menempuh perjalanan ke Lampung dengan cara menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni di Sumatera Selatan, maka pastinya selepas turun dari kapal di Pelabuhan Bakauheni, dapat dengan mudah mengunjungi spot Menara Siger ini karena letaknya yang sangat berdekatan dengan Pelabuhan Bakauheni. Jika datang dari arah Pelabuhan Bakauheni, maka untuk sampai ke Menara Siger cukup dengan berbelok ke arah kanan dengan sedikit jalan mendaki dan akan tampak dengan jelas bangunan Menara Siger berwarna paduan merah, kuning, putih pada puncak menaranya.
Lokasinya yang sangat strategis di atas bukit tersebut memberikan pemandangan yang sangat indah, baik dari sisi perbukitan yang nampak jelas dari bagian depan menara, maupun panorama dan pemandangan selat Sunda yang tampak dengan sangat indahnya di sisi bagian belakang menara. Cobalah berjalan mengitari Menara Siger ini agar bisa mendapatkan pemadangan dari berbagai view menarik yang bisa dilihat di sini. Bagi saya, view yang paling menarik adalah di sisi Pelabuhan Bakauheni dan Selat Sundanya, tampak dengan jelas paduan bukit-bukit serta lautnya dengan warna kebiruan serta dilatarbelakangi dengan banyaknya kapal dan perahu yang lalu lalang di sekitar perairan tersebut. Sempat kaget dan takjub juga, karena tidak menyangka akan mendapatkan pemandangan indah seperti ini. So, selanjutnya, siapkan kamera dan saatnya kita jepret-jepret.
Bagi saya, sebenarnya Menara Siger ini sangatlah potensial untuk dikembangkan sebagai icon pariwisata maupun kegiatan pendukung lainnya. Hanya saja, saat kunjungan lalu, tampak sepertinya menara ini kurang terawat dengan baik. Saat tiba di sore hari, kamipun tidak bisa masuk ke dalam menara karena sudah ditutup, jadi hanya sempat mengintip dari luar untuk melihat ada apa sebenarnya di dalam menara ini. Tidak ada sesuatu yang spesial di spot menara ini menurut saya, karena tampak dari luarpun, bagian dalam menara sepertinya belum tertata dengan baik dan rapi. Sisi bagian luarnya pun dipenuhi dengan warung-warung kopi dan penjual makanan ringan yang menurut saya juga belum tertata dengan baik. Sayang sebenarnya potensi bangunan megah menara ini seharusnya bisa dibuat lebih baik lagi karena view panorama dan pemandangan dari sisi menara ini sebenarnya sangatlah potensial untuk dijadikan tempat wisata maupun kongkow para turis sembari menikmati suasana bukit nan sejuk. Seandainya bisa ditata dan kelola lebih baik dan rapi lagi, alhasil seharusnya bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung.
Oiya, sempat penasaran juga dengan arti Siger itu sendiri, apa sih sebenarnya ? Menurut sumber dari Wikipedia : “Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung. Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi berpikir dan bertindak sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing”
– Menara Siger, Lampung – Juni 2015 –
– My Trip My Happiness –