JEJAKLANGKAHKU – Mendadak gambar seekor ubur-ubur orange cantik di kamera underwater gue ini menjadi gelap seketika, lha kenapa ya? gak ada mendung, matahari bersinar cerah, tapi kenapa gambar di kamera gue menggelap ? dan ternyata sodara-sodara, setelah gue perhatikan dengan seksama, rupanya ada seekor ikan barakuda yang numpang mejeng di belakang ubur-ubur ini, berhenti tepat sekian centimeter dari si ubur-ubur, dan menatap gue dengan matanya yang melotot, seakan-akan berkata : “foto gue juga donk” dhuarrrrr !
Butuh sekian detik untuk otak gue berpikir keras, berusaha memutuskan situasi saat itu, apakah ini situasinya gawat (sepertinya jenis ikan ini gue kenal deh, sejenis ikan yang bisa menyerang manusia) atau mau kita nikmati aja ? Dan ditengah kegalauan itu, untung gue masih sempat sadar mengklik kamera dan sukses mengabadikan moment tersebut meski fotonya rodo kepotong wajah si barakuda, tapi itulah satu-satunya bukti evidence jaman now yang paling bagus dari penampakan si barakuda saat sedang snorkeling di Danau Ubur-Ubur di Misool Raja Ampat, Papua Selatan.
Jadi, kenapa gue memaksa snorkeling di danau ini? karena danau ubur-ubur seperti yang ada di Misool ini memang sangat langka di dunia, bahkan di Indonesia setahu gue cuma ada di Misool Raja Ampat dan di Derawan Kalimantan. Makanya trip ke danau ubur-ubur ini sudah menjadi bagian dari salah satu spot hopping island yang akan dikunjungi jika bro sist wisata ke Misool Raja Ampat. Seperti saat sedang di Misool akhir November lalu, gue pun memaksa untuk mampir ke tempat ini meski hari sudah menjelang siang dan hujan sempat turun sebelumnya, disamping gue yang kelamaan foto-foto di tempat lainnya hingga telat sampe ke spot ini dan sempat bakal dibatalin ama guide gue. Tapi karna gue ngotot dan kapal pinjeman homestay ini cuma gue yang pake sendiri, jadinya suka-suka gue dong, sampe akhirnya sukses meluluhkan hati sang guide untuk mampir dan nemenin gue.
Nah danau ubur-ubur ini letaknya berada di balik bukit-bukit karst ya gaes, jadi untuk sampai kesini kamu wajib sedikit hiking dari arah lautan untuk memanjat bukit karstnya hingga bisa tiba di tepian danaunya. Saat kapal berhenti di tepi bukit, gue sempat bingung, mau ngapain kita di sini ? owh taunya disinilah tempat hikingnya, gak ada dermaga sama sekali, pokoke turun dari kapal langsung injek tepian bukit, dan mulai deh manjat. Pijakan kaki hanya ada tanah, bebatuan dan akar pohon ya gaes, jangan harap ada tangga disini wkwkkw. Gue awalnya sih jadi males juga nih hiking tapi karena jaim gegara maksa’in mau ke sini ya akhirnya tetap semangat hiking dipandu sang guide tercinta cieeeh ! Medannya tuh ya, mulai dari yang landai sampe yang pendakiannya nyaris 80 derajat kemiringannya, wajib gue lewatin dhuarrrr ! Udah kecemplung di sini, ya kita lalui aja, meski jalannya pelan bagaikan siput, sambil dipandu sang guide untuk injak yang ini, injak yang itu, jangan injak tanah, injak akar pohon, injak batu yang pinggiran aja, waaaaa banyak ya teori hikingnya, eh tapi lumayan dink bisa bakar lemak, ini baru hikingnya loh, belum nanti berenangnya wkwkkw !
Saat sudah tiba di tepian danau dan gue sudah memasang alat snorkle, oiya gak boleh pake fin (kaki katak) kalo berenang disini ya gaes, karna fin itu bisa membahayakan si ubur-ubur nya, bisa mati mereka kalo ketimpa kaki katak kita, jadi memang aturan mainnya di sini kalo snorkeling adalah tidak diperbolehkan menggunakan fin (kaki katak). Nah yang gue lupa perhatikan adalah, ternyata si guide gue itu cuma bawa’in perangkat snorkle gue, sementara dia sendiri lupa kalo snorkle nya ketinggalan di kapal waaaakksss. Jadilah gue sendiri yang memberanikan diri turun ke danau, dan mulai berenang ke arah tengah danau yang dalamnya sekitar 2 s.d 3 meter untuk mencari si ubur-ubur orange sementara guide gue siaga di tepian danau memperhatikan gerak gerik gue dari kejauhan, hadewww ! Ya sudah enjoy aja dah !
Jadilah gue mulai berenang ke arah tengah danau, dan kemudian mulai bermunculanlah si ubur-ubur yang berwarna orange ini, mulai dari yang ukuran besar, sedang, kecil hinggan kecilllll banget, ada kali seukuran jari kelingking gue, ih imoet banget dah, lucu dan cantik rupanya, mereka berenang-renang santai di sekeliling gue. Nah karena danau ini airnya asin, jadi meski gak pake kaki katak, kita cukup melayang-layang aja di permukaan ya gaes, gak bakal tenggelam koq, santai aja sambil bernafas dari snorkel, dan mulailah gue motret dengan kamera underwater gue. Wah ternyata kondisi danaunya memang rada butek warna airnya, jadi pandangan di dalam air itu rada burem, cuma bisa memandang sejauh mungkin sekitar 2 atau 3 meter ke depan, lebihnya burem banget, gak keliatan dengan jelas ada apa di depan sana. Suasananya heninggggg banget, hanya sesekali terdengar percikan air dari setiap gerakan gue, disamping bunyi burung-burung dan hewan kecil lainnya, karena sekelilingnya adalah hutan ya bro sis. Sebelum kepala gue masuk seluruhnya ke dalam air, sempat merinding juga sih sendirian di tengah danau ini, lha gak ada temennya bow ! itu guide gue ada sih, tapikan jauh di pinggir danau sono wkwkkw. Ya sudah, kita cepetan aja, dan saat tengah asik foto-foto inilah, gue baru sadar kalo ternyata di danau ini juga ada penghuni raksasa lainnya yaitu si ikan barakuda. Ok, hai barakuda, gue foto loe dulu ya, jeprettttt dan kemudian dengan sigap dan panik gue balik kanan sambil berenang gaya bebas lari terbirit-birit ke tepi danau hahahha, panik ni yeee.
Kata guide gue : “loh koq cepet mba baliknya ?” kata gue : sepertinya gue ngeliat ikan barakuda deh, kata guide gue : ah masa sih, gak ada lah disini, Eh trus dia berdiri dan mulai melotot ke arah belakang gue yang ternyata si ikan barakuda tadi ngikut’in gue sodara-sodara, glek ! Baru deh dia sadar klo beneran itu tuh ikan barakuda, trus langsung ngomong ke gue, “mba-mba ayok naik aja” waaaa makin paniklah gue, langsung manjat tepi danau dan nyaris terpeleset tanah di pinggiran danau, makanya wajib pake sepatu bootis ya gaes biar aman kakimu. Wuffff selamat deh, sampe juga di tepi danau dengan betis dan kaki gue masih utuh wkwkwkw. Barulah kita bertiga berdiri berjejer dan menyaksikan si ikan barakuda berenang-renang cantik di pinggir danau tempat gue naik, aneh juga ya, kalo mau menyerang gue sih udah pasti sejak dari tadi di tengah danau, lha cepetan mana berenang ikan dibanding gue? lha dia lah, klo dia niat nyerang pasti udah dari tadi kaki gue ludessss wkwkkw.
Satu lagi yang bikin gue kaget adalah ketika membuka-buka koleksi foto sebelum bertatap-tatapan dengan barakuda ini adalah, ternyata sodara-sodara, di foto-foto gue sebelumnya ikan barakuda ini sudah nongol dan mengamat-ngamati gue dari kejauhan, huaaaaaa ! Anyway, thanks God, sudah bisa memberikan pengalaman menarik ini.
PESONA INDONESIA – WONDERFUL INDONESIA
– Misool Raja Ampat, Danau Ubur-Ubur – November 2017 –
– My Trip My Happiness –
Ngakak saya baca-nya.., menegangkan juga.., bisa nanya2 gak mbak soal raja ampat.., rencana december nanti mau jalan2 ke raja ampat..
hehehe… bisa dong nanya-nanya nya… sila aja japri di email saya bro…
tegang juga ya mbak sonya…
kaya cerita di film film aja