JEJAKLANGKAHKU – Meski tampilan luar masjid ini sangatlah sederhana yaitu hanya berupa sebuah bangunan yang dinding-dindingnya terbuat dari anyaman bambu, atapnya tersusun dari bilah-bilah bambu serta beralaskan lantai dari batu-batu kali, namun masjid yang dikenal dengan nama Masjid Kuno Mayan Beleq ini merupakan saksi sejarah masuknya agama Islam pertama kali di pulau Lombok dan menjadi masjid tertua yang kini sudah berusia lebih dari 300 tahun. Ya, Masjid Bayan Beleq ini merupakan salah satu situs bersejarah yang ada di Indonesia, tepatnya berlokasi di jalan Labuan Lombok, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara dan berada sekitar 80 km dari kota Mataram.
Secara umum, area kompleks Masjid Kuno ini hanyalah terdiri dari satu buah masjid utama di bagian tengahnya, yang mana di dalam masjid utama ini terdapat sebuah beleq atau makam besar dari seorang penyebar agama Islam pertama di kawasan ini, yaitu Gaus Abdul Rozak. Selain bangunan utama masjid ini, disisi sebelah kanan dan kirinya pun dapat kita temui beberapa gubuk kecil yang terbuat dari bambu yang ternyata juga adalah makam dari para tokoh agama yang juga turut membangun dan merawat masjid kuno ini sedari awalnya (sumber : wikipedia).
Saat berkunjung ke lokasi ini menjelang sore hari, suasananya sangatlah sepi, tidak ada pengunjung sama sekali. Berhubung tidak diperkenankan masuk tanpa didampingi juru kunci, maka kamipun tidak berani untuk memasuki kompleks masjid ini sendirian hingga akhirnya kami bisa menemui petugas yang masih ada di lokasi saat itu dan kemudian menemani kami untuk melihat lebih jauh ke dalam kompleks masjid kuno ini. Dari info yang kami peroleh, sehari-harinya masjid kuno tersebut memang sudah tidak lagi digunakan oleh masyarakat sekitar, namun masjid ini akan kembali ramai dikunjungi pada hari-hari besar keagamaan dimana pada saat upacara keagamaan tersebut para pengunjung yang akan mengikuti prosesi upacara keagamaan diwajibkan menaati aturan yang ditetapkan, misalnya harus menggunakan pakaian adat daerah serta perlengkapan lainnya.
Oiya jika kita perhatikan dan berjalan mendekat ke arah pintu masuk Masjid Bayan Beleq ini, maka akan sangat terasa kalau bentuk bangunannya memang dibangun lebih rendah dari ukuran bangunan pada umumnya, sehingga kitapun harus menunduk jika ingin masuk melewati pintu utamanya. Esensi dari rendahnya bangunan masjid ini adalah untuk memberikan penghormatan pada bangunan masjid.
Satu hal yang cukup unik di bagian belakang masjid ini adalah adanya sebuah pohon pepaya dengan jumlah cabang pohon yang sangat banyak. Entah hal apa yang bisa membuat pohon pepaya ini bisa tumbuh dan menghasilkan bentuk pohon yang unik tersebut, namun setidaknya menambah hal menarik lainnya yang bisa kita jumpai disini, begitu kata guide cilik yang mengantarkan kami berkeliling di lokasi ini. Nah berhubung hari sudah menjelang sore dan magrib, ditambah angin sepoi-sepoi yang semakin dingin karena letak masjid kuno ini yang berada di kaki bukit sekitar daerah Sembalun serta suasana dan nuansa di sekitar makam yang semakin malam semakin gelap dan membuat merinding, maka kamipun tidak tinggal lama dan segera balik menuju daerah Sembalun yang dekat dengan lokasi masjid ini untuk selanjutnya menikmati udara sejuk di kaki Gunung Rinjani.
– Bayan, Lombok – Mei 2015 –
– My Trip My Happiness –