JEJAKLANGKAHKU – Pilihan akan menggunakan jenis moda transportasi tertentu saat traveling di suatu negara pastinya akan sangat bervariasi bagi setiap traveler dan juga bergantung pada ketersediaan ragam moda transportasi di negara tersebut. Saat kunjungan solo traveling ke Vietnam awal Desember lalu, maka saya dihadapkan pada beberapa pilihan transportasi yang cukup terbatas mengingat moda transportasi yang tersedia di Vietnam juga tidak sebanyak yang bisa dijumpai di negara berkembang lainnya seperti di Singapura, Malaysia, Hongkong, Korea, Jepang dan lainnya yang sudah sangat mudah dan modern sistem transportasinya.
Di artikel ini saya akan menceritakan pengalaman saat menggunakan moda transportasi taksi di dalam kota di Vietnam, khususnya saat menjelajah tempat-tempat wisata yang berlokasi di tengah-tengah kotanya atau biasa dikenal dengan nama paket tour : City Tour. Karena keterbatasan moda transportasi di Vietnam, dimana secara umum sebenarnya kita bisa menggunakan moda transportasi Bus Kota, Taxi dengan Argometer, Ojek Motor, ataupun berkeliling menggunakan angkutan sejenis becak yang dikenal dengan nama cyclo, namun berhubung kali ini kunjungan saya adalah sendirian dan ingin lebih santai jalannya, maka pilihan menggunakan taksi argometer menjadi unggulan transportasi selama mengelilingi kotanya.
Oiya, sebenarnya jika sangat tidak ingin repot untuk melakukan city tour maka kita juga bisa ikutan paket City Tour yang banyak ditawarkan oleh agen-agen travel yang bertebaran di pusat-pusat kota di Vietnam. Dari sisi harga paket tournya sih tidak terlampau mahal, dan tentunya kita tidak perlu repot-repot buka peta lagi, googling lagi cara menuju ke tempat-tempat wisatanya, dan hanya cukup menunggu dijemput di hotel atau di tempat tertentu yang sudah ditetapkan. Hanya saja, kelemahannya ikut city tour adalah waktunya pasti sangat amat terbatas, sampe-sampe rasa-rasanya gak sempat nafas deh sudah disuruh buru-buru balik dan harus menuju ke spot wisata selanjutnya, Jadi, kalau mau lebih santai, mendingan jalan aja sendiri dan salah satu moda transportasi yang mudah, cepat dan nyaman adalah menggunakan taksi dalam kota. Jika kamu travelingnya sendirian memang sedikit terasa mahal sih ongkosnya, tapi jika travelingmu rame-rame 2 (dua), 3 (tiga) s.d 6 (enam) orang, mendingan pake taksi deh, bisa lebih irit karena bisa sharing cost.
Secara umum, sejak pertama kali mendarat di Vietnam, sepertinya cuma ada 2 (dua) macam warna mobil taksi yang sering beredar di depan mata saya, yup taksi berwarna hijau dan taksi berwarna putih. Mobil taksi yang warnanya hijau namanya Mailinh Group, sedangkan yang mobilnya berwarna putih yang paling banyak beredar adalah dengan nama Vinasun (disamping brand lainnya yang juga warna dasarnya putih). Tapi dari kedua brand taksi tersebut, saya lebih prefer dengan taksi warna hijau atau taksi Mailinh, selain karena dari rekomendasi traveler dan hasil googling mengatakan taksi itulah yang paling bagus, hasil pengalaman pertama dan kedua kali menggunakan taksi tersebut memang terbukti aman dan nyaman, jadinya ya keterusan deh make taksi tersebut. Kata petugas hotelnya saat tahu bahwa saya dari Indonesia : “iya, taksi itu yang paling bagus di Vietnam, seperti taksi Bluebird di Indonesia” ya elaaa tau juga dia ternyata…wkwkwk… ebat-ebat !
Nah jenis mobil taksinya juga beragam ya gaes, mulai dari yang paling kecil, mirip mobil sedan picanto yang super imoet (muat 4 orang termasuk sopirnya), trus ada juga yang mirip toyota vios (sedikit lebih elegan tampaknya), kemudian juga ada mobil Avanza dan yang paling besar ada mobil Innova. Lengkap kan ? tinggal disesuaikan dengan jumlah temen-temenmu, pilihlah mobil yang kira-kira bisa muat semuanya dan nyaman. Tipsnya adalah, jangan memilih mobil yang besar kalau kamu cuma berdua, tiga atau empat orang saja, apalagi kalo cuma sendiri kaya gue, cukup pilih mobil yang kecil atau sedang. Kenapa demikian ? karena ternyata semakin besar ukuran mobilnya, maka tarif buka argonya dan tarif argo per kilometer selanjutnya, akan lebih mahal kalau mobilnya semakin besar. Awalnya gue tuh gak ngeh sama sekali, pokoknya kalo lagi butuh taksi langsung main stop aja yang warna hijau yang lagi lewat depan mata, gak peduli mau mobil kecil, sedang atau besar, sampe akhirnya bingung sendiri, koq rasa-rasanya tadi pas berangkat tarifnya murah, kenapa waktu baliknya dengan jarak yang sama lebih mahal ya? Daaann…ternyata setelah mengamat-ngamati sticker tarif argometernya yang ditempel di dashbord kursi depan di samping sopirnya, barulah sadar kalo semakin besar ukuran mobil maka semakin mahal argonya….dhuar !
Sebagai contoh, untuk mobil kecil (mirip picanto), tarif buka argonya adalah 6.000 dong untuk jarak 0,6 km pertama, selanjutnya tarif argonya meningkat menjadi 10.700 dong per km sampai dengan km ke 25 dan jika jarak tempuhnya sudah melebihi 25 km maka tarif argonya turun menjadi 8.700 dong per km. Nah kalo mobil taksinya lebih besar (Avanza) maka tarif buka argonya menjadi 7.000 dong untuk 0,63 km pertama dan selanjutnya menjadi 13.500 dong per km sampai dengan km ke 30 dan kemudian turun menjadi 10.500 dong per km jika jaraknya sudah lebih dari 30 km. Tulisan angka yang muncul di argometernya adalah dalam ribuan dong ya gaes, jadi kalo pertama naik dan langsung keliatan angka saat buka argonya adalah 6, maka itu maksudnya adalah 6.000 dong dan seterusnya. Untuk mobil taksi seukuran Innova berhubung saya gak sempat naik dan memang gak niat naiknya karena pastinya lebih mahal, maka pastinya tarif argonya lebih tinggi dari kedua contoh di atas ya bro sis, jadi silahkan dihitung-hitung hemat tidaknya menggunakan taksi tersebut.
Nah biar lebih meyakinkan dan tidak diputer-puter’in saat naik taksi, trik saya adalah, stop taksinya, kemudian naik dan duduk di kursi depan tepat disamping sopirnya. Selanjutnya infokan tujuanmu mau kemana, dan jangan lupa siapkan petanya (kalo saya biasanya sudah siapkan capture google map’nya atau bawa peta lokasi yang akan dituju) karena mayoritas sopirnya gak bisa bahasa Inggris, jadinya kudu pake gambar, map atau bahasa isyarat, meski sebenarnya ada juga sih yang bisa-bisa dikit ngomong Inggrisnya, tapi supaya lebih aman, mending siapkan bahasa isyarat wkwkkw. Setelah itu, biasanya saya langsung buka google map (karena sudah bisa internetan data) dan tunjukkan bahwa kamu tuh online ya di google map, jadi jangan asal nyetirnya muter-muter kemana gitu …..wkwkkw, keder deh tuh drivernya. Kalo lagi iseng kadang-kadang saya malah foto tuh argometernya dan foto drivernya yang ada di dashboard mobil, sambil sopirnya mlotot’in saya yang lagi iseng hahahaha. Eh tapi jangan salah juga ya, salah satu sopir taksi hijau ini ada yang ganteng loh, dan sampe mau nunggu’in saya saat lagi di wisata di salah satu akuarium di Na Trang, meski saya bilangnya : “lama loh, bakal 1 jam disini” tapi tetep aja dia bilang : “saya tungguin deh dan saya antar mba lagi balik ke hotel”….. waaaa senengnya ditungguin si ganteng !
– Solo Traveling – Vietnam – Nov, Des 2016 –
– My Trip My Happiness –
nih saya lagi di hanoi mba…hehehehe
lagi ada urusan pekerjaan sih sebetulnya, udah hampir 2 minggu dan sepertinya akan extend 1 minggu lagi.
betul yang mba infokan, tuh taksi layanannya luar biasa, apalagi pakai yang seri inovanya…mereka tidak keberatan mau di isi berapa banyak pun asal muat ajah intinya.
kayanya ga ada waktu buat traveling sih, paling sabtu minggu aja pas lagi libur…tapi di saat ada issue di pekerjaan saya…masih bisa traveling juga, tapi dikantor nya vietnam mobile…hehehehe
enaknya disini, Rupiah lebih mahal dari pada VND…jadinya aja ngerasa pegang banyak duit….hahahah
oke mba…semangat nge-review negara2 jajahan mba yang pernah mba singgahi, semoga membantu untuk rekan2 lainnya.