JEJAKLANGKAHKU – Jika pada mulanya goa dijadikan sebagai tempat perlindungan, tempat bertahan hidup dan berkembangbiak bagi manusia pada jaman dahulu kala dimana masih berlaku hukum rimba “siapa kuat dia menang” maka seiring dengan berkembangnya zaman, peran dan fungsi goa pun berkembang dan salah satunya adalah sebagai tempat bertapa, meditasi untuk memohon anugerah kepada para dewa. Nah salah satu wisata spiritual yang bisa kita jumpai berupa gua-gua di Bali, diantaranya adalah sebuah gua suci dan terkenal cukup sakral bagi masyarakat Bali yaitu Gua Giri Putri yang terletak di Pulau Nusa Penida, Bali.
Jika disimak dari namanya : Gua Giri Putri, maka kata Giri mengandung arti gunung, pegunungan atau bukit, sedangkan putri berarti wanita. Dalam konsep ajaran Hindu, putri merupakan nama simbolis bagi kekuatan Tuhan, memiliki sifat keibuan atau kewanitaan, sehingga arti dari Goa Giri Putri adalah sebuah ruang atau rongga dengan ukuran tertentu sebagai tempat bersemayam kekuatan Tuhan dalam manifestasinya berupa wanita.
Intinya, Goa Giri Putri ini sangatlah unik menurut saya, karena cukup berbeda jauh dengan goa-goa yang bisa kita jumpai di pulau Bali seperti Goa Gajah, Goa Lawah dan sebagainya. Sekilas tampilan dan bentuk goa ini sangat mirip dengan salah satu goa yang ada di Kualalumpur Malaysia, tepatnya goa yang berlokasi di tempat wisata Batu Caves yang terletak di puncak bukitnya. Hanya saja, Goa Giri Putri ini sedikit lebih gelap dibandingkan dengan Goa di Batu Caves karena lokasi Goa Giri Putri yang seluruhnya tertutup dengan stalagmit dan stalagnit, sedangkan Goa di Batu Caves terdapat spot yang terbuka sehingga sinar matahari bisa masuk sampai ke tengah-tengah goa.
Nah untuk memasuki Goa Giri Putri ini dibutuhkan sedikit tantangan ya bro sis, kenapa demikian? karena saat masuk dari pintu utamanya kita sudah disuguhi hamparan tangga yang cukup tinggi untuk dapat sampai ke pintu masuk goanya. Hmmm…lumayanlah olahraga dan ngos-ngosan dulu sekitar beberapa menit, barulah kita tiba di depan pintu goanya. Uniknya lagi, jangan berharap pintu goanya besar seperti pintu rumah ya, karena untuk masuk ke dalam goa ini maka kita harus menunduk disebabkan pintu goa nya yang hanya sebesar mulut ember saja tampaknya…hahaha..sempat stress juga saat mau masuk, bisa gak bisa gak, secara badan saya semampai dengan bentuk dan berat melebihi batas normal wkwkwk. Untungnya saat berkunjung kali ini saya ditemani si ponakan bontot yang badannya paling kecil diantara kami semua, maka jadilah dia sebagai peserta pertama yang dipaksa masuk duluan hahaha…stress dah dia, untung ada si guide bli Gede yang menemani dan akhirnya sukses melewati pintu kecil diantara bebatuan besar tersebut. Jadi meskipun tampak pintunya kecil, ternyata dengan menunduk dan posisi duduk, orang dewasapun dengan mudah bisa masuk, keren !
Meskipun ukuran pintunya yang cukup kecil, namun setelah tiba di dalam goa, barulah kami terpesona dengan kebesaran, kemegahan dan keindahannya. Hamparan stalagmit dan stalagnit pun terpampang di hadapan kami dalam suasana remang-remang karena memang kondisi di dalamnya yang cukup gelap meskipun di beberapa sudut sudah terpasang lampu-lampu kecil, namun nuansa spiritualnya sangatlah terasa. Bahkan saya bisa merasakan tatapan-tatapan penghuni goa yang tidak tampak mata, sepertinya sedang memandang kami yang baru saja datang dengan heboh ini. Hmmm…tetap tenang ya gaes, keep silent, karena pada beberapa sudut di dalam goa ini memang terdapat beberapa tempat berdoa dan semedi, sehingga kitapun harus tetap menghormati orang yang sedang beribadah di dalam gua ini.
Oiya, jangan kaget jika sedang berjalan didalam goa ini maka sesekali akan tampak kelelawar beterbangan di atas kita karena menurut info guide kami, di dalam goa ini memang banyak kelelawar, juga terdapat saluran air dan bahkan ularpun bisa dijumpai disini, waaaaa ularrrr…binatang yang paling menakutkan bagi saya…wkwkw…untungnya gak sempat ketemu gaes, bisa kaborrrr saya kalo liat makhluk satu itu !
Nah di sisi penghujung dari goa ini terdapat area peribadatan lagi berupa kursi-kursi panjang terbuat dari batu dengan patung-patung dewa di hadapannya. Biasanya upacara keagamaan dilakukan di tempat ini. Setelah itu, dengan berjalan sekitar 100 meter maka kitapun sudah sampai di pintu keluar goa yang bentuk dan ukurannya sudah normal seperti ukuran pintu goa pada umumnya, jadi bukan pintu kecil lagi. Nah dari pintu ini maka kita harus menuruni puluhan anak tangga untuk sampai ke bawah bukit dan tentunya dijemput dengan mobil untuk melanjutkan perjalanan ke luar dari area goa tersebut.
Oiya, Goa Giri Putri ini berada pada ketinggian 150 meter di atas permukaan laut dan dengan panjang total kurang lebih berkisar 262 meter. Untuk menuju lokasi goa ini maka bisa dilakukan dengan menyewa sepeda motor saat sudah tiba di Pulau Nusa Penida ini, ataupun jika kalian adalah rombongan banyak orang, maka saran saya lebih baik menyewa mobil untuk keliling pulau seharian dengan tarif berkisar Rp 500 s.d Rp 600 ribu per mobil. BALI BAGUS !
– Nusa Penida, Bali – Mei 2016 –
– My Trip My Happiness –
Artikelnya keren. foto foto sangat menarik. terim akasih telah berkunjung ke tempat kami. salah satu destinasi yang dekat dengan rumah kami di Nusa Penida.