JEJAKLANGKAHKU – Sebagai penggemar masakan mie, maka wisata kuliner ke Bakmi Jowo Mbah Gito di Yogyakarta memang merupakan pilihan yang tepat untuk mencicipi citarasa dan aroma khas masakan tradisional Jawa Tengah. Berlokasi di jalan Nyi Ageng Nis No.9 Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, Bakmi Jowo Mbah Gito ini sudah bisa dinikmati sejak pagi hari mulai jam 11 pagi hingga jam 11 malam. Jadi, tinggal pilih, mau makannya siang hari atau makan malam sembari ditemani segelas susu jahe panas yang bikin wisata kulinermu tambah maknyoss.
Trus apa sih yang menjadikan bakmi jowo ini sangat khas dan unik ? selain rasanya yang memang sangat enak dan kental citarasa dan aroma khas bakmi jowonya karena tentunya mengandung bumbu-bumbu tradisional, cara memasaknya pun juga tetap mempertahankan metode tradisi yang sudah turun temurun yaitu menggunakan kayu arang dan bukannya kompor gas, sehingga aroma dan citarasanya tetap terjaga.
Saat kunjungan ke Jogja lalu, saya sempat memesan 1 (satu) porsi bakmi godok dan segelas susu jahe panas, berhubung saat itu waktunya makan malam dan Jogja baru saja diguyur hujan deras seharian, sehingga suasana udara di malam itu cukup sejuk, jadi pilihan masakan dan minuman panas menjadi target wisata kulinerku. Nah gimana rasanya ? enyaaakkkk, seporsi bakmi jowonya bertaburan ayam suwir, sayuran dan telur serta kuahnya yang lumayan banyak, kemudian disiram kecap manis dan dimakan dengan cabe rawit hijau. Jadi sesuap bakmi jowo diselingi segigit cabe rawit hijau pedas…waaa maknyoss banget ! Susu jahenya juga seger banget, sempat kaget juga saat mau minum koq ada sesuatu ya di dalam gelasnya, dan ternyata sesuatu itu adalah sepotong jahe utuh yang memang sengaja dimasukkan ke dalam gelas susu untuk memberikan rasa dan aroma asli jahenya, segerrrrr !
Oiya, menu makanan dan minumannya juga bervariasi ya bro sis, tidak hanya menyediakan menu bakmi jowo godok atau goreng, tapi juga ada pilihan lainnya, diantaranya nasi goreng, capcay, magelangan, rica ayam kampung, rica paha, paha, sayap, ati, rempelo, dan lainnya. Waduh, ada menu paha, apaan ya…wkwkkww…paha ayam keuluesss ! Menu minumannya juga banyak, seperti teh poci, teh panas, es teh, jeruk panas, es jeruk, jahe gepuk, susu jahe, kopi, es saparela, es sprait dan sebagainya. Harganya pun standarlah menurut gue sih, untuk seporsi bakmi godok atau goreng dibanderol dengan harga Rp 22.000, segelas susu jahe Rp 9.000, segelas teh panas/es teh Rp 4.000 dan seterusnya bisa dilihat daftar harganya di Gambar berikut ini.
Meskipun secara umum rasa bakmi jowo ini juga sebenarnya bisa ditemui di beberapa resto di Bandung dan Jakarta tapi yang bikin unik tempat makan Mbah Gito ini adalah suasana restonya yang menurut gue lebih mirip rumah pohon daripada restoran hahaha. Habisnya, semua perabotan dan suasana di dalam restonya penuh dengan kayu-kayu’an. Mulai dari lantainya, dindingnya, kursi makannya, meja makannya, dan lain-lainnya, mayoritas semua terbuat dari kayu, ditambah lagi dengan ornamen-ornamen agraris seperti cangkul, sabit, radio antik dan bahkan wayang punakawan juga ada disini, jadi berasa lagi berada di tengah hutan di antara pepohonan gitu deh bro sis. Selain itu, semua pelayan dan tukang masaknya juga berpakaian tradisional Jogja, ngomongnya Jowo, dan diiringi lantunan musik gamelan, jadinya ya suasana makannya semakin berasa Jawa banget deh sampe bisa merasuk ke citarasa masakan dan minumannya….hahahha…itulah mungkin yang membedakan makan di sini langsung dengan makan masakan yang sama tapi bukan di tempat aslinya. So, mau makan bakmi jowo ? ya ke Jojga aja !
– Yogyakarta – Januari 2017 –
– My Trip My Happiness –
mau deh nyobain bakmi nyaa, terlihat enak sih ya