JEJAKLANGKAHKU – Jika sedang berwisata di Vietnam bagian selatan, maka kota Da Lat bisa menjadi salah satu tujuan wisatamu. Kota yang letaknya di tengah-tengah pegunungan pada ketinggian 1500 m di atas permukaan laut ini membuat suhu udaranya tidak pernah lebih dari 19 derajat Celcius saat musim terpanas, bahkan saat kunjungan akhir tahun lalu, suhu di kota ini pada malam hari bisa mencapai 10 hingga 15 derajat Celcius, jadi siap-siap dengan jaket tebal ya gaes.
Karena lokasinya yang berada di pegunungan maka hasil perkebunannya yang paling banyak selain bunga-bunga’an adalah sayur-sayuran dan buah-buahan yang pada akhirnya membuat kota ini banyak menghasilkan aneka makanan olahan atau camilan yang terbuat dari buah dan sayur-sayuran, seperti manisan buah kering dari berbagai aneka buah-buahan, teh dengan aneka rasa dan aroma, kopi dengan berbagai jenis dan aroma, juice botolan dari aneka buah-buahan, selai buah-buahan, serta aneka olahan sayuran seperti keripik-keripik singkong, ubi, tempe, kentang dan lain sebagainya.
Nah karena kebetulan saya memutuskan untuk keliling kota ini menggunakan city tour dari salah satu agen travel di kota ini, mengingat kontur kota ini yang berbukit-bukit sehingga akan lebih sulit jika memilih jalan kaki sendiri untuk keliling kotanya, maka sayapun bisa sampai di salah satu toko oleh-oleh khas kota Dalat yang berada tepat di pusat kotanya. Jadi di sekitar toko ini memang juga terdapat banyak toko oleh-oleh lainnya yang pastinya tidak jauh bedalah produk oleh-olehnya dan harganya. Hanya saja karena yang kerjasama dengan agen tur adalah toko ini, maka kamipun diantarnya ke sini. Nama tokonya, wah susah bacanya, bahasa Vietnam : Mai Quynh, silahkan lihat di foto ya bro sis. Tokonya lumayan besar dan luas, produk yang dijual juga sangat banyak dan variatif.
Saat tiba pertama kali maka kita akan disuguhkan berbagai tester camilan manisan buah-buahan dengan ditemani secangkir teh dan kopi, namanya juga promosi, jadi kudu nyoba dulu kali baru bisa tertarik untuk beli. Manisan buah-buahan keringnya ada yang terbuat dari buah kiwi, strawberry, mangga, jeruk, asam jawa, pear, nangka, dan sebagainya, yang kalo dipikir-pikir jenis manisan kaya gini ya sama aja di Indonesia. Namun berhubung gue memang fans berat dengan manisan buah kering gini, ya teteup aja dibeli, secara made in Da Lat Vietnam wkwkkw. Harga per packnya berkisar rata-rata 40.000 dong atau sekitar Rp 24.000, worth it lah harga segitu, soalnya satu pack itu isinya lumayan banyak dan berat.
Oleh-oleh manisan kering yang sempat saya beli karena saya memang suka dengan buah ini adalah manisan kering asam jawa dan strawberry. Manisan asam jawanya ada 2 macam gaes, pertama adalah yang kering dan berbalutkan gula halus (mirip dengan yang ada di Indonesia) dan yang ke-dua adalah manisan asam jawa gula merah yang dikemas dalam bentuk permen-permen kecil. Nah ini dia yang unik rasanya, enaaaakkkk banget, karena mirip dengan rasa bumbu rujak asam jawa. Kebayang kan, bumbu rujak yang terbuat dari asam jawa dan gula merah kemudian dicampur dengan cabe rawit, dihaluskan dan dipadatkan menjadi permen-permen kecil, waaaa enak deh pokoke, asam manis pedas ! Harganya per pack cuma Rp 24 ribu dan gue menyesal cuma beli 1 pack yang langsung ludes dalam waktu sehari saat membawanya ke kantor (thanks to bro Elno, temen seblahan meja kantor yang juga demen ama manisan ini dan menemaniku menghabiskannya hahahaha). Oiya manisan buah strawberrynya juga enak koq, tidak terlampau manis, jadi masih berasa asem-asem gitu.
Nah, selain di toko oleh-oleh ini, sebenarnya ada satu lagi toko yang lumayan banyak tersebar di Vietnam, namanya Toko Langfarm yang juga menjual aneka manisan-manisan buah seperti di toko sebelumnya, dan juga olahan hasil perkebunan berupa kripik-kripik, seperti kripik kentang, kripik ubi, kripik singkong, serta aneka sirup buah-buahan, dan sebagainya. Kripik-kripiknya sih juga sangat mirip dengan yang ada di Indonesia, jadinya gue gak beli deh. Dan yang gue beli, tetep dong manisan buah lagi hahahaha. Oiya, harga per pack di toko Langfarm ini lebih murah dibanding toko sebelumnya, hanya saja ukuran packnya memang lebih kecil, harganya berkisar 25.000 dong atau Rp 15.000 per packnya. Oiya, toko ini letaknya persis di tengah kota Da Lat, tepatnya di area night market. Jadi di pusat kota Da Lat setiap malam ada gelaran pasar malam yang menjual aneka produk dan makanan, hingga barang-barang bekas berupa pakaian bekas juga banyak dipajang di pasar malam ini. Karena saat itu sedang musim dingin, jadinya yang paling banyak dijual adalah pakaian musim dingin seperti sweater, coat, kupluk dan syal. Sebenarnya di pasar malam ini juga banyak toko-toko yang menjual oleh-oleh camilan manisan buah-buahan bro sis, cuma kudu perhatikan kebersihannya ya, karena banyakan dipajang di toples-toples terbuka gitu, jadi males aja belinya, mending sekalian beli di toko yang terlihat lebih bersih dengan kemasan oleh-oleh yang sudah terbungkus rapi.
Selamat berburu oleh-oleh kota Da Lat !
– Solo Traveling (day 9) – Da Lat, Vietnam – Desember 2016 –
– My Trip My Happiness –
hallo bu..pengalaman solo traveling ibu menarik. sy mau tanya, sinhtourist itu tralvel yg bs beli paket land tour only kah? paket yg ibu beli itu yermasuk lamd tour only? lalu apa di bandara dijemput dan pulangnya diantar ke bandara jg? ada tour guide nya? ada tour guide yg bs bahasa indonesia gak? tolong info donk ke email sy. tks.
nurhayati
iya ada bermacam paket tour yg mereka jual, saya sih belinya satu per satu, per destinasi aja, tinggal milih koq mau ikutan paket tour yg mana, nanti digabung sama peserta lain, jadi kaya open trip gitu, gak private. Klo pas lagi ikut tournya ada guidenya tapi gak bisa bahasa Indonesia, cuma bahasa Inggris dan bahasa Vietnam.
nice info
Terimakasih informasinya
Nice Information