JEJAKLANGKAHKU – Ini dia tempat wisata kuliner dan belanja yang paling nge-top di Melaka, Jonker Walk Night Market. Udah tau belum gaes? Kalau belum tau, ya gue pengumuman deh ya, hehehe. Kenapa disebut Walk Night Market? Karena sebenarnya area wisata kuliner dan belanja ini adalah berupa sebuah jalanan panjang yang dipenuhi dengan toko-toko berbentuk ruko-ruko yang kemudian pada malam hari saat akhir pekan (Sabtu & Minggu), tempat ini disulap menjadi jalanan yang bebas kendaraan karena akan dipenuhi dengan pedagang-pedagang yang akan menjajakan berbagai aneka kuliner, pernak-pernik maupun souvenir dan merchandise yang bisa menjadi pilihanmu berbelanja.
Oiya disebut dengan Jonker karena mengambil nama jalanan tempat area wisata ini berada, nama jalannya adalah jalan Jonker atau pada jaman dahulu dikenal dengan nama jalan Hang Jebat. Untuk menuju ke lokasi Jonker Street ini sangatlah mudah, karena lokasinya sangat dekat dengan area wisata sejarah yang sangat terkenal di Melaka yaitu Bangunan Merah. Jadi, jika sudah sampai di Bangunan Merah, berjalanlah menyeberangi jalan di depan Bangunan Merah tersebut hingga menjumpai Sungai Melaka, kemudia carilah jembatan di depannya dan berjalanlah menyeberangi jembatan tersebut. Setelah melewati jembatan, akan nampak Hard Rock Café di sisi sebelah kanan jalan, tetaplah berjalan lurus hingga sampai di perempatan jalan (kurang lebih 100 meter) dimana bagian tengah jalannya ada patung dan air mancur kecil. Nah tinggal melihat ke arah jalan tepat di depan air mancur itu, ada tulisan Jonker Walk, itulah tempatnya, mudah bukan? Semuanya bisa dilakukan dengan hanya berjalan kaki saja, hati senang, badan sehat (kaki gempor tapinya…wkwkkw).
Nah apa saja yang bisa dilakukan di Jonker Walk Night Market ini? Yang utama dan paling utama tentunya adalah berwisata kuliner sodara-sodara. Jajanan makanan dan aneka snack dari berbagai daerah ada di tempat ini, mulai dari kuliner tradisional Melaka, Malaysia, Korea, Jepang, Cina dan sebagainya, tinggal pilih mana yang sesuai dengan seleramu. Jadi jualan kulinernya tuh ada yg dipajang di gerobak-gerobak di sepanjang pinggiran jalan Jonker dan bisa juga makan atau menikmati kulinernya di ruko-ruko yang ada di balik gerobak-gerobak tersebut di sepanjang sisi jalan Jonker kiri dan kanannya. Tinggal pilih aja, mau makannya sambil jalan-jalan atau duduk manis nongkrong di ruko-rukonya. Tentu saja harganya beda dikit ya gaes, lebih mahalan kalo beli atau makan di ruko atau cafenya. Tapi enaknya kalo beli makanan di gerobak-gerobak pinggir jalan, ya bisa menghemat waktu, makan sambil jalan terus mengitari semua pelosok jalan Jonker ini (hemat waktu gitu loh). Selain itu, saat peak season seperti pada kunjungan saya yang lalu (akhir Desember), maka jangan heran karena jalan ini akan jadi macet total, bukan macet sama kendaraan tapi macet sama orang… hahahaha. Lha saya aja jalannya sambil nabrak-nabrak wkwkwk, sampe akhirnya putus asa dan memilih mengambil jalan di trotoar ruko-rukonya (bukan di tengah jalan Jonkernya), tapi ya itu, jadi gak bisa melihat semuanya, dan akhirnya setelah berjalan di trotoar kurang lebih 100 meter, terpaksa saya balik lagi berjalan di tengah jalan Jonkernya karena akan lebih puas melihat aneka jajanan dan belanjaannya.
Secara umum, jenis kulinernya sebenarnya rada mirip sih dengan yang ada di Indonesia, ya namanya juga sama-sama bangsa Melayu ya. Bahkan beberapa kue-kue tradisionalnya juga persis sama dengan kue-kue tradisional di negara kita, seperti kue lapis, kue ku, kue putu, dodol duren, dan sebagainya. Harganya pun tidak jauh berbeda dengan di negara kita. Saat itu, saya sempat membeli satu jenis kue yang mereka sebut dengan nama kue Putu Piring, yang ternyata rasanya sama persis dengan Kue Putu Bambu di Indonesia. Hanya bentuknya saja yang berbeda, kalo di Indonesia kue putu berbentuk silinder kecil, maka di Melaka dibuat berbentuk menyerupai piring kecil, yang menurut saya bentuknya justru mirip dengan bentuk kue Putu Cangkir dari Makassar. Hanya saja kalo kue Putu Cangkir khas Makassar isinya adalah kelapa parut, maka kue Putu Piring isinya adalah gula merah. Rasanya, ya sama persis dengan kue Putu Bambu. Namun demikian, ada juga beberapa kuliner yang memang khas dari Melaka atau Malaysia, nah ini dia yang tentunya wajib kita coba.
Selain itu, aneka minuman dingin juga banyak dijual di sepanjang jalan Jonker ini. Maklum saja, meskipun sudah malam tapi udaranya saat itu super panas bo ! Makanya upayakan berbusana yang simpel aja ya gaes, soalnya gampang banget keringetan saking panasnya. Nah salah satu jenis minuman yang cukup menarik perhatian saya adalah aneka kelapa-kelapa muda atau kelapa kopyor yang tampaknya seger banget dipajang di gerobak-gerobaknya. Jadi deh saya beli 1 (satu) buah dan menghabiskannya di hotel (yang cuma berjarak 50 meter dari jalan Jonker) dengan santai. Oiya, di sekitar jalan Jonker ini juga bertebaran berbagai hotel bro sis, jadi saran saya pilihlah hotel di sekitar sini aja, biar gampang ke mana-mananya, karena lokasi Jonker ini sangatlah strategis dengan area wisata di Melaka lainnya.
Selain aneka kuliner yang bisa kita nikmati di jalan Jonker ini, berbagai pernak-pernik dan souvenir pun bisa sekalian kita beli disini, seperti aneka asesoris perhiasan wanita, tas, baju-baju kaos, mainan anak-anak, topi, gantungan kunci, magnet kulkas, dan lain sebagainya. Harganya mungkin bisa sedikit lebih murah dibanding jika membelinya di kawasan Bangunan Merah atau tempat wisata lainnya. Pada beberapa pedagang diperbolehkan untuk menawar, tapi ada juga pedagang atau toko yang menetapkan harga pas, tidak boleh ditawar lagi. So, pandai-pandailah memilih barang dan mengecek harganya sebelum membeli ya gaes. Oiya, bagi yang membawa anak-anak, bisa menikmati jalan-jalan naik becak yang sudah dihiasi dengan aneka lampu warna-warni dan desain karakter khusus seperti Hello Kitty, Doraemon dan lain sebagainya.
Oiya, berhubung Jonker Night Market ini hanya buka saat malam hari dan di waktu week end (Sabtu, Minggu), maka sesuaikanlah jadwal kunjunganmu yan gaes, jangan sampai sudah semangat 45 malam hari ke tempat ini saat week day dan ternyata tidak ada yang jualan alias tutup…wkwkkw. Kalo memang demikian, jangan putus asa juga, karena ternyata saat pagi harinya saya kembali melewati jalan Jonker ini, beberapa café, toko dan ruko juga ada yang buka dan menjual aneka kue dan jajanan tradisional, meskipun jalanan di depannya sudah bisa dilalui kendaraan, tapi tetap saja bisa menjadi pilihanmu berwisata kuliner di pagi dan siang hari.
Selamat berwisata Kuliner & Belanja !
– Solo Traveling (day 1) – Melaka, Malaysia – Desember 2015 –
– My Trip My Happiness –
Hi kak mau tanya, jd kl utk wisata jonker street itu hanya buka di wkt weekend & mlm hr saja yah?
saya berencana ada kunjungan ke melaka tgl 28 maret.
Ada kah rekomen tempat wisata & penginapan di melaka yg bersih & murah?
terima kasih