JEJAKLANGKAHKU – Wuzzzz…. rasa seakan-akan dicolek oleh sesuatu ? atau seseorang ? di dalam gua Ramayana ini, akhirnya mengakhiri jejaklangkahku kala sedang asyik mengeksplore keindahan Ramayana Cave di area wisata Batu Caves, Kualalumpur. Yup, sebuah colekan tepat mengenai telinga kanan saya saat sedang berselfie ria di depan patung Kumbakarnan (the brother of Ravana) yang paling menarik perhatian saya saat itu. Bagaimana tidak, patung ini sangatlah unik, bentuk dan ukurannya bisa dibilang raksasa dibandingkan patung-patung lainnya yang ada di dalam gua ini, membuat setiap orang yang lewat pasti akan mampir dan mencari tahu perihal patung ini.
Ramayana cave merupakan salah satu spot wisata yang berada dalam satu area wisata yang sama di Batu Caves Kualalumpur, Malaysia. Area wisata Batu Caves merupakan salah satu tempat wisata religi yang ada di Kualalumpur dan sangat terkenal dengan adanya patung Murugan (God of War) yang sangat besar, mencapai ketinggian hingga 42,7 meter. Saat akan berkunjung ke tempat ini, pada awalnya sayapun tidak mengetahui perihal spot wisata Ramayana Cave ini, karena yang paling sering diekspos di media adalah patung raksasa Murugan tadi. Untungnya, saya menggunakan transportasi kereta api dari KL Sentral Kualalumpur menuju ke Batu Caves ini dan ternyata jika kita keluar dari area stasiun Batu Caves menuju spot wisatanya, maka spot wisata Ramayana Cave inilah yang akan pertama kali kita jumpai disisi sebelah kiri jalan, sebelum kita berjalan lurus lagi untuk dapat sampai ke patung dewa Murugan yang terkenal itu. Sedangkan jika kita menggunakan transportasi mobil ataupun bus, maka tempat parkir mobil dan bus memang posisinya tepat berada di depan patung Murugan, sehingga sebagian besar turis langsung berjalan menuju tangga di samping patung tersebut untuk menjelajahi gua-gua kapur yang ada di atasnya, dan seringkali melewatkan spot Ramayana Cave ini yang bagi saya sangatlah recommended untuk dikunjungi.
Ok, mari kita eksplore apa saja yang ada di dalam Ramayana Cave ini. Sebelum masuk ke dalam gua, maka kita akan disambut dengan sebuah patung Hanoman raksasa dengan latar belakang sebuah kuil tempat beribadah. Melewati lokasi ini, tepat disamping kanan kuil tersebut ada sebuah jalan kecil untuk menuju ke dalam gua. Memang tidak terlalu nampak mencolok sih gaes, saya saja sempat celengak-celenguk terlebih dahulu di sekitar situ, ini tempat apaan ya? bingung, tapi penasaran juga karena ada beberapa turis yang keluar dari jalan kecil itu. Nah daripada penasaran, akhirnya gue coba masuk dan disambut dengan aneka patung-patung kuda serta dua buah pintu masuk yang menempel pada tebing gua. Wah masuk gua nih kayanya, seru kali ya, but wait…kita selfie dulu di depan patung kuda ini. Dan, pas banget saat gue mau selfie, eh muncul bule cakep (kayanya solo traveler juga nih doi), trus kami saling senyum (cie cie cie) dan berakhir dengan kenalan dan saling minta tolong di foto’in…wkwkwkkw…gitu deh klo solo traveler, pake bahasa tubuh aja udah ketahuan maunya….minta di foto dooonk…hihihi. Setelah puas berfoto, barulah si bule bergegas masuk ke dalam gua dan tentunya gue ngikut donk di belakangnya wkwkwk…biar ada temennya gitu loh!
Seperti gua-gua pada umumnya, maka di dalam gua Ramayana ini kita akan disambut dengan pemandangan stalagnit-stalagnit yang menjorok dari sisi bagian atas langit-langit gua, diiringi dengan bunyi tetesan-tetesan air yang jatuh. Hmmm… bunyi air ini rasanya memecah keheningan suasana di dalam guanya, ya..hening sodara-sodara…hanya terdengar beberapa langkah kaki turis yang masih ada di dalam gua. Sempat bingung juga karena meskipun tadi nampak beberapa turis yang keluar dari gua ini, tapi ternyata di dalamnya sangat sedikit turis yang ada, sepertinya mereka semua terpusat di area patung Murugan tadi. Ok, siapa takut, maju terus, melangkah terus, semakin jauh masuk ke dalam gua Ramayana ini, maka akan mulai nampak jejeran berbagai patung-patung yang kesemuanya menceritakan sejarah perjalanan hidup Ramayana. Wowww..takjub aku dibuatnya, karena aku gak nyangka sama sekali ada tempat se-eksotis ini. Bayangkan saja bro sis, sebuah gua yang cukup besar, dan berisi penuh dengan patung-patung yang didesain sedemikian rupa, menghiasi sisi bagian pinggir dari gua tersebut. Jadi deh, kamera mulai membidik satu persatu patung-patung tersebut. Oiya, jika kita ingin mencari tau cerita atau makna dibalik patung-patung tersebut, maka sempatkanlah membaca ataupun memfoto papan info atau keterangan yang ada disetiap spot patungnya. Wah gak sempat dibaca semuanya gaes, padahal penasaran juga pengen tau ceritanya sih, tapi ya itu, saking banyaknya, gak bakalan sempat deh waktunya gak cukup, kecuali memang ingin seharian di spot ini, barulah bisa puas.
Btw, kemana ya si bule cakep tadi? ternyata dia sudah menghilang dari pandanganku, dan setelah kuperhatikan, ternyata keindahan Ramayana Cave belum berakhir di spot patung-patung ini karena masih terdapat jalan yang cukup panjang di dalam guanya. Ok, sayapun terus berjalan semakin masuk ke arah dalam gua dan wowwww kita akan sampai di lokasi dimana langit-langit guanya sangatlah tinggi dan besar. Sepertinya ini merupakan lokasi paling dalam dari guanya, dan lagi-lagi di sisi kiri dan kanannya masih bergelimpangan berbagai patung-patung nan eksotik dengan ceritanya masing-masing. Oiya, ada sebuah tangga yang cukup tinggi, sepertinya tangga ini menuju ke lokasi bagian atas dari gua ini, ok ayo kita coba naik dan ternyata tepat dipuncaknya terpasang pintu pagar yang menutupi jalan ke sisi gua lainnya, jadi gak bisa lewat dong, ok kita turun lagi. Nah sebelum turun, coba nikmati sesaat pemandangan dari sisi puncak gua ini, cantik dan eksotik gaes…karena kita bisa melihat view patung-patung Ramayana dari atas, ditambah lagi dengan cahaya yang sangat terbatas alias remang-remang, semakin menambah eksotis gua ini.
Nah berhubung puncak gua ini sepertinya sudah mentok jalannya, maka sayapun memutuskan untuk berbalik arah dan keluar dari gua yang artinya balik lagi ke tempat yang sudah dilewati tadi. Saat balik inilah, entah mengapa, sayapun dibuat berhenti lagi tepat di depan patung raksasa Kumbakarnan. Owh baru nyadar, ternyata sedari tadi belum sempat selfie bersama patung raksasa ini, jadilah tongsis keluar dari tas dan selfie pun dimulai hahaha. Ada kali 10 foto selfie saya dengan berbagai pose, sampai akhirnya saya harus berhenti berfoto, tau kenapa gaes, karena ada yang mencolek telinga kanan saya. Hmm…awalnya gak nyadar sih, lama-lama baru ngeh, diam sejenak, trus mengamati sekelilingku…whatttt…sepi amat…kemana semua turis-turis tadi itu ya?… dhuaaaarr…ternyata sisa aku sendiri sodara-sodara…pantesan sepi amat, cuma kedengeran bunyi tetesan air dan suara kepak sayap yang sepertinya ada beberapa kelelawar yang terbang di langit-langit guanya. Saat melihat patung-patung lainnya, koq serasa pada memandang ke gue semua ya. Ok..tenang…tarik nafas…dan mari kita amati sekeliling kita…akupun berputar 360 derajat dan mencari tau, apa sih yang colek telinga saya tadi? gak ada apa-apa nih, atau mungkin pertanyaannya bukan “apa” tapi “siapa” ya? huaaaaa….mendadak merinding daaaan…siyap-siyap berlari menuju pintu keluar gua…rasanya tuh jauuuhhhh banget untuk bisa keluar, padahal jaraknya mungkin sisa 200 meter tapi bisa membuat aku berkeringat dingin dah, kapok deh selfie disini wkwkwk.
Hufff…akhirnya saya bisa sukses keluar dan merasa tenang karena sesaat menjelang pintu keluarnya, terdapat beberapa turis yang akan masuk, yang artinya kita sudah bisa mendengar suara orang bercakap-cakap lagi, ketimbang suasana nan sunyi sepi hening seperti tadi. Puas sudah perjalananku kali ini, dan mari kita eksplore sisi gua lainnya di Batu Caves ini.
Oiya, cara paling mudah untuk dapat sampai ke Ramayana Cave di Batu Caves ini adalah menggunakan kereta api di line KTM Commuter Sentul-Port Klang, pilih arahnya yang menuju ke Sentul dan kemudian turun di stasiun akhir yaitu stasiun Batu Caves. Happy Traveling !!!
– Solo Traveler (day 3) – Kualalumpur – Des 2015 –
– My Trip My Happiness –