Solo Traveling ke Vietnam ? Mudah, Murah & Aman !

JEJAKLANGKAHKU – Kesan pertama saat merencanakan akan menghabiskan cuti di akhir 2016 ini ke Vietnam adalah nyaris 90% informasi yang saya peroleh baik dari beberapa teman maupun hasil googling, terkesan negatif semuanya, “hati-hati kalo mau jalan sendirian, saya sih gak berani”, kata seorang kawan, belum lagi mayoritas info hasil googling mengatakan banyaknya “scam” disana. Awalnya sih rada takut ya dan nyaris membatalkan rencana perjalanan ini dan ingin mengantinya dengan trip domestik saja, tapi justru pada akhirnya rasa penasaran ini berubah menjadi tantangan menarik yang membuat saya memutuskan untuk tetap berangkat dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

solo-traveling-vietnam-0
Dari Hanoi ke Hue naik Vietjet, maskapai penerbangan lokal di Vietnam

Nah berhubung lama tripnya 2 minggu (wew, lama yaaa…cutinya pake hari perjalanan sih, jadi lama deh, asiiikk), maka kuputuskan untuk sekalian saja menjelajah Vietnam dari utara hingga ke selatan, dengan mengambil starting point dari Hanoi dan berakhir di Ho Chi Minh (Saigon). Kalo liat di petanya, maka kota Hanoi berada disisi utara sebelah atas, dekat dengan Cina, sedangkan Ho Chi Minh berada disisi selatan bagian bawah dari bentuk negaranya yang memanjang dari atas ke bawah. Kenapa saya memilih dari Hanoi ke Ho Chi Minh dan bukan sebaliknya dari Ho Chi Minh ke Hanoi kemudian kembali ke Jakarta ? karena waktunya sudah bertepatan dengan musim dingin di Cina yang artinya kota Hanoi pun akan bersuhu cukup dingin (saat itu mencapai 15 s.d 20 derajat C ditambah angin yang cukup kencang), sehingga akan lebih baik kita memulainya dari Hanoi karena makin lama suhunya malah akan semakin dingin karena makin mendekati akhir Desember.

Dengan lama waktu perjalanan 2 minggu, maka saya punya cukup waktu untuk mengunjungi 7 (tujuh) kota di Vietnam, yaitu di mulai dari kota Hanoi, kemudian ke Halong Bay (menginap 2 hari 1 malam di Cruise), selanjutnya ke bagian tengah Vietnam di kota Hue, dan kemudian bergerak ke bagian selatan Vietnam di kota Da Lat, Na Thrang, Mui Ne dan berakhir di Ho Chi Minh (Saigon). Lama perjalanan di setiap kota berkisar 2 s.d 3 hari, bergantung menarik atau tidaknya tempat wisata ataupun spot menarik yang ingin kamu kunjungi. Nah, yang aneh dalam perjalanan ini adalah suhu udara di setiap kota berbeda-beda gaes, dan pastinya bikin kamu bingung dan harus prepare semua kostum dan perlengkapannya, mulai dari kota Hanoi yang dingin yang pastinya kudu bawa sweater tebal hingga coat musim dingin, kupluk dan syal, memasuki bagian tengah Vietnam di kota Hue dan Na Thrang maka akan bertemu dengan musim hujan hingga banjir di beberapa sudut jalan rayanya (payung or jas hujan in action), tiba di kota Da Lat akan disambut dengan suasana udara sejuk hingga dingin mencekam saat sore dan malam hari (balik lagi pake sweater atau coat, kupluk dan syal), hingga akhirnya bisa menggunakan celana pendek dan tank top saat tiba di kota Mui Ne dan Ho Chi Minh yang lumayan panas. Hufffff puyeng kan? jadi isi koper bakal penuh dengan aneka kostum tersebut gaes….wkwkkwkw, makanya kudu bawa koper super duper gede biar oleh-olehnya masih bisa muat masuk !

solo-traveling-vietnam-3
Liat peta Vietnam & susun itinerary jelajah dari utara ke selatan, bisa dgn naik Sleeping Bus The Sinhtourist

Moda transportasinya pun bervariasi untuk perjalanan antar kotanya. Selain cara cepat menggunakan pesawat, kitapun bisa memilih perjalanan santai menggunakan bus (sleeping bus, bus dengan tempat duduk berbentuk tempat tidur) ataupun menggunakan kereta api, baik dengan memilih perjalanan malam hari ataupun pagi dan siang hari. Bedanya adalah kalo pesawat sudah pasti sedikit lebih mahal tapi bisa menghemat waktu dibandingkan dengan bus atau kereta api, tapi bus dan kereta api bisa memberikanmu pemandangan dan view indah disepanjang wilayah Vietnam yang kamu lewati (kecuali perjalanan malam ya bisanya tidur doang bro sis hehehe, makanya sesekali pilihlah perjalanan pagi atau siang hari biar bisa menikmatinya).

Untuk koneksi internet luar negeri, selain paket roaming, sewa travel wifi dari Indonesia merupakan salah satu yang dapat menghemat cost karena bisa patungan atau tethering sampai 5 gadget. JavaMifi bisa jadi alternatif solusi buat sewa wifi Vietnam karena selain keuntungan di atas, baterainya juga awet sampai 15 jam. Untuk sewa bisa langsung ke www.javamifi.com

Trus gimana caranya kamu berwisata di setiap kota tersebut? Gampang, tinggal daftar di travel agent yang ada di setiap kota dengan cara memilih paket-paket wisata yang sudah mereka siapkan. Jangan kuatir gak kebagian tempat, karena sudah banyak sekali agen travel yang bertebaran di setiap kota yang kamu kunjungi. Supaya lebih mudah menemukan agen travel maka salah satu tipsnya adalah pilihlah selalu hotel atau penginapan yang berlokasi di sekitar area traveler atau area pusat backpacker karena tidak hanya agen travel yang banyak di lokasi ini melainkan hotel ataupun tempatmu menginap pasti sudah punya paket-paket wisata juga yang bisa kamu pilih, tentunya dengan membandingkan harga maupun fasilitas yang ditawarkan lebih dahulu. Tipsnya biar lebih murah adalah, untuk trip dalam kota maka sebaiknya gak perlu ikutan city tour karena biasanya kita bisa jalan sendiri aja, pakai bus dalam kota ataupun taxi, karena di Vietnam banyak sekali taxi dalam kotanya dan tarifnya pun relatif samalah dengan di Indonesia, atau bisa juga dengan hanya jalan kaki saja kalo lokasi wisatanya dekat dengan pusat kota atau hotel tempat kita menginap. Selain itu, dengan jalan sendiri (tanpa ikut city tour) maka kita bisa mengatur lama waktu kunjungan di setiap tempat wisata, bisa lebih santai kan, suka-suka kita, mau lebih lama atau tidak, semua terserah kita. Kecuali jika kita memilih paket wisata yang lokasinya memang berada di luar kota, maka saran saya adalah belilah paket tour dari agen travel tersebut dimana kita akan join dalam satu group tour berkisar 10 s.d 15 orang dan gabung dengan turis-turis lainnya dari berbagai negara, lumayan kan bisa punya temen-temen baru, selain lokasinya yang jauh di luar kota juga biasanya transportasinya rada susah dan jarang tersedia, maka cara inilah yang paling recommended, tinggal duduk manis di lobby hotel nunggu jemputan di pagi hari, naik ke mobil travelnya, dan siap diantar jelajah tempat wisata yang menjadi pilihanmu, bahkan beberapa trip pun sudah termasuk menu makan siang di restoran khusus yang sudah disiapkan.

solo-traveling-vietnam-2
Gambar atas : Kota Ho Chi Minh dari atas pesawat. Gambar bawah : taxi dalam kota di Vietnam

Soal harganya gimana ? menurut saya sih traveling di Vietnam ini bisa dibilang murahlah bro sis, karena secara kurs mata uang, Rupiah nilainya lebih tinggi dari Dong Vietnam. Sebagai contoh saat kunjungan akhir November lalu, 1 Dong adalah setara dengan 0,6 Rupiah, jadi kalau harga paket tournya adalah 400.000 dong per orang, maka itu setara dengan 400.000 x 0,6 = Rp 240.000 (gak mahal lah ya untuk ukuran seharian tour). Harga tiket transportasi bus, kereta api, taxi dan lainnya juga standarlah, sebagai contoh tiket sleeping bus dari Ho Chi Minh ke kota Da Lat (lama perjalanan 7 jam) adalah sekitar 169.000 dong (= Rp 101.400). Begitu pula dengan harga makanan, minuman, dan kebutuhan sehari-hari juga standarlah, semangkuk Pho (mie khas Vietnam) berkisar Rp 12.000 s.d Rp 20.000, sebotol aqua Rp 2.000 s.d Rp 6.000, cemilan-cemilan lainnya hingga kebutuhan sehari-hari, bisa kita beli di mini market ataupun K-Cirle yang banyak bertebaran di setiap kotanya. Jadi kalo sampe kelupaan perabotan traveling saat tiba di Vietnam, gak perlu kawatir, semuanya ada dan mudah dijumpai disini, tinggal siapkan duit dong nya aja yang banyak hahaha.

solo-traveling-vietnam-4
Gambar atas : Banjir di bagian tengah Vietnam, kota Hue. Gambar bawah : Banyak buah-buahan di Vietnam

Hotel maupun penginapan juga harganya lumayan murah gaes, apalagi jika kamu memilih menginap di sekitar area traveler atau area backpaker, maka pilihannya mulai dari hotel bintang 4, bintang 3, bintang 2, hostel, hingga dormitory, semuanya ada disini, tinggal jelajah lokasinya, masuki hotelnya dan tanya rate per malamnya berapa, ada yang cuma 9 USD permalam, ada yang 150.000 dong (Rp 90.000 per night), 200.000 dong (Rp 120.000 per night), 300.000 dong (Rp 180.000 per night) hingga 500.000 dong (Rp 300.000 per night) dan sebagainya, tinggal pilih dan sesuaikan dengan kemampuan keuanganmu ! Kalo pengalaman saya lalu, karena ini adalah perjalanan pertama saya ke Vietnam jadinya teteup dong pake Agoda, dari Jakarta udah booking. Tapi tipsnya adalah, bookingnya cukup untuk 1 (satu) atau 2 (dua) hari menginap aja bro, karena ternyata harga hotelnya akan lebih murah jika membelinya on the spot saat tiba di hotel tersebut (tapi harus dicek juga apakah bertepatan waktunya dengan peak season atau tidak). Jadi kalo mau perpanjang menginap di hotel yang sama tinggal bayar di tempat aja saat tiba hari pertama, dijamin harganya bisa lebih murah dan bisa pake nawar dikit, hahaha, teteup ya emak-emak gak mau rugi, ditawar pulak (namanya juga usaha, pake wajah sedikit memelas, dan bilang kalo kamu datengnya tuh dari tempat yang jauh, dan berhasil berhasil berhasil) ! hahahha….

solo-traveling-vietnam-1
Tampilan hotel-hotel di area backpacker Vietnam, hotelnya minimalis vertikal ke atas

Trus soal keamanannya piye ? Nah kalo yang ini memang rada was-was sih awalnya, tepatnya saat mendarat di Hanoi pertama kali karena memang belum ada gambaran sama sekali kota-kota di Vietnam ini, maka deg-deg’an juga sih. Tapi ya itu, karna sudah lumayan tahu celah-celah scam yang mungkin kita jumpai, misal saat tawar-menawar taxi private dari Airport (bukan taxi argometer), atau saat mau naik ojek ataupun sejenis becak yang kudu tawar-menawar harganya, maka saya pasti menghindari yang kaya gini’an. Mending pake service atau layanan yang sudah jelas harganya, misal naik taxi argometer atau bus airport saja, atau memilih agen travel yang memang sudah terpercaya (lihat dari beberapa referensi blog lainnya). Jadi tetep waspada ya gaes, bilang aja “No” jika mereka menawarkan sesuatu yang menurutmu mencurigakan atau memang kamu tidak berminat sama sekali, sampaikan dengan tegas dan jelas, pasang tampang serius, kemudian maju jalan tinggalkan mereka hahaha. Kesimpulannya, saya seorang wanita, seorang diri, sukses melewati 16 hari perjalanan di Vietnam ini, dan Thanks God, semuanya berjalan dengan lancar, aman, tentram dan damai, amin !

Nah begitulah sekilas gambaran tentang traveling ke Vietnam bro sist, untuk detail setiap jejak perjalanan saya, baik itu akomodasi, transportasi maupun spot wisatanya, akan saya bahas di tulisan terpisah yang lebih detail lagi.

– Solo Traveling – Vietnam – Desember 2016 –

– My Trip My Happiness –

6 thoughts on “Solo Traveling ke Vietnam ? Mudah, Murah & Aman !

Leave a Reply to Herry Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.